5 Fakta Lentil, Jenis Kacang Kaya Nutrisi yang Tercatat dalam Al Quran

5 Fakta Lentil, Jenis Kacang Kaya Nutrisi yang Tercatat dalam Al Quran

Devi Setya - detikFood
Rabu, 19 Feb 2020 07:30 WIB
5 Fakta Lentil, Jenis Kacang Kaya Nutrisi yang Tercatat dalam Al Quran
Foto: Furtseff
Jakarta - Lentil atau kacang adas termasuk jenis kacang yang banyak diolah dalam kuliner Timur Tengah. Jenis kacang ini ternyata juga tercatat dalam Al Quran.

Dalam Al Quran, lentil disebutkan satu kali di surat Al Baqarah ayat 61. Lentil tidak disebutkan secara khusus melainkan bersama aneka sayuran lain seperti mentimun, bawang merah dan bawang putih.

Jenis kacang yang sudah populer sejak zaman nabi ini juga terkenal punya rasa enak serta kaya nutrisi yang baik untuk kesehatan. Secara alami, kandungan protein pada lentil kerap diandalkan sebagai asupan bagi orang-orang yang menjalankan program diet.

Banyak yang keliru dan menganggap kacang adas sama dengan adas, padahal dua jenis tumbuhan ini saling berbeda. Dilansir dari berbagai sumber, berikut fakta unik seputar lentil.

1. Tercatat dalam Al Quran

Green anise in a wooden spoon closeup Foto: Furtseff

1. Tercatat dalam Al Quran
Lentil disebutkan dalam Al Quran surat Al Baqarah ayat ke 61. Dalam ayat ini, lentil disebutkan bersama-sama dengan aneka sayur mayur, mentimun, bawang merah dan bawang putih.

"Dan (ingatlah), ketika kamu berkata, "Wahai Musa! Kami tidak tahan hanya (makan) dengan satu macam makanan saja, maka mohonkanlah kepada Tuhanmu untuk kami, agar Dia memberi kami apa yang ditumbuhkan bumi, seperti sayur-mayur, mentimun, bawang putih, kacang adas dan bawang merah," Dia (Musa) menjawab, "Apakah kamu meminta sesuatu yang buruk sebagai ganti sesuatu yang baik? Pergilah ke suatu kota, pasti kamu akan memperoleh apa yang kamu minta" kemudian mereka ditimpa kenistaan dan kemiskinan dan mereka (kembali) mendapat kemurkaan dari Allah. Hal itu (terjadi) karena mereka mengingkari ayat-ayat Allah dan membunuh para nabi tanpa hak (alasan yang benar). Yang demikian itu karena mereka durhaka dan melampaui batas."

Dari kisah ini dijelaskan kalau lentil jadi makanan yang dibenci kaum Yahudi. Saat itu lentil dijadikan bahan baku untuk membuat roti yang biasanya disantap kaum miskin.

2. Kandungan lentil

Green anise in a wooden spoon closeup Foto: Furtseff

2. Kandungan lentil
Lentil memiliki nama latin Lens culinaris. Tumbuhan kacang ini berasal dari jenis semak dengan biji kacang agak pipih seperti lensa. Tumbuhannya tidak tinggi, hanya berkisar 40 sentimeter.

Dalam setiap polong kacang ini terdapat dua biji. Kacang lentil sangat tidak disarankan untuk dimakan dalam keadaan mentah karena mengandung anti nutrisi. Jadi menyantap lentil haruslah dalam keadaan matang agar nutrisinya terserap maksimal dan tidak bersifat racun.

Lentil mengandung protein yang sangat tinggi. Selain itu lentil juga mengandung serat, vitamin B1, mineral dan zat besi. Banyak vegetarian yang memilih menyantap lentil sebagai asupan makanan. Lentil bahkan sudah menjadi makanan sejak zaman purba. Hal ini terbukti lewat temuan arkeologi yang membuktikan kacang lentil sudah jadi makanan sejak 9.500-13.000 tahun yang lalu.

Baca juga : Bukan Hanya Kedelai, 5 Jenis Kacang Ini Juga Bisa Dibuat Jadi Tempe

3. Manfaat kesehatan

Green anise in a wooden spoon closeup Foto: Furtseff

3. Manfaat kesehatan
Ada beberapa jenis kacang lentil yang banyak dijual di pasaran yakni kacang lentil kuning, kemerahan, hijau, cokelat dan hitam. Sekitar 30 persen kandungan kacang ini adalah protein.

Selain sebagai pengasup sumber protein, lentil juga terbukti menjaga sistem pencernaan. Kandungan serat yang tinggi pada lentil membuat saluran cerna bekerja dengan optimal. Lentil juga membantu mengontrol gula darah dalam tubuh sehingga mencegah dari diabetes.

Sementara kandungan kalsium yang tinggi pada lentil terbukti ampuh menjaga kesehatan dan kekuatan tulang serta gigi. Dengan rutin mengonsumsi lentil maka kepadatan tulang dan gigi akan terjaga sehingga meminimalisir terjadinya pengeroposan tulang atau osteoporosis.

4. Teknik pengolahan

Green anise in a wooden spoon closeup Foto: Furtseff

4. Teknik pengolahan
Di India dan Timur Tengah, lentil sudah sering diolah menjadi aneka makanan. Lentil punya rasa gurih dan tekstur lembut mirip kacang hijau.

Di Timur Tengah, lentil biasa diolah jadi sup atau sebagai campuran pada salad dan kebab. Di India, lentil dikenal sebagai bahan baku untuk membuat hidangan yang disebut puree atau dal. Untuk mengolah lentil juga tidaklah sulit.

Di Indonesia, lentil tidak terlalu populer karena kalah pamor dengan kacang hijau. Padahal kalau dibandingkan soal rasa, lentil punya rasa yang mirip kacang hijau sehingga dipastikan bisa diterima lidah orang Indonesia.

5. Lentil berbeda dengan adas

Green anise in a wooden spoon closeup Foto: Furtseff
5. Lentil berbeda dengan adas
Lentil memang punya nama lain kacang adas namun tumbuhan ini berbeda dengan adas. Adas merupakan jenis rempah yang populer dengan nama adas pedas dan adas manis.

Adas tidak bisa dimakan langsung karena punya rasa yang menyengat. Biasanya rempah ini dijadikan bumbu masakan atau sebagai campuran minyak untuk pengobatan tradisional. Minyak adas kerap jadi campuran untuk membuat minyak telon dan minyak gosok.

Minyak esensial dari adas ini juga biasa diandalkan untuk mengobati dan merawat penyakit kulit. Aromanya yang segar membuat adas cocok jadi minyak aromaterapi yang bisa mengobati insomnia dan flu. Di Turki, adas digunakan sebagai campuran untuk membuat minuman beralkohol.

Baca juga : Sering Ngemil Kacang Bisa Cegah Penyakit Alzheimer dan Jantung
Halaman 2 dari 6
(dvs/odi)

Hide Ads