Ini Dia Nyale, Cacing Laut yang Gurih Enak Santapan Khas Suku Sasak 

Ini Dia Nyale, Cacing Laut yang Gurih Enak Santapan Khas Suku Sasak 

Devi Setya - detikFood
Minggu, 24 Feb 2019 09:06 WIB
Foto: Istimewa
Jakarta - Nyale merupakan sebutan untuk cacing laut yang banyak terdapat di perairan Lombok, NTB. Tak hanya bagian dari tradisi, nyale juga kerap dijadikan makanan enak.

Suku Sasak di Lombok, Nusa Tenggara Barat punya tradisi unik mencari cacing laut. Tradisi yang dikenal dengan sebutan Bau Nyale ini selalu digelar setiap tanggal 20 bulan 10 pada kalender Suku Sasak. Tanggal ini bertepatan pada hari ini, 24 Februari 2019.

Dalam bahasa Indonesia, Bau Nyale artinya adalah mencari nyale, cacing laut yang muncul di pesisir laut pulau Lombok. Tradisi unik ini berlangsung setiap tahun secara turun temurun. Setiap tahunnya ada ratusan orang yang menjejali pantai demi bisa mendapatkan cacing laut yang jumlahnya ribuan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Baca juga : Ini Kuliner Ekstrem dari Sumbawa, Sambal Nyale dari Cacing Laut

Semua orang berbondong-bondong mencari nyale di Festival Bau Nyale. Foto: Istimewa
Bukan sembarang cacing, masyarakat Lombok percaya kalau nyale adalah jelmaan Putri Mandalika yang berparas cantik. Putri ini berubah menjadi cacing setelah menceburkan diri ke laut karena menghindari peperangan antar pangeran yang memperebutkan dirinya.

Terlepas dari benar atau tidaknya, legenda Putri Mandalika buktinya membuat banyak orang tertarik pada tradisi Bau Nyale. Alhasil ratusan orang berbondong menceburkan diri ke laut demi bisa mendapat cacing laut.

Meskipun berbentuk seperti cacing biasa tapi nyale memiliki warna kulit yang beragam. Warnanya hijau, oranye hingga merah dengan kulit licin mengilap. Kalau dikumpulkan akan terlihat paduan warna yang cantik.

Nyale, cacing layt dalam warna-warni indah. Foto: Istimewa
Tahun ini Festival Bau Nyale terpusat di Pantai Seger Mandalika, Kute Lombok. Nah kalau sudah dapat nyale, biasanya masyarakat akan mengolahnya jadi santapan enak.

Nyale biasa dimasak menjadi berbagai hidangan. Misalnya dimasak menjadi hidangan berkuah santan, dijadikan pepes atau dicampur dengan sambal. Sambal nyale di Lombok dikenal dengan sebutan Bokosawu Nyale.

Untuk membuat sambal nyale, biasanya digunakan campuran daun kemangi dan air jeruk purut. Tapi ada juga sambal matang yang dimasak dengan campuran kelapa parut sangrai, namanya Nyale Pa'dongo.

Olahan nyale yang gurih enak. Foto: Istimewa

Masyarakat Lombok justru terbiasa menyantap nyale dalam keadaan hidup dan mentah. Nyale segar yang baru saja ditangkap diakui memiliki rasa manis. Tapi kalau tak biasa menyantap mentah, coba cicip nyale matang saja yang kabarnya juga tak kalah enak.

Selain enak, nyale juga mengandung gizi tinggi. Protein dalam nyale bahkan mengalahkan protein telur ayam dan susu sapi. Nyale juga mengandung karbohidrat, fosfor dan zat besi yang tinggi.

Baca juga : Jangan Tinggalkan Lombok Tanpa Bawa Oleh-oleh Ini! (dvs/odi)

Hide Ads