Sirip hiu dijual bebas di Hong Kong dan China untuk dijadikan hidangan mewah. Tapi waspadai bahaya kesehatan karena sirip hiu bisa terkontaminasi merkuri.
Dalam tradisi China, sirip hiu adalah bahan makanan berharga yang mahal harganya. Sebab untuk mendapatkan sirip hiu terbilang sangat sulit dan untuk menikmatinyapun hanya bisa di bulan-bulan tertentu saja.
Konon dahulu sirip hiu disajikan untuk para bangsawan karena dianggap dapat menyehatkan tubuh. Praktik konsumsi sirip hiu diketahui ada dalam tulisan Dinasti Ming (1368-1644).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Baca Juga: Proses Perburuan Sirip Hiu, Salah Satu Makanan Paling Kontroversial di Dunia
Sampai sekarangpun sirip hiu selalu diburu karena kenikmatannya. Sirip hiu bahkan dijual bebas di Hong Kong dan China. Biasanya sirip hiu diolah jadi sup berkuah lembut dan creamy atau dikukus dengan bumbu minimalis.
Tapi sayangnya praktik mendapatkan sirip hiu termasuk proses keji. Dikenal sebagai 'shark finning,' hiu-hiu yang ditangkap atau tak sengaja tertangkap oleh para nelayan dipotong siripnya dalam keadaan hidup. Setelah dipotong, hiu tersebut dibuang lagi ke laut lepas.
![]() |
Proses pemburuan sirip hiu ini sangat ditentang oleh World Wide Fund for Nature (WWF). Karena keberadaan hiu sebagai penyeimbang ekosistem laut sudah terancam punah.
Dilansir dari Mothership (9/7), awal tahun 2020 para pejabat bea cukai Hong Kong menyita 2 paket kiriman. Di dalamnya terdapat total 26 ton sirip hiu yang diperoleh dari sekitar 38.500 hiu yang terancam punah.
Para peneliti yang berasal dari Amerika Serikat dan Hong Kong telah menguji sirip hiu dari pasar di China dan Hong Kong. Mereka menemukan merkuri dalam kandungan tingkat tinggi pada sirip hiu tersebut.
![]() |
Peneliti tersebut telah menerbitkan hasil penelitian pada Mei 2020 lalu dan melaporkan kalau merkuri tersebut dapat meningkatkan risiko bahaya kesehatan yang potensial. Seorang peneliti bernama Garcia Barcia mengatakan, "Tingkat merkurinya sangat tinggi, rata-rata mengandung 6-10 lebih tinggi dari standar keamanan merkuri di Hong Kong."
Menurut World Health Organization (WHO), merkuri dapat membahayakan kesehatan otak manusia, apalagi jika dikonsumsi ibu hamil. Karena dapat berdampak negatif pada bayi yang akan dilahirkannya. Seperti menunjukkan gangguan kognitif hingga keterbelakangan mental ringan.
Baca Juga: Sirip Hiu Sampai Hati Angsa, Makanan Paling Kontroversial di Dunia
(adr/adr)