2. Setiap warga punya peran masing-masing
Para pemuda masyarakat akan berkumpul dan memegangi ayam. Tetua adat akan menyembelih ayam, lalu diikuti dengan penyembelihan babi.
Selanjutnya ada prosesi mengumpulkan benih padi di dekat pohon adat. Benih ini lalu diputar ke arah atas di area sawah tempat menanam padi. Dalam ritual ini juga tetua adat menuangkan air tuak khas Flores. Ritual ini juga dilakukan saat warga akan mulai menanam jagung.
Proses ini berlangsung sehari penuh, setiap warga membawa bekal yang dikemas dalam wadah rantang. Jelang siang, warga akan menyantap makanan bersama.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
3. Ritual masih dilakukan sampai padi tumbuh
![]() |
Ritual weri mata nii tidak berakhir saat padi mulai ditanam. Ada rangkaian acara lain yang terus dilakukan sampai padi mulai tumbuh dan berisi. Rangkaian acara ini bertujuan sebagai pengharapan kepada Sang Pencipta agar padi yang ditanam bisa tumbuh subur dan hasil panennya berlimpah.
Ritual ini diiringi tradisi Raut Kalang yakni warga bergotong royong membersihkan rumput yang tumbuh di sekitar padi. Selanjutnya juga ada Umbrio yang dipresentasikan dengan kegiatan tarik tambang adat.
Berbeda dengan tarik tambang dalam lomba Hari Kemerdekaan, di sini pria dan wanita akan memakai pakaian adat lengkap dengan ikat kepalanya. Diiringi lagu adat, warga akan berkeliling sambil memegang tali tambang.