Ini Dia 5 Sajian Klasik Khas Kanton yang Populer dan Enak

Hidangan China Populer

Ini Dia 5 Sajian Klasik Khas Kanton yang Populer dan Enak

Dewi Anggraini - detikFood
Jumat, 12 Okt 2018 13:54 WIB
Foto: Istimewa
Jakarta - Banyak sajian khas China yang populer di Indonesia. Salah satunya sajian khas Kanton, sebuah wilayah di China. Mulai dari dim sum hingga kwetiau daging sapi.

Meski begitu ada beberapa hidangan yang sangat populer dan terkenal di Kanton. Selain kwetiau sapi, berikut 4 sajian Kanton klasik yang dikenal kelezatannya seperti disebutkan oleh Chef Arvin Ai dari Hilton Chengdu.

1. Ba Gie Ji

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ini Dia 5 Sajian Klasik Khas Kanton yang Populer dan EnakFoto: Istimewa
Hidangan yang satu ini dikenal sebagai Hainan Chicken Rice atau nasi ayam Hainan di sini. Banyak orang yang salah kaprah soal Hainan Chicken Rice. Kebanyakan menganggap sajian ayam rebus itu berasal dari Kanton. Meski tak salah, namun di Kanton, tak ada menu bernama Hainan Chicken Rice, yang ada justru Ba Gie Ji.

Ba Gie Ji terbuat dari daging ayam. Daging ayamnya direbus dengan kuah kaldu. Sehingga rasanya jadi empuk dan juicy. Kemudian disandingkan denga nasi gurih. Menurut Chef Arvin Ai, orang China memang kerap memberi nama hidangan yang ada dengan daerah asal mereka. Hainan sendiri merupakan salah satu propinsi di China.

"Kalau di Kanton, namanya ba gie jie (ayam kukus) bukan Hainan chicken rice. Rasanya hampir mirip. Kalau Hainan itu ayamnya lebih asin," jelasnya.

2. Sheng Jin Shao E

Ini Dia 5 Sajian Klasik Khas Kanton yang Populer dan EnakFoto: Istock
Sheng Jin Shao E merupakan sajian berbahan dasar angsa. Daging angsa dipanggang dengan bumbu khas China. Bisa dibilang, sajian ini mirip dengan bebek peking. Bagian luarnya agak kering dan renyah namun dagingnya sangat empuk dan juicy.

"Sheng jin shao e diambil dari cara masaknya. Biasanya Dipanggang dalam wadah atau batu," jelasnya.

3. Gan Chao Niu He

Ini Dia 5 Sajian Klasik Khas Kanton yang Populer dan EnakFoto: Istock
Anda pasti sudah tak asing lagi dengan sajian yang satu ini. Banyak restoran China yang menyajikannya di sini. Gan Chao Niu He merupakan kwetiau daging sapi.

Kelezatan sajian khas Kanton ini sepertinya mudah diterima di lidah banyak orang. Kwetiau yang terbuat dari tepung berasnya mulur dan dipadu dengan irisan daging sapi yang lembut.

4. Chao Sao Fan

Ini Dia 5 Sajian Klasik Khas Kanton yang Populer dan EnakFoto: Istock
Sajian ini lebih dikenal dengan nama Char Siu atau char siew. Di sini, daging ayam sering dipadu dengan bumbu char siew. Sedangkan orang kanton sering membuat char siew sebagai bumbu babi panggang. Karenanya sering disebut sebagai Chinese BBQ Pork.

Cha siu secara harfiah berarti "garpu panggang" (siu sedang dipanggan dan cha artinya garpu. Hidangan ini terbuat dari potongan panjang daging babi tanpa tulang yang ditusuk dengan garpu panjang dan ditempatkan di panggangan tertutup.

Char siu terbuat dari madu, lima rempah khas China, pasta fermentasi kacang merah, soy sauce hingga hoisin sauce. Sehingga menghasilkan warna daging pangggangan yang cokelat kemerahan menggoda.

5. Kao Ru Zhu

Ini Dia 5 Sajian Klasik Khas Kanton yang Populer dan EnakFoto: Istock
Sajian yang satu ini juga terbuat dari daging babi. Namun memakai babi kecil. Bisa dibilang sajian ini merupakan babi guling khas Kanton. Kabarnya sajian ini sudah ada lebih dari 1.400 tahun yang lalu.

Babi kecil utuh dipanggang dengan rempah-rempah khas China dengan api rendah. Ini digunakan untuk menjaga kelembutan kulit. Karena kulit luar daging babi kecil akan rusak bila dipanggang dengan api atau suhu yang cukup tinggi. Dilansir Eat Your World, Kao Ru Zhu merupakan sajian khas Kanton yang kerap dijadikan sajian persembahan paling berharga di Guangzhou.

Meski memiliki nama sajian yang berbeda, seluruh sajian khas Kanton memiliki citrasa yang mirip dengan sajian di beberapa wilayah di China. Ini karena tiap wilayah di China kerap menamai sajian yang ada dengan menyertakan nama wilayahnya.

"Di China biasanya ambil nama (masakan) dari nama daerah lokal aja," pungkas Chef




Tonton juga 'Sejarah Masuknya Kuliner China ke Indonesia':

[Gambas:Video 20detik]

(dwa/odi)

Hide Ads