Masih tersisa banyak, hidangan lebaran kerap dipanaskan berulang kali. Namun, perlu diketahui berapa kali makanan boleh dipanaskan. Ini kata ahli.
Menyambut hari raya Idul Fitri memang kurang lengkap tanpa hidangan spesial. Mulai dari ketupat, opor ayam, rendang, hingga gulai semua disajikan untuk suguhan.
Saking banyaknya, hidangan lebaran tersebut masih tersisa. Alhasil kerap dipanaskan berulang kali agar bisa dimakan kembali, sehingga tidak terbuang sia-sia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lantas, berapa kali makanan aman untuk dipanaskan dan dikonsumsi kembali? Apakah ada efek samping mengonsumsi makanan yang sudah dipanaskan terus menerus?
Dikutip dari berbagai sumber, berikut faktanya!
1. Berapa kali makanan bisa dipanaskan?
![]() |
Idealnya, makanan harus habis dalam sekali masak. Karena saat itulah makanan masih segar sehingga rasanya pun masih enak dinikmati.
Namun, memanaskan makanan adalah solusi agar tidak mubazir. Dalam hal keamanan pangan, selama kamu memanaskan makanan pada suhu yang benar dan dalam jangka waktu yang tepat, maka makanan tersebut aman dikonsumsi.
Badan Standar Makanan (FSA) merekomendasikan agar makanan hanya dipanaskan satu kali saja. Saat memanaskan kembali, kamu harus memastikan makanannya benar-benar panas.
2. Kualitas makanan jadi turun
Memanaskan makanan harus benar-benar panas agar bakteri bisa musnah. Namun, ketahuilah bahwa memanaskan kembali makanan membuat kualitas makanan tersebut jadi menurun.
Itu tergantung dengan jenis makanan yang kamu panaskan. Kue kering jika dipanaskan kualitasnya tidak akan sebaik pada penyajian pertama.
Untuk hidangan daging yang dimasak secara perlahan memungkinkan rasanya tetap nikmat meski telah dipanaskan berulang kali, lapor highspeedtraining (04/06/24).
Efek memanaskan makanan berulang kali ada di halaman selanjutnya.
3. Menurunkan nutrisi
![]() |
Tentu saja, makanan yang dipanaskan kembali tidak hanya kualitasnya saja yang menurun, tetapi juga nutrisinya. Kandungan gizinya akan semakin berkurang.
Seperti makanan berbahan sayuran misalnya yang jika dihangatkan nutrisinya akan berkurang secara signifikan, terutama ada kandungan vitamin C dan B.
Menghangatkan kembali makanan bisa menurunkan kandungan vitamin C sebanyak 50-80%. Mengingat vitamin C cukup sensitif terhadap panas, lapor GoodDoctor (16/08/22).
Selain vitamin C, nutrisi lain yang ikut berkurang adalah antioksidan dan enzim. Disarankan saat memanaskan sayuran sebaiknya dilakukan maksimal 1-2 kali saja.
4. Menghasilkan bakteri baru
Mengonsumsi makanan yang telah dipanaskan berkali-kali dapat berdampak buruk bagi kesehatan. Mengingat proses pemanasan dapat merusak nutrisi di dalamnya.
Dikutip dari HelloSehat, beberapa risikonya adalah bisa berpotensi keracunan makanan. Makanan yang dipanaskan bisa menyebabkan perkembangbiakan bakteri.
Meskipun suhu panas bisa membunuh bakteri, tetapi proses ini bisa menghasilkan spora yang bersifat racun jika suhunya tidak tepat. Salah satunya bakteri clostridium botulinum.
5. Menyebabkan masalah pencernaan
![]() |
Tak hanya itu, makanan yang dipanaskan berulang kali juga dapat menyebabkan masalah pencernaan. Ketika makanan dikeluarkan dari kulkas untuk dipanaskan, maka komposisi protein di dalamnya telah berubah.
Pasalnya, protein yang dipanaskan dapat menyebabkan oksidasi asam amino dan nitrogen. Kondisi ini yang dapat menyebabkan masalah pencernaan.