Sudah dikenal sejak 65 tahun lalu, tempat makan nasi uduk lauk ayam goreng ini masih eksis hingga sekarang. Ayam gorengnya diracik dengan bumbu ketumbar yang gurih.
Ayam goreng selalu menjadi comfort food bagi kebanyakan orang. Rasanya yang gurih asin tak pernah gagal menggugah selera. Apalagi disantap dengan nasi uduk yang harum dan gurih.
Tempat makan nasi uduk lauk ayam goreng mungkin banyak ditemui di mana saja. Namun, kamu tidak akan menyesal ketika mampir ke tempat makan ayam goreng yang satu ini. Nama restorannya adalah Ayam Goreng Buni.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tepat makan ayam goreng yang berlokasi di kawasan Mangga Besar, Jakarta Barat ini terkenal legendaris puluhan tahun. Hingga saat ini, kelezatan ayam goreng dan nasi uduknya masih konsisten.
Nama Tempat Makan | Ayam Goreng Buni |
Alamat | Jl. Mangga besar 1.42C, Jakarta Barat |
No Telp | 083875757515 |
Jam Operasional | 06.00 - 10.00 17.00 - 22.00 |
Estimasi Harga | Rp 36.000 |
Tipe Kuliner | Nasi uduk dan ayam goreng |
Fasilitas |
|
Baca Juga: 3 Resep Ayam Goreng Tradisional yang Bumbu Rempahnya Meresap Sedap
1. Berdiri Sejak 1958
![]() |
Ayam Goreng Buni ini merupakan usaha milik Tan Pang Nio. Dulu, Tan Pan Nio membuka usahanya ini pada 1958 di sebuah warung tenda yang berlokasi di Gang Buni. Karenanya usahanya dinamakan Ayam Goreng Buni.
Penamaan 'Buni' tersebut lantaran di sekitar gang tersebut banyak ditumbuhi tanaman buni atau dalam bahasa Latinnya dikenal sebagai Antidesma Bunius. BUah ini berbentuk bulat kecil dan biasa jadi olahan rujak bebek.
Kini, gang tersebut sudah berubah menjadi jalan yang luas dan diberi nama Jalan Buni Raya. Warung ayam goreng tersebut pun pindah ke Jalan Mangga Besar dan menempati bangunan restoran yang lebih luas.
Hendri, salah satu keluarga yang ikut melayani di restoran mengatakan kepada detikFood bahwa kini Ayam Goreng Buni sudah diturunkan kepada generasi ke-3. "Ini sudah dari setengah abad. Sekarang dipegang sama cucunya," tutur Hendri.
2. Selalu Diantre Pembeli
Ayam Goreng Buni buka setiap hari. Restoran ini memiliki dua waktu buka, yakni pagi hari jam 06.00-10.00 dan sore hari 16.30-22.00. Kelezatan ayam gorengnya membuat restoran ini tak pernah sepi pengunjung.
Terbukti ketika detikFood datang ke restorannya, sekitar pukul 20.00 rupanya semua menu sudah ludes. Akhirnya kami mencoba mendatangi lagi di hari berbeda pada pukul 17.00.
Suasana restoran sudah mulai sibuk. Para pelayan yang sibuk menyiapkan dagangan. Sementara para pengunjung sudah mulai antre untuk memesan ayam gorengnya. Menu yang ditawarkan tak hanya nasi uduk dan ayam goreng, tetapi juga ada lontong sayur, semur dan tumisan.
3. Suasana Restoran
Restorannya terbilang cukup luas, ada area semi outdoor dan indoor. Restorannya berjejer dengan gerai makanan di kawasan Mangga Besar. Tak ada tanda yang mencolok selain papan nama bertuliskan "Ayam Goreng Buni" di ujung atas restoran.
Masuk ke restorannya kami sudah langsung disambut dengan etalase yang di dalamnya menjajakan menu. Ayam goreng yang tersaji di dalamnya pun aromanya gurih harum menyeruak. Untuk memesannya bisa menuju di meja yang paling ujung.
Pelayan di sana akan mencatat pesanan kamu. Jika ingin makan di tempat, maka pembayaran dilakukan setelah makan selesai. Beruntung kami mendapatkan tempat makan di indoor yang dilengkapi dengan AC.
Baca Juga: 3 Tips Memilih Ayam Kampung untuk Ayam Goreng Terasi ala Chef Yongki
4. Gurihnya Ayam Goreng Bumbu Ketumbar
![]() |
Pelayan di sini mengatakan bahwa dulu mereka menggunakan ayam kampung. Namun, karena beberapa hal kini akhirnya mereka menggantinya menggunakan ayam negeri. Dalam sehari bisa menghabiskan 150 ekor ayam.
"Dulu kita pakai ayam kampung, tapi ayam kampung kan kecil ya terus juga kalau lama dimakan jadi alot. Nah, jadi sekarang kita ganti ayam negeri biasa," ujar Hendri.
Meski begitu tidak mengurangi kelezatan ayam gorengnya sedikit pun. Ayam goreng di sini diracik menggunakan bumbu ketumbar. Ketumbar yang diulek kasar, sehingga ketika digoreng masih terlihat serpihan ketumbarnya.
Awalnya kami kira serundeng. Nah, bumbu ketumbar inilah yang membuat aromanya begitu harum dan meningkatkan rasa ayam gorengnya. Gurih dan asin. "Iya itu ketumbar yang diulek kasar," tutur pelayan.
Satu potong ayam goreng di sini dibanderol Rp 28.000. Tentu saja, kelezatan ayam gorengnya meningkat ketika disantap dengan nasi uduk yang harum. Nasi menggunakan beras pera. Aroma gurih santan, serai dan daun salam tercium kuat.
Apalagi ditambah taburan bawang goreng. Rasa gurih santannya juga terasa. Seporsi nasi uduknya dibanderol Rp 8.000.
5. Ada Sambal Kacang dan Udang Petai
Menikmati seporsi nasi uduk dan ayam goreng di sini kurang lengkap tanpa sambal. Sambal yang disajikan untuk, berupa sambal merah dengan campuran bumbu kacang dan rempah yang membuat rasanya unik.
Sambalnya tidak begitu pedas, dominan rasa gurih dari bumbu kacangnya. Tambahan rempah khusus juga meningkatkan rasa. Selain itu, ada beberapa menu pendamping lainnya.
![]() |
Ada Udang Petai (Rp 25.000) berupa racikan udang, petai dan sambal merah. Kematangan udangnya pas dan sudah dikupas dari kulitnya. Meski begitu, udangnya kenyal dengan warna kemerahan.
Teksturnya renyah dan segar. Masih ada cecapan manis dari daging udangnya. Ketika dipadukan, menu udang petai ini lebih dominan gurih dibandingkan pedas. Kemudian ada bakwan jagung dan ati ampela yang tak kalah enak.
Simak Video "Video: Yang Harus Dilakukan Kalau Nggak Sengaja Makan Makanan Haram"
[Gambas:Video 20detik]
(raf/odi)