Adu Legit 3 Bika Ambon Legendaris, Begini Tekstur dan Rasanya

Diah Afrilian - detikFood

Rabu, 12 Mar 2025 12:00 WIB

Adu Legit 3 Bika Ambon Legendaris, Begini Tekstur dan Rasanya — Foto: Tim detikfood

Jakarta -

Bika ambon ramai diperbincangkan, beberapa bahkan legendaris. Ternyata ada perbedaan signifikan baik dari tekstur hingga rasa dari tiga bika ambon legendaris.

Kue bernama Bika Ambon merupakan salah satu jenis kue basah asal Medan, Sumatera Utara. Membuat Bika Ambon tidak seperti membuat kue pada umumnya, ada proses yang panjang dan butuh keahlian khusus.

Ciri khas dari Bika Ambon ialah aroma khas jeruk purut, warnanya yang kuning cerah, serta rongga di bagian dalam hasil fermentasi adonannya. Akhir-akhir ini Bika Ambon tengah marak diperbincangkan di media sosial sebab banyak konten kreator yang berlomba-lomba mengulasnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain Bika Ambon yang populer, ada banyak pilihan Bika Ambon legendaris. Kali ini detikfood akan mengulas perbedaan antara ketiga Bika Ambon legendaris, yaitu bika ambon buatan Holland Bakery, Suisse Bakery, juga Befond.

Walaupun sekilas hampir mirip ternyata ketiganya memiliki perbedaan yang signifikan. Mulai dari aroma, tekstur, hingga rasanya setelah dicicipi masing-masing punya ciri khas. Mana di antaranya yang menjadi favorit detikers?

Bika Ambon dari Holland Bakery, Suisse Bakery, dan Befond memiliki tampilan fisik yang serupa tapi tak sama. Foto: Tim detikfood

Tampilan Fisik dan Harga

Pada Bika Ambon dari Holland Bakery kami membeli dengan ukuran 20x20 yang harganya dibanderol Rp 137.500 melalui aplikasi ojek online. Saat tiba dan dibuka kemasannya, permukaan hingga ke bagian dalamnya terlihat berwarna kuning terang.

Saat membuka lapisan plastik di bagian atasnya, tampak permukaan Bika Ambon yang mengilap. Namun saat dipegang langsung oleh tangan terasa berminyak hingga ke seluruh permukaan bagian samping.

Untuk Bika Ambon dari Suisse Bakery kami membelinya dengan ukuran loyang bulat berdiameter 18 centimeter, harganya dibanderol Rp 140.0000. Warna kuenya kuning terang dengan sedikit bercak cokelat di bagian atas dan mengilap namun tidak terlalu berminyak di tangan.

Di antara ketiganya ada Befond yang teksturnya berlubang kecil di permukaan atasnya, tak terlalu mengilap dan tidak berminyak pada bagian atasnya. Bika Ambon yang satu ini kami beli langsung dari cabang Befond yang berada di Duta Mas, Jakarta Barat dengan ukuran 20x20 seharga Rp 125.000.

Aroma yang Dominan

Adalah Bika Ambon dari Befond di antara ketiganya yang memiliki aroma jeruk purut paling terasa. Foto: Tim detikfood

Selain penampilan fisiknya secara kasat mata, ketiga Bika Ambon ini memiliki aroma yang berbeda saat dikeluarkan dari kemasannya. Holland Bakery yang sudah terkenal sejak 1978 memiliki Bika Ambon yang aroma mirip perpaduan telur dan mentega.

Berbeda dengan Suisse Bakery, toko kue yang juga berdiri sejak 1978, kue Bika Ambon buatannya terhirup memiliki aroma jeruk purut yang tipis, diselingi aroma daun pandan. Aroma lain yang keluar setelah kue dipotong ialah aroma kelapa yang dipanggang dan sedikit asam khas fermentasi.

Sementara Befond yang telah menjual Bika Ambon sejak 2016 memiliki aroma yang khas pada kuenya. Saat kemasannya dibuka wangi santan menjadi dominan dengan perlahan terhirup aroma jeruk purut bahkan ketika kue dinikmati. Ada samar-samar aroma ragi lembut yang sesekali terhirup.

Pada halaman berikutnya, tim detikfood membahas perbedaan tekstur hingga rasa ketiganya yang berbeda.

Ketika dipotong, ketiga Bika Ambon memiliki tekstur berongga dan serat yang panjang serta tak putus. Foto: Tim detikfood

Tekstur Berserat

Jika melihat teksturnya secara fisik, serat yang dimiliki ketiga Bika Ambon legendaris ini hampir serupa. Setelah dipotong ketiganya memiliki rongga berlubang yang panjang dengan serat yang tak putus dari bawah hingga ke atas.

Tetapi perbedaan ketiganya terdapat pada kekenyalan saat kami mencoba menekan perlahan dan menggoyangkan kuenya. Bika Ambon dari Holland Bakery cukup kenyal dan membal, tidak terasa keras dan kembali ke bentuk semula secara perlahan setelah permukaannya ditekan.

Sementara pada Bika Ambon Suisse Bakery teksturnya lebih padat dan hanya sedikit membal. Saat ditekan permukaannya terasa sedikit lebih keras dan cepat kembali ke bentuk awalnya.

Di antara ketiganya, Bika Ambon dari Befond yang terasa paling kenyal. Teksturnya sangat membal, tidak keras, dan ketika ditekan kembali ke bentuk semula dengan pergerakan rongga di bagian dalamnya yang lembut.

Perbedaan rasanya signifikan, begitupula dengan rasa manisnya yang dapat dipilih sesuai selera. Foto: Tim detikfood

Rasa khas Bika Ambon

Setelah membedakannya secara fisik, tak lengkap rasanya jika tidak mencoba rasanya. Ketiganya memiliki rasa yang mirip-mirip dengan beberapa bahan yang terasa lebih dominan.

Pada Bika Ambon dari Holland Bakery rasanya didominasi seperti campuran telur dan mentega. Tidak ada rasa seperti tepung terigu yang berat atau rasa santan dan jeruk purut yang muncul pada lidah. Takaran manisnya sedang, cocok untuk yang ingin makan kue manis namun tidak dengan rasa manis yang terlalu kuat.

Sementara untuk Suisse Bakery, ada rasa jeruk purut yang tipis dengan perpaduan santan dan tepung terigu yang dominan. Aroma harum menteganya juga semakin keluar saat dikunyah. Untuk rasa manisnya, Bika Ambon ini terasa meningkat rasa manisnya secara bertahap.

Berbeda dengan Befond, di antara ketiganya Befond memiliki Bika Ambon dengan rasa manis yang paling rendah. Saat dicicip rasa khas santan yang lembut terasa paling dominan dengan sekilas sensasi jeruk purut yang terasa di ujung lidah. Tidak ada rasa tepung terigu pada kue satu ini, teksturnya yang kenyal lembut membuat mengunyahnya tak butuh tenaga.

Jadi, Bika Ambon mana yang membuat detikers penasaran untuk mencobanya?

Ingin tempat makan atau produk Anda direview oleh detikfood? Kirim e-mail ke foodreview@detik.com.