Banyak informasi pola diet bertebaran di media sosial, salah satunya aturan 30/30/30 yang sempat viral. Sebenarnya, seperti apa pola diet tersebut?
Dikutip dari Eat This, Not That! (16/10), aturan diet 30/30/30 viral karena menjanjikan pembakaran lemak yang efektif. Namun, belum banyak orang tahu mengenai cara menjalaninya dengan tepat.
Ahli gizi Tara Collingwood memberi penjelasan soal aturan diet 30/30/30. Ia mengungkap, "Aturan 30/30/30 adalah strategi penurunan berat badan viral yang menyarankan makan 30 gram protein dalam waktu 30 menit setelah bangun tidur, diikuti dengan 30 menit olahraga intensitas rendah."
Mengapa komposisi 30/30/30 dianggap efektif?
Konsepnya, asupan protein membuat kamu kenyang sebelum rasa lapar muncul dan menggerakkan tubuh. "Idenya adalah menstabilkan gula darah, menahan rasa lapar, dan meningkatkan metabolisme di awal hari untuk mendukung pembakaran lemak," jelas Collingwood.
Menurut uji klinis, mengonsumsi lebih banyak protein daripada asupan yang direkomendasikan tidak hanya mengurangi berat badan (BB), tetapi juga meningkatkan komposisi tubuh dengan mengurangi massa lemak sekaligus mempertahankan massa bebas lemak (FFM), baik dalam diet rendah kalori maupun kalori standar.
Apakah aturan diet 30/30/30 benar efektif membakar lemak?
Collingwood mengatakan, "Tidak ada yang ajaib dalam formula ini, tetapi prinsip-prinsip di baliknya masuk akal. Memulai hari dengan makanan berprotein tinggi dapat membantu mengurangi rasa lapar dan menjaga energi tetap stabil sepanjang pagi, dan gerakan pagi mendukung pembakaran kalori, pemeliharaan otot, dan kesehatan metabolisme."
Namun, ia menegaskan, pembakaran lemak pada akhirnya tetap bergantung pada keseimbangan kalori total dan kualitas diet secara keseluruhan, bukan pada satu aturan waktu tertentu.
Secara pribadi, sebagai ahli gizi, Collingwood menyukai pendekatan ini. Orang-orang diminta memprioritaskan asupan protein dan memulai hari dengan bergerak.
"Keduanya merupakan kebiasaan sehat yang dapat mendukung manajemen berat badan dan tingkat energi. Namun, jangan berencana untuk menurunkan berat badan terlalu banyak dengan metode ini. Ini bukan 'trik' atau solusi cepat," ujarnya.
Bagi Collingwood yang terpenting adalah konsistensi. "Jika aturan ini membantu seseorang membangun kebiasaan yang berkelanjutan dan seimbang, maka bagus. Namun tidak perlu mengikutinya secara persis untuk melihat hasilnya," tutup Collingwood.
(adr/adr)