Jamur sudah lama dikonsumsi para vegan atau vegetarian sebagai pengganti daging sapi. Tumbuhan ini bahkan 'disulap' dalam tampilan dan rasa persis daging asli sehingga sering disebut daging 'palsu.'
Mengenai nutrisi, jamur dan daging sapi sebenarnya tak bisa dibandingkan 'apple to apple.' Pasalnya ahli gizi Jansen Ongko menyebut protein nabati dan hewani memiliki daya serap yang berbeda. "Daging asli daya serapnya lebih baik karena kelengkapan asam aminonya lebih lengkap dari protein nabati," kata Jansen pada detikFood kala itu.
![]() |
Baca Juga: Ahli Gizi Komentari Vlog 'Daging Palsu' Raditya Dika
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lalu dari mana jamur mendapat rasa umami atau gurih mirip daging? Dihubungi detikFood (15/1), ahli kimia Harry Nazarudin (Harnaz) menjelaskan hal ini. "Rasa umami datang dari protein bernama monosodium glutamat, karenanya sesuatu yang berprotein tinggi seperti ikan dan daging cenderung gurih karena mengandung protein monosodium glutamat tadi," jelas Harnaz di awal.
![]() |
Pria berkaca mata ini menegaskan jamur memiliki metabolisme yang berbeda untuk menghasilkan protein. Harnaz menjelaskan, "Metabolisme jamur itu berbeda dengan metabolisme binatang atau pohon, fotosintesisnya nggak pakai sinar matahari." Akibat hal ini jamur bisa memproduksi zat-zat yang rasanya umami juga. "Zat-nya pun bukan monosodium glutamat, beda lagi," terang Harnaz.
Sebagai contoh, Harnaz menjelaskan tempe terasa gurih alami. "Karena ada jamur rhizopus-nya itu. Tempe gurih karena rhizopus mengandung protein, sementara kedelai juga ada proteinnya," pungkas Harnaz.
Baca Juga: Empuk Juicy Seperti Daging, Ini 10 Jamur Paling Enak di Dunia (dvs/odi)