Dilaporkan Nextshark (10/11), para ilmuwan penggalian situs kuno menemukan sebuah stoples berwarna perunggu dari makam Dinasti Han Barat yang berisi cairan berwarna kuning jernih. Berat cairan tersebut mencapai 3,5 liter. Begitu para arkeolog membuka tutupnya, aroma cairan yang ada di dalamnya seperti aroma minuman beralkohol.
![]() |
"Baunya seperti wine," tutur kepala Lembaga Relief Kebudayaan dan Arkeologi Luoyang, China.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Shanghaiist, terdapat minuman tradisional China kuno yang terbuat dari beras dan bijian sorgum yang difermentasikan. Minuman tersebut masuk dalam kategori minuman beralkohol. Tak hanya ini, para ilmuwan juga menemukan hal serupa milik Dinasti Han Barat.
![]() |
Sebab penggalian situs arkeologi dilakukan membentang dari 202 SM hingga 8 M. Sebagian besar winenya mengandung senyawa perunggu yang rumit.
Sebelumnya pada tahun 2013 ditemukan wadah keramik yang diduga sebagai tempat penyimpanan sari anggur di situs arkeologi di utara Yunani. Analisis residu dari wadah keramik dari 4.200 SM menunjukkan pembuatan wine di Yunani ribuan tahun lalu.
Tonton juga 'Kondom Digunakan untuk Produksi Wine di Kuba':
Para peneliti melakukan penggalian di situs arkeologi bernama Dikili Tash yang berlokasi 1,2 mil dari kota kuno Philipi dan telah dihuni sejak 6.500 SM.
![]() |
Tim peneliti percaya bahwa mereka telah menemukan bukti tertua jejak wine di Eropa. "Sejauh ini kita tahu orang sudah mengonsumsi wine sejak zaman perunggu (abad ke 12sebelum masehi), tapi saat ini kami mempelajari bahwa proses pembuatan wine telah dilakukan jauh sebelum itu, tepatnya 4.200 tahun SM," Dimitra Malamidou, selaku co-director penggalian pada Huffington Post (04/10/2013).
Baca juga: Telah Ditemukan Jejak Wine Berumur 6.000 Tahun di Yunani
(lus/odi)