Bu Tumini Telah Tiada, Ini Keistimewaan Mie Ayam Racikannya

Bu Tumini Telah Tiada, Ini Keistimewaan Mie Ayam Racikannya

Tim detikcom - detikFood
Senin, 10 Feb 2020 18:00 WIB
Mi Ayam Bu Tumini masih tutup, Senin (10/2/2020).
Foto: Pradito Rida Pertana/detikcom
Yogyakarta -

Bu Tumini, sang pemilik mie ayam legendaris di Yogyakarta kini telah tiada. Ia punya racikan bumbu yang berbeda dengan mie ayam lainnya.

Detikcom pernah mendatangi warung Mie Ayam Tumini yang berada di sebelah utara Terminal Bus Giwangan, Yogyakarta pada tahun lalu. Salah seorang karyawannya, Mursam (44) menceritakan ciri khas mie ayam ini sehingga jadi incaran para pecinta kuliner di Yogyakarta.

Bu Tumini Telah Tiada, Ini Keistimewaan Mie Ayam RacikannyaFoto: dok. detikFood / Pradito Rida Pertana


"Ciri khasnya dari zaman dulu (sejak berdirinya mie ayam Tumini) adalah kuahnya yang kental, kuah (ayam) yang kental itu karena kaldunya dan pakai santan yang masak, itu yang membedakan dengan mie ayam lainnya," ujarnya saat ditemui di warung mie ayam Tumini, Selasa (5/11/2019).


Selain itu, Mursam yang sudah bekerja di warung mie ayam itu selama belasan tahun itu mengungkap mie yang digunakannya buatan sendiri.

"Jadi (mie-nya) selalu fresh," ungkapnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bu Tumini Telah Tiada, Ini Keistimewaan Mie Ayam RacikannyaFoto: Istimewa / blog.amartha.com


Lebih lanjut, dia menjelaskkan Mie Ayam Tumini mampu menjual ratusan porsi dalam sehari. Bahkan, dalam sehari warung mie ayam tersebut mampu menghabiskan 60-100 kilogram mie dan 30-40 daging ayam.

"Kalau hari biasa bisa laku sampai 350 porsi (mie ayam), terus kalau hari Sabtu sama Minggu bisa sampai 500 porsi dalam sehari," katanya.

Ada empat varian dalam menu Mie Ayam Tumini yakni mie ayam Rp 10.000, mie ayam 1/2 Rp 8.000, mie ayam jumbo Rp 14.000, mie ayam ceker Rp 14.000 dan sawi ayam Rp 8.000. Sedangkan untuk minuman tersedia, es teh, teh anget, es jeruk dan jeruk anget yang dipatok Rp 3 ribu.

Bu Tumini Telah Tiada, Ini Keistimewaan Mie Ayam RacikannyaFoto: Pradito Rida Pertana


"Sawi ayam itu hanya sawi sama kuah kental isi potongan ayam itu, gampangnya mie ayam tapi tidak pakai mie," ucapnya.

Bu Tumini telah meninggal dunia pada Jumat (7/2) malam. Namanya sempat menjadi trending topik di Twitter. Jenazah Bu Tumini dimakamkan di kampung halamannya di Desa Jatiayu, Kecamatan Karangmojo, Kabupaten Gunungkidul keesokan harinya.




(/odi)

Hide Ads