5 Makanan Khas Indonesia yang Populer Dijadikan Menu Natal

Makanan Natal Lezat

5 Makanan Khas Indonesia yang Populer Dijadikan Menu Natal

Andi Annisa Dwi Rahmawati - detikFood
Kamis, 19 Des 2019 18:00 WIB
5 Makanan Khas Indonesia yang Populer Dijadikan Menu Natal
Foto: Detikfood
Jakarta - Menu Natal tak hanya kalkun atau daging panggang saja, tapi dari dalam negeri ada makanan khas Indonesia yang cocok dijadikan menu Natal. Apa saja menu tersebut?

Perayaan Natal di Indonesia juga meriah. Di beberapa daerah Indonesia, bermukim banyak umat Kristiani sehingga perayaan Natal lebih terasa kental. Misalnya saja di Sumatera Utara, Maluku, dan Sulawesi Utara dimana tersaji makanan tradisional khas saat Natal.

Selain itu, ada juga beberapa makanan khas Indonesia yang identik dengan perayaan Natal. Rata-rata bentuknya utuh karena utuh melambangkan sesuatu yang bersifat perayaan dan terlihat mewah. Berikut 5 makanan khas Indonesia yang populer dijadikan menu Natal.

1. Babi putar

Foto: iStock
1. Babi putar
Di Manado, babi putar adalah makanan Natal populer. Babi putar berbahan dasar seekor babi utuh yang dibakar dengan cara diputar-putar di atas bara api. Hidangan ini serupa babi guling yang populer di Bali.

Jelang Natal, pesanan babi putar biasanya melonjak drastis. Banyak orang memesan olahan babi yang dibanderol berdasarkan berat babi ini. Biasanya ada pilihan babi putar 22 kg, 25 kg, hingga kisaran 40-42 kg. Harganya tentu saja jutaan rupiah.

Salah satu penjual babi putar terkenal di Manado adalah Babi Putar Anna Chin Tomohon. Usaha ini sudah ada sejak tahun 1970-an. Di sini babi dipanggang selama 3 jam hingga bumbunya meresap. Bagi penggemar babi putar, konon daging babi ini empuk dengan tekstur kulit renyah dan garing.

2. Ayam kodok

Foto: Detikfood
2. Ayam kodok
Ayam kodok adalah makanan khas Indonesia yang umum dinikmati saat Natal. Hidangan ini mendapat pengaruh dari Belanda. Bentuknya utuh, mirip kalkun panggang jika dilihat sekilas. Ayam kodok diubat dengan cara unik.

Pertama, isian ayam dipisahkan dulu dari kulitnya. Kemudian semua daging dan jeroan ayam dikeluarkan tanpa merusak atau merobek kulit ayam itu sendiri. Daging ayam lalu diolah terpisah dengan daging sapi bersama bumbu dan bahan lain. Campuran ini digiling sampai halus.

Campuran daging lalu dimasukkan kembali ke dalam ayam tadi. Semuanya dilakukan pelan-pelan hingga ayam kembali terlihat berisi dan menyerupai utuh. Terakhir, ayam dipanggang hingga matang dan disajikan bersama saus kental dan gurih.

3. Ayam budu-budu

Foto: Jeja Kuliner
3. Ayam budu-budu
Masih berbahan ayam, ada olahan ayam khas Makassar yang umum tersaji saat Natal. Namanya ayam budu-budu yang dibuat dari ayam kampung. Bahan lainnya adalah jeruk nipis, asem Jawa, jahe, daun bawang, dan ragam rempah lain.

Untuk membuat ayam budu-budu, ayam yang sudah dicuci bersih dilumuri perasan air jeruk nipis secara merata lalu didiamkan 15 menit. Setelah itu ayam dicuci kembali hingga bersih. Ayam kudu-kudu kemudian dimasak bersama asam Jawa, jahe, dan ragam bumbu.

Ayam budu-budu dimasak dengan api kecil hingga matang dan empuk. Setelah matang, ayam budu-budu ditambahkan irisan daun bawang. Menyantap ayam ini paling enak dengan nasi hangat.

4. Ayam ingkung

Foto: Dimanaja
4. Ayam ingkung
Ayam ingkung mirip ayam kodok karena disajikan dalam keadaan utuh. Ayam ingkung sendiri merupakan menu khas Yogyakarta. Berbahan ayam kampung yang dimasak bersama bumbu rempah komplet.

Rempah-rempahnya sangat banyak seperti bawang merah, bawang putih, pala, kemiri, jahe, dan kunyit. Bumbu tersebut lalu dihaluskan dan dimasak bersama santan kelapa yang kental. Sebelum mengolah ayam ingkung, seluruh isian ayam dibuang lebih dahulu.

Untuk penyajiannya, ayam ingkung disajikan utuh mulai dari kepala sampai kaki. Teksturnya sangat empuk dengan cita rasa bumbu meresap sampai ke tulang. Biasanya ayam ingkung juga disajikan bersama bumbu kaldu kuning.

5. Sate bandeng

Foto: detikfood
5. Sate bandeng
Karena bentuknya yang utuh, sate bandeng juga kerap disajikan untuk Natal. Menu ini bisa dinikmati beramai-ramai dengan seluruh anggota keluarga. Sate bandeng konon sudah ada sejak abad 16, berasal dari Serang, Banten.

Adalah juru masak kerajaan Banten yang memperkenalkan hidangan tersebut. Cara memasak sate bandeng memungkinkan bandeng mudah dinikmati tanpa ada duri yang menyertainya.

Cara utama membuat sate bandeng adalah menghancurkan daging bandeng dan mengeluarkan tulang belakangnya tanpa merusak kulit bandeng itu sendiri. Bahan lainnya ada parutan kelapa, telur, dan santan. Sate bandeng lalu dipanggang hingga matang sambil terus dibolak-balik.
Halaman 2 dari 6
(adr/odi)

Hide Ads