Di Korea, ayam goreng biasanya terdiri dari bagian sayap atau drumstick, bukan bagian daging ayam yang besar. Pasalnya, di sana ayam goreng dijadikan camilan sambil minum bir sepulang kerja, bukan sebagai lauk makan besar.
Ayam goreng Korea digoreng dua kali agar kulitnya lebih renyah dan tak berminyak. Daging ayam dibumbui sebelum dan setelah digoreng, sehingga bagian luarnya tampak mengilat karena olesan bumbu. Lapisan tepungnya memberi aksen krenyes saat digigit.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di Indonesia sendiri, outlet pertamanya baru dibuka untuk umum pada Rabu (02/10/13). Dapurnya menempati sebuah ruangan mungil, sementara area makannya terletak di seberang dapur. Tempat makan berkapasitas 56 orang ini tampak padat dan dinaungi rangka tanpa atap.
Kami beruntung karena berhasil mendapatkan sayap ayam terakhir malam itu. Menu satu ini memang paling banyak peminatnya. Akhirnya, di mejapun terhidang Honey Wings (Rp 34.000/4 potong) serta Original Drumsticks (Rp 32.000/2 potong) dan Red Drumsticks (Rp 32.000/2 potong).
Lapisan tepung pada sayap ayamnya terasa renyah jika digigit hangat-hangat. Olesan bumbunya yang berwarna kuning manis namun tak berlebihan. Wajar saja Honey Wings jadi favorit!
Potongan drumstick atau paha bawah memiliki bagian luar yang cukup renyah. Namun, karena berukuran lebih besar dan lebih banyak daging, teksturnya tak serenyah sayap ayam.
Saus soy garlic pada varian original berwarna kecokelatan dan terasa manis-gurih. Sementara itu, saus pedas pada varian Red memiliki rona kemerahan. Saat ayamnya masih panas, sausnya terasa hangat di lidah.
Namun jika sudah dingin, pedasnya jadi tak terasa. Kalau pedasnya dibuat lebih nonjok, mungkin varian ini akan lebih digemari para pecinta pedas layaknya Honey Wings diminati mereka yang menyukai rasa manis.
Pesanan selanjutnya adalah Soy Salsal Salad (Rp 79.000). Salsal adalah daging dada ayam yang dilapisi rice crispy dan tepung roti, sehingga tekstur renyahnya lebih terasa. Potongan salsal kemudian ditaburkan di atas salad yang terdiri dari selada, irisan bawang Bombay merah, dan sedikit kecambah alfalfa.
Sausnya bukan mayones, melainkan kecap Korea yang berwarna cokelat dan terasa manis sedikit asin. Kerenyahan daging ayam dan sayuran yang berpadu dengan saus ringan membuat salad ini terasa segar. Pesanlah saat Anda bersantap ramai-ramai karena porsinya besar.
Terakhir, kami mencicipi Galbi Chicken Steak with Kimchi Fried Rice (Rp 69.000). Galbi biasanya merujuk pada iga sapi atau babi bakar dengan saus kecap Korea, namun hidangan satu ini memakai daging paha atas ayam tanpa tulang.
Daging ayamnya terasa lembut-kenyal dan cukup juicy dengan sapuan manis dari kecap Korea. Nasinya yang padat dimasak dengan bumbu kemerahan serta irisan paprika merah dan kimchi.
Sayang, menurut kami rasanya kurang berani bagi lidah Indonesia. Pelengkap nasi goreng ini berupa selada dan tomat ceri yang disiram saus jeruk manis serta telur mata sapi dengan bagian kuning setengah matang.
Kyochon tak menggunakan MSG maupun produk olahan babi. Untuk menggoreng, restoran ini menggunakan minyak canola yang bebas lemak trans. Karena ayamnya digoreng dua kali, jangan berharap pesanan Anda akan sampai dengan cepat. Kyochonpun telah mewanti-wanti dengan tulisan di restorannya: "We will not make fast food!".
Namun, tampaknya ayam goreng Kyochon ini pantas ditunggu. Sejak 2002, Kyochon sukses meraih The Best Brand oleh Korean Consumer Forum selama 11 tahun berturut-turut. Sambil menunggu, Andapun bisa berfoto-foto dengan patung silikon Siwon Super Junior yang seperti asli di depan area makannya.
Oh iya, bicara tentang Super Junior, Anda yang bertransaksi minimal Rp 100.000 di Kyochon bisa mengikuti undian. Hadiahnya adalah bertemu dengan personel Super Junior pada grand openingnya di Januari 2014. Kalau bertransaksi minimal Rp 200.000, Anda bisa mendapatkan poster Super Junior!
Kyochon
Pacific Place lantai 4
Jakarta Selatan
Telepon: 021-57973183
Website: www.kyochon-indonesia.com
(fit/odi)