Makanan matang lebih aman dikonsumsi dan tahan lebih lama. Di sisi lain, makanan mentah mempertahankan kandungan nutrisinya. Lantas, manakah yang lebih baik?
Memasak bahan makanan mentah tidak hanya menciptakan rasa lebih enak, tetapi juga membuatnya lebih aman dikonsumsi sekaligus membuat waktu simpannya lebih lama. Beberapa bahan makanan memang lebih baik dikonsumsi dalam keadaan matang. Jika tidak, bisa meningkatkan risiko penyakit berbahaya bagi tubuh akibat virus dan bakteri di dalamnya.
Namun, makanan mentah tidak selamanya buruk. Mengonsumsi makanan mentah dapat membuat kandungan nutrisi asli makanan terjaga, meningkatkan kesehatan pencernaan, membantu hidrasi, hingga meningkatkan asupan serat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Perdebatan antara konsumsi mentah dan matang pun memicu diskusi. Meskipun keduanya memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing, tetapi perlu dilihat dari berbagai faktor.
Pilihan antara makanan mentah dan matang akan tergantung pada preferensi individu, kebutuhan nutrisi masing-masing individu, dan perlu juga memperhatikan karakteristik spesifik dari makanan.
Penggemar makanan mentah berpendapat, enzim dan vitamin alami dari makanan mentah akan tetap utuh. Sehingga, memberikan manfaat lebih efektif. Di sisi lain, mereka yang suka makanan matang menyoroti beberapa potensi metode makanan tertentu, seperti peningkatan daya cerna dan peningkatan penyerapan nutrisi.
Lantas, di antara kedua pilihan makanan ini, manakah yang lebih baik? Merangkum Times of India (31/12), simak penjelasan berikut ini!
1. Manfaat makanan matang dari segi pencernaan dan rasa
![]() |
Memasak makanan memberikan berbagai manfaat, mulai dari nilai gizi dan daya cerna-nya. Dari segi peningkatan nutrisi, proses masak dapat memecah dinding sel tanaman dan struktur protein daging. Membuat nutrisi lebih mudah diserap. Hal ini dapat menyebabkan peningkatan bioavailabilitas vitamin dan mineral penting.
Dari segi daya cerna, makanan yang dimasak dapat melembutkan tekstur dan membuatnya lebih mudah dikunyah dan dicerna. Ini juga mampu memecah serat dan protein tertentu yang mungkin sulit diproses oleh sistem pencernaan dalam bentuk masih mentah.
Proses memasak dapat melepaskan lebih banyak energi dan karbohidrat, sehingga tubuh dapat mencerna dan memanfaatkan nutrisi dengan lebih efisien. Hal ini terutama berlaku untuk makanan, seperti biji-bijian.
Makanan yang dimasak juga dapat menetralkan atau mengurangi keberadaan anti nutrisi, seperti lektin dan asam fitat, yang dapat mengganggu penyerapan mineral dalam tubuh.
Dari segi rasa dan aroma, memasak mampu mengubah rasa dan aroma makanan. Menjadikannya lebih menarik bagi indra. Hal ini dapat berkontribusi pada pengalaman makan yang lebih menyenangkan dan memuaskan.
2. Manfaat makanan matang dari segi keamanan dan lama waktu penyimpanan
![]() |
Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, makanan matang memang dikenal lebih aman. Makanan yang dimasak dapat menghilangkan bakteri, parasit, dan patogen berbahaya yang ada dalam makanan mentah. Ini juga membantu mengurangi risiko penyakit bawaan makanan.
Metode memasak tertentu, seperti merebus atau memanggang dapat mengawetkan makanan dan memperpanjang umur simpannya. Hal ini pun membantu mengurangi pemborosan makanan.
Memasak juga memungkinkan adanya beragam teknik, rasa, dan tekstur. Hal ini membuka kemungkinan untuk menciptakan hidangan yang lebih beragam.
Manfaat konsumsi makanan mentah hingga pilihan lebih baik bisa dilihat pada halaman selanjutnya!
3. Manfaat konsumsi makanan mentah
![]() |
Terlepas dari makanan matang, bagaimana manfaat makanan mentah? Jangan salah, makanan mentah juga menawarkan sejumlah manfaat kesehatan. Sebab, makanan itu bisa mempertahankan kondisi alaminya dan tidak terkena panas saat dimasak.
Dengan kondisi seperti itu, memungkinkan makanan mentah mengandung vitamin, mineral, dan enzim yang jumlahnya lebih tinggi daripada makanan yang dimasak. Keadaan alami nutrisi ini tetap terjaga sehingga berkontribusi pada kandungan nutrisi optimal.
Makanan mentah juga mengandung enzim yang membantu pencernaan dan metabolisme. Enzim-enzim ini seringkali dihancurkan atau diubah oleh panas selama pemasakan. Namun, karena dimakan dalam keadaan mentah, enzim-enzim ini masih utuh dan berpotensi mendukung proses pencernaan.
Makanan yang dimakan mentah, seperti buahan-buahan dan sayuran mentah mampu meningkatkan asupan serat. Pada akhirnya bisa membantu melancarkan pencernaan dan meningkatkan rasa kenyang.
Dengan mengonsumsi makanan mentah, itu juga dapat menghidrasi tubuh. Sebab, makanan mentah seperti buah-buahan dan sayuran banyak yang memiliki kandungan air tinggi. Sehingga berkontribusi terhadap hidrasi yang penting untuk berbagai fungsi tubuh.
4. Makanan mentah bisa menjaga berat badan dan menyehatkan kulit
![]() |
Karena makanan mentah seringkali padat nutrisi dan rendah kalori, sehingga menjadi pilihan tepat bagi mereka yang ingin menjaga berat badan. Kandungan tinggi seratnya juga membuat perut kenyang lebih lama.
Beberapa metode memasak dapat menghasilkan radikal bebas yang berkontribusi pada stress oksidatif. Makanan mentah yang kaya antioksidan dapat melawan stres oksidatif dan mengurangi risiko penyakit kronis.
Hal terpenting yang mungkin dicari dari makanan mentah yaitu dapat menyehatkan kulit. Vitamin dan antioksidan yang ada di dalam makanan mentah berkontribusi pada kulit dengan meningkatkan produksi kolagen, mengurangi peradangan, dan melindungi dari kerusakan oksidatif.
5. Manakah yang lebih baik?
Dari penjelasan pada poin sebelumnya, terdapat manfaat tersendiri di antara dua kondisi makanan ini. Kamu perlu cermat memilih bahan mana yang memang lebih baik dikonsumsi mentah dan mana yang lebih baik dikonsumsi dalam keadaan matang.
Jika ingin mengonsumsi buah-buahan seperti pir, anggur, jeruk, melon, akan lebih baik dimakan tanpa diolah. Untuk sayuran, seperti brokoli, kale, selada juga aman dikonsumsi dalam keadaan mentah. Sedangkan sayuran seperti wortel, kentang, jamur, lebih baik dimasak dahulu.
Makanan mentah mungkin dianggap lebih menyehatkan karena mampu menjaga nutrisi dari bahan-bahannya. Namun, menurut nusantics.com, dalam jangka waktu panjang, makanan mentah bisa menyebabkan masalah pencernaan. Ini karena kandungan bakteri kurang baik di dalamnya yang dianggap dapat berbahaya pada suatu waktu.
Terutama jika kamu ingin mengonsumsi makanan kaya protein, seperti daging, ikan dan telur. Akan lebih baik dikonsumsi dalam keadaan matang agar bakteri yang menyebabkan penyakit bisa terbunuh secara efektif.
Jadi perlu diingat, beberapa makanan memang ada yang lebih baik dimakan mentah, dan sebagiannya lagi lebih baik dimasak. Jika ingin konsumsi makanan mentah, kamu juga perlu memastikan kebersihan dan kualitasnya.
Simak Video "Pelari Newbie Jangan Gegabah!"
[Gambas:Video 20detik]
(aqr/adr)