Heboh Garuda, William Wongso: Menu di Pesawat Itu Rumit

Heboh Garuda, William Wongso: Menu di Pesawat Itu Rumit

Andi Annisa Dwi Rahmawati - detikFood
Rabu, 17 Jul 2019 12:17 WIB
Foto: iStock
Jakarta - Perbincangan soal menu Garuda Indonesia masih ramai di media sosial. Pakar kuliner William Wongso yang pernah jadi Penasehat Kuliner Garuda Indonesia berbagi cerita soal manajemen menu di pesawat. Mulai dari ide hingga penanganan menu yang tepat.

William Wongso menjabat sebagai Penasehat Kuliner Garuda Indonesia sejak tahun 2005 hingga akhir 2012. Dihubungi detikFood (11/7), William menjelaskan peran pentingnya kala itu. "Saya membantu mengarahkan menu-menu yang disupply oleh katering-katering Garuda Indonesia, termasuk Aerowisata Catering. Menu itu untuk penerbangan dalam dan luar negeri yang sesuai dengan costing Garuda Indonesia," tuturnya.

Pernah Jadi Penasehat Kuliner Garuda, William Wongso: Manajemen Menu Pesawat Itu Ketat dan RumitMakanan merupakan aspek penting dalam layanan penerbangan (Foto: iStock)

Pria ramah ini melanjutkan, "Biasanya setiap tahun ada menu baru dan evaluasi menu. Evaluasi harga juga ada dan saya masuk ke area untuk bagaimana menu-menu yang saya anggap baik atau saya membuat menu." William juga mengarahkan menu apa yang sebaiknya selalu tersedia di penerbangan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Yang aku canangkan dulu, Garuda Indonesia harus selalu bawa rendang salah satunya. Variasi makanan Indonesia pada umumnya, termasuk dari luar negeri kita training untuk membuat masakan dengan cita rasa Indonesia," lanjut William. Ia juga pernah mengusulkan kehadiran menu nostalgia Rijsttafel Indonesia dalam penerbangan Jakarta - Amsterdam saat baru dibuka.

Baca Juga: Ramai Menu Garuda Indonesia Ditulis Tangan, Rius Vernandes Beri Penjelasan

Pernah Jadi Penasehat Kuliner Garuda, William Wongso: Manajemen Menu Pesawat Itu Ketat dan RumitRijsttafel yang pernah diusulkan William Wongso (Ilustrasi: iStock)

Untuk pembuatannya, pihak katering Garuda Indonesia membawa bumbu-bumbu jadi khas Indonesia. William mengatakan, "Mereka mengimpor bumbu jadi Indonesia. Jadi rasanya meski di luar negeri tapi asli Indonesia. Saya mengajarkan teknis memasaknya dengan alat-alat modern."

Soal menu pesawat di kelas ekonomi, business class, maupun first class, William mengatakan ada perbedaan dari segi kualitas dan pilihannya. "Kalau business class lebih banyak pilihan, penumpang bisa milih. Tapi semua tergantung dari jarak terbang. Yang long flight (penerbangan jarak jauh) lebih banyak pilihannya," ungkap William.

Pernah Jadi Penasehat Kuliner Garuda, William Wongso: Manajemen Menu Pesawat Itu Ketat dan RumitMenu makanan pesawat untuk Business Class atau First Class dengan plating menarik (Foto: iStock)

Kualitas makanan di business class dan first class juga lebih baik. Begitu juga dengan penyajian (plating) yang menarik. William mengatakan, "Tapi yang mesti ditegaskan, makanan pesawat itu bukan makanan restoran ya karena pertimbangan tentang keamanan pangannya tinggi banget. Dari proses sudah harus dipertimbangkan, makanan pesawat harus tetep aman."

Ia mengatakan makanan pesawat yang sudah matang tak boleh langsung disajikan. "Habis dimasak harus langsung masuk alat namanya blast chiller. Makanan didinginkan dalam waktu singkat. Terus baru besoknya diporsi, didinginkan lagi, baru naik pesawat. Nanti dipanaskan lagi di pesawat," jelasnya. Ia menekankan bahwa peraturan mengenai makanan di pesawat begitu ketat.

Pernah Jadi Penasehat Kuliner Garuda, William Wongso: Manajemen Menu Pesawat Itu Ketat dan RumitProses menyiapkan menu makanan di pesawat (Foto: iStock)

Ditanyai soal komplain penumpang terhadap daftar menu atau makanan pesawat yang baru-baru ini menghebohkan, William mengatakan bahwa komplain sebenarnya hal biasa. "Wah, kalau ngomongin makanan pesawat itu (komplainnya) parah banget. Di Google bahkan ada kumpulan orang komplain soal makanan pesawat. Jadi komplain sebenarnya hal biasa," jelas William.

Dulu saat dirinya masih menjadi Penasehat Kuliner Garuda Indonesia, William turut melakukan inflight audit. "Aku akan memberitahu ke semua pihak operation Garuda Indonesia kalau ada kejadian seperti itu. Untuk remind mereka," pungkasnya.

Baca Juga: Bayar Tiket Pesawat Mahal, Penumpang Malah Dapat Makanan yang Mengecewakan




(adr/odi)

Hide Ads