Diyakini Lebih Bernutrisi, Makanan yang Difermentasi Makin Disukai

Tren Makanan Fermentasi

Diyakini Lebih Bernutrisi, Makanan yang Difermentasi Makin Disukai

Maya Safira - detikFood
Selasa, 13 Sep 2016 13:05 WIB
Foto: iStock
Jakarta - Makanan yang dihasilkan dari proses fermentasi kini disebut sebagai superfood. Karena makanan ini diklaim punya manfaat lebih bagi kesehatan.

Sejak beberapa tahun belakangan, makanan fermentasi naik daun. Google Trends melacak kenaikan yang terus menerus untuk "makanan fermentasi", "probiotik" dan "sauerkraut" selama dekade terakhir.

Awal 2016 pun makanan ini disebut-sebut tetap jadi tren. Di Boston, Amerika Serikat sampai dibuat Fermentation Festival 2016 pada Agustus lalu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT



Food Navigator sempat juga memberitakan di bulan April 2016 bahwa penerimaan akan makanan fermentasi sebagian besar positif. Menurut Global Industry Insight, pasar untuk makanan fungsional (termasuk produk fermentasi) telah menjadi sektor yang tumbuh paling cepat. Mencapai $130 milyar tahun 2015.

Pasar diharapkan terus tumbuh tiap tahun karena terpacu inovasi produk dan kenaikan konsumen yang peduli kesehatan. Hampir merata di seluruh dunia.

Proses fermentasi sendiri dianggap menarik karena berbeda dengan pengolahan makanan pada umumnya. Awalnya makanan fermentasi populer di kalangan penggemar makanan mentah. Namun kemudian makin banyak disukai karena manfaatnya.

Makanan fermentasi bermanfaat bagi pencernaan karena adanya probiotik hidup. Lebih dari itu, makanan ini juga mampu menambah rasa hidangan, mengurangi limbah makanan serta menghemat biaya.

Walau tren baru muncul, sebenarnya praktek fermentasi sudah ada sejak ribuan tahun. Ini dilakukan untuk mengawetkan makanan dengan menggunakan media bakteri atau jamur. Proses tersebut membuat makanan bisa berubah bentuk dan rasa.

Tiap negara punya olahan makanan fermentasi populer. Misalnya miso Jepang, kimchi Korea, sauerkraut Jerman dan kefir Rusia.

Kimchi menjadi makanan fermentasi Asia yang populer di negara Barat seperti Amerika Serikat. Sejak tahun 2012 hingga 2015, kimchi selalu ada dalam daftar superfood dunia.



Tak heran jika makin banyak yang mengolah sajian fusion dengan tambahan kimchi di restoran maupun food truck. Contohnya kimchi burger, kimchi tortilla, kimchi hotdog dan lainnya.

Sebagai negara tropis, Indonesia juga memiliki beragam produk fermentasi. Diantaranya kecap manis, tauco, arak Bali, tape, hingga terasi.

Tempe termasuk primadona fermentasi yang kini dikenal hingga ke luar negeri. Banyak penganut vegan atau vegetarian di luar Indonesia yang ikut mengonsumsi tempe sebagai sumber protein nabati. Resep-resep gaya Barat berbasis tempe juga banyak bermunculan.



Banyaknya ragam makanan fermentasi dan tren yang kian meningkat, tentunya menarik untuk dibahas. Karena itu dalam ulasan khusus Detikfood minggu ini mengajak Anda mengenal makanan fermentasi.

Mulai dari proses pengolahannya hingga proses kimia yang terjadi saat fermentasi. Apa saja tambahan nutrisi dalam proses fermentasi? Juga beragam jenis produk fermentasi unik dari berbagai negara.


(msa/odi)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads