Nasi putih memang menjadi makanan pokok masyarakat Indonesia, namun konsumsi berlebihan dapat berdampak pada kenaikan berat badan. Ada beberapa asupan alternatifnya yang lebih sehat.
Penelitian menunjukkan, kelebihan asupan nasi putih berisiko meningkatkan berat badan sekitar 3 kilogram per tahun. Hal ini terjadi karena nasi putih memiliki indeks glikemik tinggi yang memicu lonjakan gula darah cepat, serta kalori yang relatif tinggi. Bukan berarti nasi harus dihindari sepenuhnya, sebab tetap boleh dikonsumsi dalam jumlah wajar.
Namun, mengganti sebagian porsi nasi dengan sumber karbohidrat lain bisa menjadi solusi efektif. Berbagai pilihan pengganti nasi hadir dengan kandungan gizi lebih baik, rendah kalori, dan kaya serat. Tidak hanya menyehatkan, alternatif ini juga mendukung program diet serta menjaga kadar gula darah tetap stabil.
Dilansir dari berbagai sumber (03/10/2025), berikut enam alternatif pengganti nasi yang lebih sehat:
1. Oat
Oat menjadi salah satu pengganti nasi yang paling populer karena kandungan seratnya yang tinggi. Konsumsi oat membuat rasa kenyang bertahan lebih lama, sehingga dapat membantu mengendalikan nafsu makan. Selain itu, oat kaya akan beta-glukan yaitu serat larut yang berfungsi menurunkan kadar kolesterol jahat (LDL).
Jurnal Nutrients mencatat, konsumsi 3 gram beta-glukan dari oat setiap hari selama delapan minggu mampu menurunkan LDL hingga 15 persen serta total kolesterol hampir 9 persen. Oat juga fleksibel diolah, mulai dari bubur hangat, campuran smoothies, hingga pengganti nasi dalam beberapa menu sehat.
Dengan manfaatnya yang lengkap, oat sangat cocok untuk mereka yang ingin menjaga kesehatan jantung sekaligus menurunkan berat badan.
2. Beras Merah
Beras merah sering dipilih sebagai alternatif pengganti nasi putih karena kandungan nutrisinya yang lebih tinggi. Makanan ini mengandung folat, riboflavin, kalium, dan kalsium yang baik untuk tubuh. Keunggulan lainnya adalah kadar seratnya yang tinggi, membuat perut kenyang lebih lama sehingga membantu mengurangi keinginan makan berlebih.
Efek ini mendukung program diet sekaligus menjaga kadar gula darah tetap stabil. Proses memasaknya sama seperti nasi putih, namun sebaiknya beras merah dibilas lebih dahulu untuk mengurangi arsenik yang mungkin menempel.
Rasa nasi dari beras merah memang lebih gurih dan teksturnya sedikit lebih keras, tetapi justru itulah yang membuatnya lebih sehat. Sebagai pengganti nasi sehari-hari, beras merah layak menjadi pilihan utama bagi mereka yang ingin hidup lebih sehat.
3. Nasi Shirataki
Shirataki dikenal sebagai pengganti nasi rendah kalori dan rendah karbohidrat. Dalam 100 gram shirataki, hanya terdapat sekitar 10 kalori dengan 5 gram karbohidrat, sebagian besar berupa serat. Komposisi ini membuat nasi shirataki sangat cocok untuk program diet dan penderita diabetes.
Berbeda dengan nasi putih, shirataki tidak mengandung gula sehingga tidak memicu lonjakan gula darah. Teksturnya memang lebih kenyal, namun justru memberikan variasi rasa bagi menu harian. Tak heran, nasi shirataki semakin populer sebagai pilihan sehat, khususnya di kalangan mereka yang ingin menurunkan berat badan.
Nasi shirataki juga bisa disajikan bersama lauk sehat atau sebagai pengganti nasi merah untuk makan siang yang lebih ringan dan rendah kalori.
4. Singkong
Singkong merupakan umbi yang bisa dijadikan pengganti nasi karena kaya serat dan mengandung pati resisten. Kandungan ini membantu memperpanjang rasa kenyang sekaligus mengontrol nafsu makan. Penelitian menunjukkan, makanan dengan pati resisten seperti singkong efektif mencegah rasa lapar datang lebih cepat.
Namun, pengolahan singkong harus dilakukan dengan benar. Kulit dan akar singkong harus dikupas karena mengandung senyawa sianida yang berbahaya. Setelah itu, singkong perlu direndam dalam air selama dua hari untuk mengurangi zat beracun, lalu direbus hingga matang sempurna sebelum dikonsumsi.
Dengan cara pengolahan yang tepat, singkong bisa menjadi sumber karbohidrat sehat yang lebih aman dan cocok sebagai pengganti nasi untuk diet.
(sob/adr)