Jejamuran: Hmm... Tongseng dan Rendang Jamur yang Kenyal-Kenyal Gurih!

Jakarta - Jamur adalah sumber protein nabati penting, terutama bagi orang yang tak mengonsumsi daging hewan. Di restoran ini, jamur bisa diolah menjadi pengganti daging dalam aneka hidangan seperti tongseng atau rendang jamur. Wah, enaknya!

Selain House of Raminten, tempat makan yang menjadi tujuan 'wajib' bagi para pelancong di Yogyakarta adalah Jejamuran. Seperti namanya, restoran ini menyajikan aneka macam olahan jamur.

Letaknya memang tak di pusat kota Yogyakarta, tapi Anda akan cukup mudah menemukannya. Banyak plang penunjuk arah di sepanjang jalan menuju restoran terkenal ini. Saking ramainya pengunjung, area parkirnya disediakan khusus sekitar 50 meter dari restorannya.

Memasuki Jejamuran, tampak kasir dan etalase oleh-oleh di sebelah kiri dengan beberapa kursi dan meja makan di sebelah kanan. Live music menyambut para tamu yang berkunjung. Namun, jangan berhenti. Teruslah masuk, karena restoran ini masih luas di bagian dalamnya.

Di sebelah kanan, jamur shiitake, lingzhi, tiram, merang, portobello, kancing, dan kuping dibiakkan dengan media serutan kayu dan dijajarkan rapi. Di samping tiap jenis jamur ada informasi singkat mengenai nama, khasiat, sampai kegunaan jamur dalam hidangan untuk mengedukasi pelanggan.

Semakin ke dalam, terlihat area makan luas semi-outdoor yang hampir dipenuhi pengunjung. Di sini juga ada kasir, tempat penjualan oleh-oleh, toilet, dan musholla. Untunglah kami yang datang rombongan masih dapat tempat duduk.

Daftar menunya yang berdesain kekanak-kanakan diawali dengan informasi singkat mengenai jenis-jenis jamur. Variasi menunya sendiri cukup banyak, termasuk beberapa hidangan yang tak terbayangkan sebelumnya bisa dibuat dari jamur. Pilihan minumannyapun beragam. Jadi bingung mau pilih yang mana!

Pesanan kami yang lumayan banyak datang dalam waktu cukup cepat. Sebelum makan berat, saya memulai dengan lumpia (Rp 3.182). Gigi menembus kulit renyah lumpia sampai isian rebung dan jamur shiitake yang kenyal empuk. Aroma rebungnya cukup kuat. Jangan lupa nikmati bersama cabai rawit hijau yang disediakan!

Sop jamur (Rp 9.091) menjadi appetizer selanjutnya. Kali ini yang menjadi bahan utama adalah bai mu er atau jamur kuping putih yang kenyal dan transparan seperti agar-agar. Selain itu ada brokoli, wortel, tomat, dan bakso ikan yang dimasak hingga lembut, berenang dalam kuah beningnya yang tidak terlalu asin.

Menemani nasi putih, saya mengambil dadar shiitake (Rp 15.455) dan asam manis shiitake (Rp 15.455). Shiitake digoreng tepung, lalu disirami kuah oranye yang terasa manis dengan cabai hijau, cabai merah, dan nanas. Citarasa jamur shiitake yang kenyal terasa kuat pada telur dadarnya.

Sate jamur (Rp 10.000) nya sekilas tampak seperti sate ayam. Lima tusuk sate jamur disajikan bersama irisan kol dan potongan tomat. Potongan jamurnya yang berwarna kecokelatan agak kecil dan bertekstur kenyal khas jamur tiram. Sedikit bumbu kacang berwarna cokelat muda dan kecap menghadirkan citarasa mirip sate ayam.

Pasangan sate biasanya adalah tongseng, tepatnya tongseng jamur (Rp 9.091). Jamur merang, kol, dan tomat berendam dalam kuah santan oranye yang ternyata ringan. Kuah santannya encer dengan aroma bumbu gule yang wangi.

Jamurpun ternyata bisa diolah menjadi rendang jamur (Rp 8.182)! Bola-bola jamur yang sepertinya adalah jamur kancing ini dimasak dengan bumbu rendang yang ringan dan tak pedas. Dua potong mentimun menjadi pelengkapnya.

Akhirnya, acara makanpun diakhiri dengan mint tea (Rp 5.000). Teh wangi dan pekat seperti teh poci ini diberi daun mint segar. Slurp! Rasa dingin segar mint membilas jejak gurih jamur di mulut.

Jejamuran cocok untuk Anda yang vegetarian, vegan, atau ingin mencicipi aneka kreasi jamur. Harganyapun terjangkau dengan citarasa yang tak kalah dengan hidangan berbahan daging. Sayang, porsinya kecil, sehingga satu orang mungkin perlu memesan dua jenis lauk untuk melengkapi nasinya.


Jejamuran
Niron Pandowoharjo, Sleman
Daerah Istimewa Yogyakarta
Telepon: 0274-868170


(fit/odi)