×
Ad

Rekomendasi Tempat Makan

7 Kuliner Legendaris di Jatinegara Ini Mantap Rasanya, Ada yang Sejak 1948!

Sonia Basoni - detikFood
Minggu, 23 Nov 2025 11:00 WIB
Foto: detikFood
Jakarta -

Meski jarang tersorot, kuliner legendaris di kawasan Jatinegara tidak pernah kehilangan pelanggan setianya. Dari bakery jadul sampai ayam goreng klasik bisa ditemukan di sini.

Jatinegara dikenal sebagai salah satu kawasan kuliner paling tua dan sibuk di Jakarta Timur. Di balik deretan pasar, gang sempit, dan kawasan pemukiman yang padat, di sini hadir berbagai makanan legendaris yang telah bertahan puluhan tahun.

Beberapa di antaranya bahkan sudah berdiri sejak era 1940-an dan 1950-an, tetap setia dengan racikan turun-temurun yang tak berubah.

Dari jajanan pasar yang dijual di gang kecil, olahan sate kambing yang enak, hingga jajanan kaki lima yang antreannya tak pernah surut.

Berikut 7 rekomendasi tempat makan legendaris di Jatinegara yang bertahan sejak puluhan tahun lalu:


1. Ayam Goreng Ibu Haji

Ayam Goreng Bu Haji, Kuliner Legendaris di Jatinegara. Foto: Site Culinary/Visual

Ayam Goreng Ibu Haji menjadi salah satu kuliner paling legendaris di Jatinegara, karena restoran ini sudah berdiri sejak 1948. Meski sempat terbakar pada 1998, kedai ini tetap bertahan dan menjaga cita rasa yang sama. Menu yang ditawarkan sederhana, hanya ayam goreng bumbu kuning dan sayur asem, namun justru kesederhanaan itulah yang membuat banyak pelanggan kembali.

Potongan ayam kampung berukuran besar dimasak dengan bumbu ungkep kuning cerah yang meresap sampai ke dalam. Rasa gurih ayam semakin nikmat saat dicocol sambal ulek merah dan disantap bersama sayur asem segar.

Selain ayam goreng, tersedia empal goreng dengan serundeng yang tak kalah populer. Harga seporsi ayam kampung masih terjangkau, sekitar Rp 25.000.

2. Siomay Wawa

Siomay Wawa. Foto: Site Culinary/Visual

Siomay Wawa menjadi jajanan favorit di Jatinegara sejak era 1990-an. Berlokasi di dalam Gang Banten, Pasar Jatinegara, siomay ini kembali viral setelah banyak diulas di media sosial.

Untuk adonan siomay ini terbuat dari campuran ayam dan udang yang bentuknya sekilas menyerupai dimsum, tapi tetap disebut siomay karena proses dan penyajiannya.

Selain siomay di sini juga menjual ngohiong yang padat dan lembut. Karena tingginya permintaan, pembeli kini harus memesan minimal satu hari sebelumnya. Harga siomay per porsi berada di kisaran Rp 30.000 dengan jam operasional pukul 05.00-17.00.

Aromanya yang khas dan teksturnya yang kenyal membuat Siomay Wawa tetap menjadi pilihan banyak warga sekitar yang mencari jajanan jadul yang enak.




(sob/adr)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork