Keberadaan makanan dan restoran halal bisa meningkatkan kenyamanan bagi wisatawan muslim dari Timur Tengah dan negara-negara di Asia Tenggara, ungkap pemerintah Korea pada Kamis (07/07).
Kementerian Kebudayaan, Olahraga dan Pariwisata memperkenalkan serangkaian resolusi untuk mendorong industri makanan halal sekaligus meningkatkan infrastruktur bagi wisatawan muslim. Ini dilakukan dalam sebuah pertemuan promosi perdagangan dan investasi yang dipimpin oleh Presiden Park Geun-hye, lapor Korea Times (07/07).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Korea Selatan telah menyambut arus pertumbuhan wisatawan muslim. Akibat dari peningkatan popularitas budaya pop Korea dan turis medis dari Timur Tengah.
"Jumlah wisatawan dari Timur Tengah terus meningkat dengan bantuan Korean Wave selama beberapa tahun terakhir. Kami harus meningkatkan infrastruktur pariwisata agar menarik lebih banyak turis dari Timur Tengah dan negara-negara Asia Tenggara sesudah pencabutan sanksi terhadap Iran," ucap pihak kementerian dalam sebuah rilis.
Jumlah wisatawan muslim telah meningkat dari 540.000 pada 2012 jadi 750.000 tahun 2014. Industri pariwisata memprediksi jumlah bisa naik hingga 800.000 tahun ini.
Karena ketersediaan makanan halal dianggap salah satu hal paling penting bagi wisatawan muslim. Pemerintah mengatakan akan bekerja sama dengan komunitas bisnis halal. Hal tersebut dilakukan untuk memperluas jumlah makanan dan restoran bersertifikat halal di Korea.
![]() |
Dalam memberikan dukungan teknis bagi perusahaan makanan domestik mendapat sertifikasi halal, kementerian pangan akan membantu perusahaan mengembangkan alternatif bebas alkohol misalnya untuk kecap asin dan pasta kedelai. Selama fermentasi, pasta yang menjadi bahan kunci makanan Korea, secara alami mengandung alkohol.
Sementara itu, hingga kini hanya ada 12 restoran yang secara resmi disertifikasi oleh Korea Muslim Federation. Sebanyak 8 restoran berlokasi di Seoul.
Korea Tourism Organization (KTO) juga telah memperkenalkan buku pedoman "restoran ramah muslim". Namun kebanyakan berada di Seoul.
Sebagai bagian dari usaha memperluas menu halal di obyek wisata utama dan rumah sakit, pemerintah mengatakan akan mempublikasikan sebuah buku resep. Dalam buku resep ditunjukkan cara pembuatan makanan Korea yang sesuai dengan hukum Islam.
Mereka juga berencana membantu sup ayam Korea dan barbecue mendapat sertifikasi halal. Sehingga bisa dieskpor ke pasar Timur Tengah.
Agar lebih menarik wisatawan, pemerintah akan mendorong pelonggaran aturan visa bagi turis yang tidak memiliki hubungan teroris.
Kementerian pariwisata pun mengatakan akan mendorong bandara utama, hotel dan tempat wisata untuk menyediakan tempat ibadah. Supaya memudahkan muslim menjalankan shalat. Kini terdapat 32 ruang ibadah di hotel seluruh Korea Selatan. (msa/odi)