Kambing bakar atau yang biasa disebut juga dengan kambing guling ini ternyata punya banyak penggemar juga. Berawal dari penduduk di Asia Tengah yang konsumsi daging domba untuk kebutuhan makanan, masakan domba gulingpun dalam sejarahnya identik dengan sajian menu makanan di perayaan khusus.
Baca juga: Mengolah Daging Kambing dengan Paduan Bumbu Percik Sedap Khas Melayu!
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Daging kambing yang dipilih adalah daging dengan usia yang muda, 3-5 bulan. Karena tidak hanya soal keempukan daging, tapi juga meminimalisir aroma tajam dari kambing itu sendiri.
Nah kalau bosan dengan sate, Anda tentu dapat mencoba kambing bakar. Kambing bakar biasanya menggunakan potongan daging yang lebih tebal dibandingkan dengan sate. "Sehingga wajib kita proses marinasi dengan bumbu seperti lada hitam, ketumbar, bawang putih dan bawang merah selama semalan," tutur Chef Stefu Santoso.
Hal ini dilakukan karena saat memanggang daging kambing memerlukan proses pematangan yang sempurna. Sehingga ketika dimarinasi semalam, rasa gurih dari bumbunya akan meresap hingga ke bagian dalam.
Stefu menjelaskan bahwa ketika datang ke rumah makan kambing bakar atau kambing gulai, potongan daging kambing pasti digantung. Proses penggantungan inilah yang dinamakan dengan dry aging. Dry aging ini merupakan proses pelayuan daging sehingga menghasilkan tekstur daging yang empuk.
![]() |
Saat dibakar, sebaiknya masak hingga setengah matang. Karena setelah dipotong, daging bisa dipanaskan kembali dan di campurkan dengan bumbu kecap, cabai rawit dan irisan bawang merah. Kambing bakar ini sangat enak dipadukan dengan nasi putih hangat dan juga acar mentimun atau pacri nanas yang segar.
Baca juga: Sajian Tradisional dan Mancanegara yang Populer Berbahan Kambing (lus/odi)