Anak-anak yang Hafal Logo Makanan Cepat Saji Cenderung Alami Obesitas

Anak-anak yang Hafal Logo Makanan Cepat Saji Cenderung Alami Obesitas

- detikFood
Selasa, 01 Jul 2014 11:26 WIB
Foto: Thinkstock
Jakarta -

Makanan cepat saji kini digemari banyak anak-anak. Semakin menjamurnya outlet makanan cepat saji, membuat anak mengenali logo hingga jenis makanannya. Menurut studi terbaru, ternyata hal ini dapat meningkatkan risiko obesitas anak-anak.

Sebuah studi baru menunjukkan makin banyak anak akrab dengan logo dan gambar yang berhubungan dengan restoran cepat saji atau merek makanan ringan yang tidak sehat. Hal ini memungkinkan anak memiliki kelebihan berat badan atau obesitas.

Seperti yang dilansir Psych Central (01/07/2014), anak-anak yang berusia 3-5 tahun diuji dengan diberi gambar logo tidak sehat yang berhubungan dengan makanan. Mereka kemudian diberi gambar makanan, kemasan dan karakter kartun. Lalu mereka diminta untuk mencocokan item dengan logo yang sesuai dengan pengetahuannya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tim peneliti dari Michigan State University, menguji pengetahuan anak-anak mengenai berbagai merek fast food. Selain itu, kemampuan anak untuk mengidentifikasi barang-barang yang berhubungan dengan logo fast food juga diteliti.

Peneliti menemukan mereka yang bisa mengidentifikasi, memiliki indeks masa tubuh atau BMI yang lebih tinggi.

"Kami menemukan hubungan antara pengetahuan merek fast food dan BMI yang cukup kuat. Anak-anak yang paling tahu tentang merek memiliki nilai BMI yang lebih tinggi," tutur Anna McAlister,Ph.D selaku asisten profesor Michigan State University.

Setelah itu, tim peneliti melakukan studi untuk kedua kalinya. Tim peneliti menemukan bahwa aktivitas fisik cenderung dapat mengimbangi efek negatif dari terlalu banyak mengonsumsi makanan tak sehat. Dari hasil penelitian ini, bukan hanya ikan televisi saja yang perlu dihindari. Akan tetapi pengembangan makanan pada anak pun harus diperhatikan.

Menurut Mc.Alister, pada saat usia anak menginjak 5 tahun anak sudah dapat mengembangkan rasa pada makanan yang disantap. Untuk itu, pengetahuan gizi dan inovasi makanan sehat sangat dianjurkan. Melatih anak untuk belajar menyiapkan makanan kesukaan dengan bahan yang sehat juga dapat meningkatkan pengetahuan terhadap makanan sehat pada usia dini.

(lus/odi)

Hide Ads