Minum wine bisa memberikan efek menenangkan. Namun, bagi sebagian orang, minum wine justru memberikan efek sakit kepala. Ini penjelasanya!
Wine merupakan minuman alkohol yang terbuat dari fermentasi buah anggur. Wine mengandung antioksidan resveratrol yang bisa melancarkan aliran darah di seluruh tubuh.
Selain itu, juga bisa memberikan efek relaksasi usai meminumnya. Namun, manfaat wine tak bisa dirasakan semua orang. Ada sebagian orang yang justru mengalami sakit kepala setelahnya.
Sebuah penelitian baru-baru ini menemukan alasan utama di baliknya. Dikutip dari Food NDTV (01/12/23) berikut penjelasannya!
1. Adanya kandungan quercetin
Studi yang dilakukan oleh peneliti di di University of California, Davis telah menyelidiki fenomena sakit kepala usai minum wine yang kerap dialami orang.
Penelitian yang diterbitkan dalam Scientific Reports tersebut menunjukkan bahwa flavonol alami dalam wine atau yang dikenal sebagai quercetin bisa mengganggu metabolisme.
Kondisi tersebut akan menyebabkan sakit kepala berdenyut. Inilah mengapa ada orang yang mengalami pusing setelah minum wine.
2. Apa itu quercetin?
Sebenarnya quercetin merupakan flavonol yang banyak ditemukan dalam buah dan sayuran, termasuk anggur. Quercetin tersebut dikenal memiliki sifat antioksidan.
Namun, quercetin cenderung menjadi buruk jika ada alkohol dalam campurannya. Ketika dimetabolisme bersama alkohol, ia memasuki aliran darah dan berubah menjadi kuersetin glukuronida.
Gangguan tersebut akan mengakibatkan penumpukan toksinasetaldehida. Racun itulah yang menyebabkan gejala mabuk, wajah merah, sakit kepala, dan mual.
(raf/odi)