Heboh Susu UHT Dingin, Ini 4 Perbedaan Susu UHT, Pasteurisasi, dan Steril

Heboh Susu UHT Dingin, Ini 4 Perbedaan Susu UHT, Pasteurisasi, dan Steril

Andi Annisa Dwi R - detikFood
Kamis, 11 Jul 2024 14:00 WIB
Jenis susu
Foto: Getty Images/fcafotodigital

Beda masa dan cara simpan

Untuk mendapat manfaat maksimal dari masing-masing jenis susu, perhatikan beda masa dan cara simpannya. Sebab ada jenis susu yang perlu masuk kulkas dan ada yang tidak.

1. Susu UHT diproses dengan suhu amat tinggi yang menghilangkan hampir semua bakteri. Karenanya susu ini punya masa simpan yang lebih lama. Mengutip Halodoc, susu UHT bisa bertahan selama 12 bulan dalam kemasan dan 5 hari setelah kemasan dibuka lalu disimpan di kulkas. Namun, selama kemasan tertutup rapat, susu UHT tidak perlu disimpan dalam kulkas.

2. Susu pasteurisasi punya masa simpan yang lebih singkat. Susu ini hanya bertahan selama 4-5 jam dalam suhu ruangan, jadi harus segera dimasukkan ke kulkas setelahnya. Selain itu, dalam kemasan yang sudah dibuka, susu pasteurisasi hanya bertahan selama 3 hari di kulkas. Susu ini butuh disimpan di kulkas untuk mencegah bakteri jahat berkembang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

3. Susu steril punya masa simpan yang jauh lebih lama. Situs Greenfields Dairy mengungkap susu steril yang masih tertutup dan tersegel rapat dapat bertahan maksimal 10 bulan saat disimpan di luar kulkas. Susu steril yang kemasannya sudah dibuka sebaiknya langsung dihabiskan untuk mencegah kontaminasi bakteri penyebab penyakit.

Beda gizi dan cita rasa

Jenis susuFoto: Getty Images/fcafotodigital

1. Susu UHT memiliki kandungan protein yang lebih rendah daripada susu pasteurisasi karena sudah melewati proses pemanasan dengan suhu lebih tinggi. Selain itu, kalsium yang tadinya bersifat larut dalam susu akan berubah menjadi kalsium yang tidak larut dan sulit diserap tubuh. Rasanya tak se-creamy susu pasteurisasi.

ADVERTISEMENT

2. Susu pasteurisasi tidak melalui proses pemanasan dengan suhu tinggi seperti susu UHT. Alhasil kandungan gizi dalam susu pasteurisasi tidak banyak berubah. Teksturnya lebih kental dan rasa gurihnya lebih kuat dibandingkan rasa susu UHT.

3. Susu steril yang juga melalui suhu pemanasan tinggi memungkinkan sejumlah kandungan nutrisinya rusak seperti vitamin B dan asam folat. Selain itu, sebagian besar protein akan menggumpal dan mempengaruhi penyerapannya oleh tubuh. Suhu tinggi jika menyebabkan perubahan tekstur, rasa dan warna yang mungkin tidak disukai sebagian orang.


(adr/odi)

Hide Ads