Kenikmatan ayam goreng dengan racikan bumbu ala Arab nan berempah bisa diadu. Di antara ketiga ayam goreng Arab yang sedang naik daun di Jakarta ini, siapa pemenangnya?
Tren kuliner Timur Tengah belakangan memang sedang menggeliat di Jakarta, terutama hidangan ayam goreng khas Saudi Arabia yang awalnya dipopulerkan oleh merek AlBaik.
Tidak seperti ayam goreng biasa, ayam goreng versi Arab Saudi ini dikenal punya bumbu berempah khas aromatik yang menggugah selera.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat ini ada tiga gerai ayam goreng yang tengah menjadi perbincangan pencinta kuliner, yaitu Almaz Chicken, Zangos, dan Mecca Fried Chicken.
Meskipun sama-sama menawarkan 'Ayam goreng Arab', tetapi ketiganya punya keunikan masing-masing dari segi menu, rasa, dan tekstur daging ayamnya.
![]() |
Ada yang lebih menonjolkan bumbu Arabnya, tapi ada juga yang rasanya lebih ringan.
Lantas, mana ayam goreng Arab dari tiga gerai di Jakarta yang paling nikmat serta sepadan dengan harganya? detikFood mencicipi langsung ayam goreng Arab dari ketiga gerai tersebut. Begini rasanya!
1. Almaz Chicken
![]() |
Almaz Chicken merupakan restoran cepat saji yang menawarkan hidangan ayam goreng Arab, terinspirasi dari Albaik yang terkenal.
Pertama kali dibuka di Indonesia pada Juni 2024 dan kini telah memiliki banyak cabang di wilayah Jabodetabek.
Menunya ada Paket Panas dan Mumtaz berupa kombinasi ayam goreng pedas dengan bumbu rempah. Paket Ahsan dan Family yang cocok dipesan untuk dinikmati bersama keluarga hingga beberapa minuman spesial, seperti Susu Kurma dan Chocomilk Saudia.
Selain ayam goreng dan minuman, mereka juga punya menu nasi kebuli atau kentang goreng sebagai pelengkap. Bisa juga tambah cocolan saus sambal bawang atau saus garlic. Harga menunya mulai dari Rp 10.000 sampai Rp 75.000.
detikFood fokus mencicipi rasa ayam gorengnya. Kami mencoba dua varian rasa ayam goreng yaitu Original dan Saudi Hot. Di aplikasi ojek online harga dua potong ayam goreng bagian paha atas ini dibanderol Rp 26.000.
Ayam gorengnya dikemas dalam box berbahan kertas yang ada penutupnya dengan desain khas logo Almaz Chicken.
Dari segi tampilan, kedua jenis ayam goreng ini sama. Punya warna kulit cokelat keemasan, seperti ayam goreng tepung pada umumnya.
Namun, ketika disuwir, bagian dalam ayam goreng originalnya memiliki sentuhan warna oranye kemerahan yang berasal dari bumbunya.
![]() |
Meskipun bagian paha atas, tetapi tekstur dagingnya menurut kami agak kering. Tercecap sentuhan aromatik ringan pada ayamnya. Bumbu rempahnya terasa ringan di mulut, perpaduan antara kapulaga, jintan yang khas, paprika yang memberi sentuhan pedas, dan lada hitam yang memberi sensasi hangat di lidah.
Meskipun jenis ayamnya original, tetapi tetap ada sentuhan pedas lada dan paprika, terutama di bagian kulit.
Variasi ayam Saudi Hot punya cita rasa yang tidak begitu berbeda. Hanya saja bumbunya lebih medok dan pedas lada serta paprikanya juga lebih kuat. Namun, sensasi pedasnya tidak sampai menyiksa mulut, masih bisa ditolerir.
Jika dirasa kurang berbumbu, ayam goreng ini bisa dicocol ke saus sambalnya yang pedas manis. Bisa juga ditambah saus bawang putihnya yang creamy dengan sentuhan rasa bawang putih ringan.
2. Zangos Chicken
![]() |
Restoran cepat saji ini juga terkenal dengan sajian ayam goreng ala Timur Tengah. Proses pengolahan ayamnya disebut-sebut menggunakan teknik khusus, sehingga tekstur kulitnya renyah tetapi bagian dalam ayamnya lebih juicy.
Untuk membuktikan kenikmatan ayam goreng ini, detikFood pesan dua varian ayam yaitu Saudi Hot (Rp 25.000) dan Mama Noora (Rp 25.000)
Kedua ayam ini dikemas dalam kantong kertas, bukan box. Awalnya kami kira kantong kertas ini akan mudah sobek karena menyerap minyak dari ayam goreng, tetapi ternyata aman saja. Namun tekstur kulit ayam jadi agak basah.
Tampilan dari kedua varian ayam ini sangat berbeda. Varian Saudi Hot punya warna kulit cokelat keemasan dengan sedikit sentuhan warna oranye. Sedangkan varian Mama Noora punya warna cokelat kemerahan karena dilapisi lagi dengan bumbu merah pedas.
![]() |
Kedua tekstur varian ayam goreng ini sama-sama punya kulit renyah dan bagian daging yang sangat juicy lembab. Bumbunya juga benar-benar meresap sampai ke dalam daging.
Rasanya agak berbeda, dimana varian Saudi Hot milik Zangos punya sensasi rasa gurih dengan sentuhan rempah aromatik, seperti perpaduan kapulaga, ketumbar, paprika, dan lada hitam yang medok tetapi rasanya merata.
Sedangkan variasi Mama Noora punya daging yang sensasi pedasnya lebih menyengat. Bumbu rempah paprika dan lada hitamnya lebih menonjol. Bagian kulitnya juga seperti diberi bumbu pedas, paduan lada dan MSG. Bagi pencinta pedas sepertinya akan sangat suka dengan varian Mama Noora ini.
Kenikmatan ayam goreng dari Mecca dan pemenang dari battle ini bisa dibaca pada halaman selanjutnya!
3. Mecca Fried Chicken
![]() |
Restoran cepat saji ayam goreng ini muncul sebagai pesaing baru dari gerai ayam goreng Arab sebelumnya.
Di gerai ini kami memesan dua varian ayam berbeda, yaitu Fried Chicken Original seharga Rp 29.500 dan Tandoori Wings seharga Rp 45.500.
Untuk variasi Fried Chicken kami meminta bagian paha atas juga. Sayangnya, tekstur dagingnya kering berserat, lebih mirip seperti bagian dada.
![]() |
Tampilan dan rasanya mirip seperti ayam goreng pada umumnya, tetapi agak lebih hambar. Padahal di bagian dagingnya ada bumbu lada yang menggumpal, tetapi itu pun tidak tercecap rasa pedas atau gurih.
Bagian kulitnya juga gurih ringan dengan tesktur yang lebih basah, tidak krispi.
Menu Tandoori Chicken Wingsnya juga kurang mengesankan. Daging di bagian sayap ayam ini juga kering dan berserat.
Cita rasanya lebih berbumbu daripada varian original. Ketika disuap, tercecap rasa seperti keju butter yang meleleh di mulut, disusul dengan rasa lada hitam dan seperti ada sentuhan hangat dari oregano.
4. Ayam goreng Arab yang paling sedap dan sepadan
Setelah mencicipi ketiganya, selera kami paling pas dengan Ayam Goreng Saudi dari Zangos Fried Chicken. Kedua variannya, baik yang Saudi Hot maupun Mama Noora sama-sama berkesan dan sepadan dengan harga.
Dari segi tekstur ayam, bagian daging dan kulit Zangos sesuai ekspektasi kami. Renyah di bagian kulit dan dagingnya juicy. Ditambah bumbunya rempahnya menonjol dan menyerap sempurna ke bagian dalam daging.
Namun, bukan berarti dua ayam goreng Arab Saudi lainnya tidak enak.
Ayam goreng Saudi dari Almaz Chicken mungkin sudah disesuaikan dengan lidah orang Indonesia, sehingga cita rasa rempahnya tidak begitu kuat. Almaz Chicken bisa menjadi pilihan tepat kalau rindu ayam goreng Arab karena cabangnya bisa ditemui di berbagai daerah.
Untuk Mecca Fried Chicken secara umum tidak seperti fried chicken Arab yang kami bayangkan. Namun, konsepnya memang lebih menjadi alternatif restoran cepat saji yang ramai diboikot. Mecca Fried Chicken hadir untuk pelanggan yang ingin menikmati ayam goreng tanpa melanggar prinsip atau keyakinan mereka.
Simak Video "Pelari Newbie Jangan Gegabah!"
[Gambas:Video 20detik]
(aqr/adr)