Apa Benar Makanan Mentah Lebih Baik daripada Makanan Matang?

Atiqa Rana - detikFood
Kamis, 04 Jan 2024 10:30 WIB
Foto: Ilustrasi iStock
Jakarta -

Makanan matang lebih aman dikonsumsi dan tahan lebih lama. Di sisi lain, makanan mentah mempertahankan kandungan nutrisinya. Lantas, manakah yang lebih baik?

Memasak bahan makanan mentah tidak hanya menciptakan rasa lebih enak, tetapi juga membuatnya lebih aman dikonsumsi sekaligus membuat waktu simpannya lebih lama. Beberapa bahan makanan memang lebih baik dikonsumsi dalam keadaan matang. Jika tidak, bisa meningkatkan risiko penyakit berbahaya bagi tubuh akibat virus dan bakteri di dalamnya.

Namun, makanan mentah tidak selamanya buruk. Mengonsumsi makanan mentah dapat membuat kandungan nutrisi asli makanan terjaga, meningkatkan kesehatan pencernaan, membantu hidrasi, hingga meningkatkan asupan serat.

Perdebatan antara konsumsi mentah dan matang pun memicu diskusi. Meskipun keduanya memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing, tetapi perlu dilihat dari berbagai faktor.

Pilihan antara makanan mentah dan matang akan tergantung pada preferensi individu, kebutuhan nutrisi masing-masing individu, dan perlu juga memperhatikan karakteristik spesifik dari makanan.

Penggemar makanan mentah berpendapat, enzim dan vitamin alami dari makanan mentah akan tetap utuh. Sehingga, memberikan manfaat lebih efektif. Di sisi lain, mereka yang suka makanan matang menyoroti beberapa potensi metode makanan tertentu, seperti peningkatan daya cerna dan peningkatan penyerapan nutrisi.

Lantas, di antara kedua pilihan makanan ini, manakah yang lebih baik? Merangkum Times of India (31/12), simak penjelasan berikut ini!

1. Manfaat makanan matang dari segi pencernaan dan rasa

Makanan yang dimasak dapat membuat nutrisi di dalamnya lebih mudah diserap. Foto: Getty Images/Alex Liew

Memasak makanan memberikan berbagai manfaat, mulai dari nilai gizi dan daya cerna-nya. Dari segi peningkatan nutrisi, proses masak dapat memecah dinding sel tanaman dan struktur protein daging. Membuat nutrisi lebih mudah diserap. Hal ini dapat menyebabkan peningkatan bioavailabilitas vitamin dan mineral penting.

Dari segi daya cerna, makanan yang dimasak dapat melembutkan tekstur dan membuatnya lebih mudah dikunyah dan dicerna. Ini juga mampu memecah serat dan protein tertentu yang mungkin sulit diproses oleh sistem pencernaan dalam bentuk masih mentah.

Proses memasak dapat melepaskan lebih banyak energi dan karbohidrat, sehingga tubuh dapat mencerna dan memanfaatkan nutrisi dengan lebih efisien. Hal ini terutama berlaku untuk makanan, seperti biji-bijian.

Makanan yang dimasak juga dapat menetralkan atau mengurangi keberadaan anti nutrisi, seperti lektin dan asam fitat, yang dapat mengganggu penyerapan mineral dalam tubuh.

Dari segi rasa dan aroma, memasak mampu mengubah rasa dan aroma makanan. Menjadikannya lebih menarik bagi indra. Hal ini dapat berkontribusi pada pengalaman makan yang lebih menyenangkan dan memuaskan.

2. Manfaat makanan matang dari segi keamanan dan lama waktu penyimpanan

Memasak makanan sampai matang juga dikenal lebih aman dan membuatnya lebih tahan lama. Foto: Getty Images/kittimages

Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, makanan matang memang dikenal lebih aman. Makanan yang dimasak dapat menghilangkan bakteri, parasit, dan patogen berbahaya yang ada dalam makanan mentah. Ini juga membantu mengurangi risiko penyakit bawaan makanan.

Metode memasak tertentu, seperti merebus atau memanggang dapat mengawetkan makanan dan memperpanjang umur simpannya. Hal ini pun membantu mengurangi pemborosan makanan.

Memasak juga memungkinkan adanya beragam teknik, rasa, dan tekstur. Hal ini membuka kemungkinan untuk menciptakan hidangan yang lebih beragam.

Manfaat konsumsi makanan mentah hingga pilihan lebih baik bisa dilihat pada halaman selanjutnya!



Simak Video "Kuliner 'Murmer' di Stasiun Tebet"

(aqr/adr)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork