Musim hujan seperti ini enaknya menyantap semangkok ramen yang hangat. Kamu bisa mampir ke gerai ramen di Jakarta Barat ini yang mengusung konsep bar.
Hidangan mie selalu menjadi favorit semua orang. Mie dapat diolah menjadi berbagai hidangan, salah satunya adalah ramen, mie berkuah hangat yang populer dari Jepang.
Kepopuleran Ramen pun sampai ke Indonesia, karenanya di sini banyak terdapat gerai ramen. Gerai ramen yang terbaru dan sedang ramai adalah Ichisan Ramen di Tanjung Duren, Jakarta Barat.
Ichisan Ramen menawarkan racikan ramen yang berbeda dengan gerai ramen lainnya. Mulai dari konsep gerai, kuah kaldu hingga topping yang diberikan.
1. Mengusung Konsep Bar
Ichisan Ramen berlokasi tidak jauh dari mal Taman Anggrek, Jakarta Barat. Gerai ramen ini masih terbilang baru, karena baru buka pada 1 Oktober 2021 lalu.
Kepada detikcom (16/01/22) Andre Putra Rahardja, pemilik Ichisan Ramen mengatakan bahwa ia mengusung konsep bar. Hal itu mirip seperti gerai-gerai ramen pada umumnya di Jepang.
"Sebenarnya udah lama banget pengen buka bisnis ramen. Jadi, kita bikin ramen dengan konsep ramen bar api dengan konsep premium affordable," ujarnya.
Saat kami datang ke gerai, langsung terlihat bar ramen di bagian depan. Barnya juga dihiasi dengan dekorasi nuansa Jepang, seperti lampion dan tulisan kanji Jepang.
Bar ramennya terlihat sibuk dengan para pelayan yang menyiapkan pesanan pengunjung. Kesibukan itu pun dapat disaksikan langsung oleh pengunjung yang sedang bersantap.
Selain itu, antreannya pun terbilang panjang sampai-sampai harus masuk waiting list ketika ingin makan di tempat. Untuk area makannya sendiri berada di dalam dengan ruangan ber-AC berbagi dengan area Foodsomnia.
Baca Juga: RARA Ramen Bar: Mulur Gurih Dry Ramen di Resto Bergaya Bar Jepang
2. Menggunakan Paitan Soup sebagai Kaldu
Ada banyak varian ramen yang ditawarkan di Ichisan Ramen. Andre mengatakan bahwa semua kuah ramennya pada dasarnya menggunakan kuah yang sama, yaitu paitan soup.
Paitan soup adalah kuah dari kaldu ayam yang terbuat dari tulang ayam dan kaki ayam. Kuah paitan ini berwarna putih seperti susu.
"Untuk basicnya kita semua pakai broth yang sama, yaitu paitan soup, ini tuh cloudy soup yang dimasak dengan suhu yang tinggi," ujar Andre.
Selain dimasak di suhu tinggi, proses pembuatan kuah kaldunya juga makan waktu yang lama, yakni selama 10 jam. Karenanya kuah kaldunya kental dengan rasa creamy gurih yang kuat.
Kuah kaldu itu kemudian diberi bumbu berupa shio tare atau 'salt seasoning' yang biasa digunakan untuk kuah ramen. Maka tak heran rasa kaldunya gurih tajam.
(raf/odi)