Sedih! Kisah Ojol Dapat Order Palsu Makanan, Ada yang Rugi Rp 1,5 Juta

Jakarta - Bagi sebagian orang, ojek online (ojol) bisa membantu memudahkan pesan makanan. Tapi di ada juga orang jahat yang mempermainkan ojol lewat order palsu makanan.

Hadirnya perusahaan ojek online membuat banyak orang kini menggeluti profesi sebagai driver ojek. Banyak juga pelanggan yang merasa terbantu lewat berbagai fasilitas ojek online, salah satunya sebagai layanan jasa pesan antar makanan.

Order fiktif makanan sudah seperti virus yang tak bisa dibasmi. Ada saja oknum pelanggan yang sengaja memesan makanan untuk menipu. Tak tanggung-tanggung, korbannya bahkan sampai mengeluarkan uang ratusan ribu sampai jutaan. Sadis!

1. Order makanan cepat saji Rp 700.000

Foto: instagram

1. Order makanan cepat saji Rp 700.000
Makanan cepat saji memang menduduki posisi teratas di aplikasi ojol sebagai makanan yang paling banyak dipesan pelanggan. Di beberapa gerai fast food juga sering terlihat driver ojol berjaket hijau yang rela antre saat membeli pesanan makanan pelanggan.

Nasib apes dialami seorang driver asal Serang, Banten. Ia mendapat order makanan di gerai fast food senilai Rp 703.500. Tentu saja jumlah ini cukup besar karena makanan yang dipesan juga dalam jumlah banyak.

Awalnya komunikasi dengan pelanggan terbilang lancar. Tapi ketika makanan sudah dibeli, nomor pelanggan ini mendadak tak bisa dihubungi. Sambil menelan kesedihan, driver ini harus rela kehilangan uang ratusan ribu.

Baca juga : Lagi! Driver Ojol Tertipu Order Makanan Harga Rp 1 Juta

2. Order makanan cepat saji Rp 360.000

Foto: instagram

2. Order makanan cepat saji Rp 360.000
Lagi-lagi kasus order fiktif melibatkan makanan cepat saji. Kali ini kejadiannya berlangsung di Maros, Sulawesi Selatan. Driver ini mendapat pesanan makanan cepat saji dengan total harga Rp 360.000.

Ada empat kantung makanan yang ia bawa dari restoran ke tempat pemesan. Kabarnya, jarak yang ditempuh ini sangatlah jauh. Driver ini memang bertemu dengan pelanggan yang memesan makanan namun sang pelanggan enggan membayar.

Alasannya karena ada selisih harga Rp 24 ribu antara di aplikasi dan struk pembelian. Padahal selisih harga ini kerap terjadi karena kesalahan sistem. Meski sudah membawa bukti struk asli, si pembeli tetap ogah membayar makanan yang dipesannya.

3. Order makanan cepat saji Rp 1 juta

Foto: instagram

3. Order makanan cepat saji Rp 1 juta
Kejadian order palsu makanan pernaj terjadi juga di Kepulauan Riau. Kali ini korbannya seorang driver ojol yang rugi Rp 1 juta karena membeli makanan cepat saji yang ternyata orderan palsu.

Kejadian yang berlangsung pada April 2019 lalu ini sempat viral setelah seorang netizen membagikan foto driver ojol yang tertunduk lesu memandangi kardus berisi makanan di depannya. Foto ini lantas menyebar dengan cepat dan menjadi perbincangan hangat.

Pemesan makanan ini minta makanannya diantar ke raung bersalin sebuah rumah sakit, tapi sayang setelah disambangi ternyata tak ada yang merasa memesan makanan ini. Akhirnya masyarakat yang tahu kejadian ini membantu membeli makanan sehingga uang yang dikeluarkan bisa kembali jadi milik sang driver.

4. Order donat Rp 1.500.000

Foto: instagram

4. Order donat Rp 1.500.000
Biasanya donat dijadikan camilan dan dibeli dengan jumlah tak terlalu banyak. Tapi seorang pelanggan ini tak kira-kira, ia memesan donat sampai lebih dari Rp 1,5 juta.

Driver ojol malang yang mendapat pesanan pesanan donat ini berlokasi di Banjarmasin, Kalimantan. Awalnya driver ini merasa curiga dengan jumlah pesanan yang tak masuk akal. Namun ia akhirnya yakin karena sang pelanggan menjelaskan alamat secara detail.

Alhasil, feeling driver ini pun terbukti. Pesanan donat senilai Rp 1.592.300 ini harus berakhir di tangan driver ojol. Aksi pesanan fiktif ini pun memancing emosi para netizen yang mencaci si pemesan donat.

Baca juga : Sedih! Sudah Antar Makanan Jauh, Driver Ojol Dicancel Pembeli

5. Order makanan cepat saji

Foto: instagram

5. Order makanan cepat saji
Kejadian yang paling baru ini terjadi beberapa hari lalu. Seorang pelanggan awalnya memesan makanan namun tempat makannya tutup.

Sang driver kemudian menawarkan makanan fast food. Setelah ditelusuri ternyata driver ini baru saja mendapatkan order palsu sehingga ia berusaha menjual makanan fast food ini agar uangnya bisa kembali.

Driver ini bahkan membebaskan pembelinya membayar dengan uang seiklasnya. Untungnya sang driver mendapat pelanggan yang baik hati dan mau membantu membeli makanan.