Banyak orang membeli makanan lebih banyak untuk jadi stok. Namun, perlu diperhatikan cara menyimpan dan menyiapkan makanan kembali agar tak membahayakan kesehatan.
Perlu perhatian khusus dalam menyimpan dan menyiapkan makanan. Jika sembarangan, bisa berisiko membahayakan kesehatan. Salah satunya, seseorang bisa mengalami keracunan makanan atau terinfeksi bakteri karena racun dari makanan yang disimpan atau disiapkan dengan cara salah.
Selain bakteri mikroorganisme berbahaya, jamur yang tumbuh di makanan bisa membuat sakit. Ketika seseorang menikmati makanan yang sudah tercemar jamur, bakteri, atau mikroorganisme lainnya, kemungkinan bisa menyebabkan gejala sakit perut, diare, mual, muntah, hingga demam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Masalah jangka panjang akibat mengonsumsi makanan yang tidak aman ini bisa berakibat kerusakan otak dan saraf. Parahnya lagi, bisa menyebabkan seseorang meninggal dunia jika memang ada penyakit bawaan.
Oleh karena itu, menyimpan dan menyiapkan makanan dengan benar dapat membantu menurunkan risiko yang membahayakan kesehatan. Hindari kesalahan umum ini saat menyimpan dan menyiapkan makanan, seperti yang dirangkum dari healthdigest.com (27/11).
1. Memasukkan terlalu banyak makanan ke kulkas
![]() |
Kulkas memang menjadi tempat yang paling pas untuk menyimpan sejumlah makanan. Namun, jangan terlalu banyak mengisi kulkas dengan makanan.
Badan Pengawasan Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) mengingatkan, memasukkan terlalu banyak makanan ke dalam kulkas dapat menyebabkan makanan tidak bisa tersimpan dengan baik.
Toby Amidor, seorang ahli diet terdaftar menjelaskan aliran udara di kulkas penting untuk penyimpanan makanan yang baik. Namun, memasukkan terlalu banyak makanan ke kulkas mengakibatkan berkurangnya aliran udara. Sehingga, makanan tidak bisa disimpan pada suhu tepat. Jika hal ini terjadi, kemungkinan bakteri bisa berkembang lebih banyak.
Menyimpan terlalu banyak makanan di kulkas juga mengakibatkan keracunan makanan. Sebab, dapat mempengaruhi suhu di kulkas dan ada potensi pertumbuhan bakteri.
Selain itu perlu juga memastikan makanan disimpan pada suhu tepat. FDA merekomendasikan agar kulkas sebaiknya dijaga dalam suhu 4,4 derajat celcius atau lebih rendah, Jangan lupa membersihkan kulkas secara teratur.
2. Salah menyimpan telur di kulkas
![]() |
Telur sebaiknya disimpan di tempat yang benar di kulkas. Vlatka Lake, manajer pemasaran di perusahaan penyimpanan mengungkap kepada Reader's Digest, pintu kulkas biasanya punya tempat khusus untuk menyimpan telur. Meskipun begitu, Lake menyatakan kalau itu bukanlah tempat yang tepat untuk menyimpan telur.
Produsen mungkin telah mensterilkan bagian cangkang telur, tetapi bukan berarti cangkang itu terhindar dari bakteri. Begitu juga dengan ayam penghasil telur yang mungkin terlihat sehat, tetapi mereka bisa memiliki bakteri salmonella. Pada akhirnya, bakteri itu juga bisa ditemukan di dalam telur ayamnya.
Oleh karena itu, telur sebaiknya disimpan di rak paling bawah kulkas karena itu menjadi bagian terdingin.
Kesalahan umum lainnya yang perlu dihindari bisa dilihat pada halaman selanjutnya!
3. Menyimpan sayuran dan buah yang masih basah di dalam kulkas
Sayuran dan buah memang perlu dicuci dan dibersihkan, Namun, jika ingin disimpan dalam kulkas, jangan biarkan sayuran atau buah masih dalam keadaan basah. Sebab, hal ini memungkinkan bakteri berkembang di dalamnya.
Menurut University of Lowa Healthcare, bakteri dapat berkembang biak dalam kondisi tertentu. Makanan yang mengandung air dan memiliki kelembapan tinggi dapat membantu pertumbuhan bakteri.
Untuk mengurangi kemungkinan bakteri tumbuh pada buah dan sayuran, WebMD rekomendasikan untuk mencucinya sebelum dikonsumsi. Namun, pastikan buah dan sayuran sudah benar-benar kering sebelum akhirnya dimasukkan ke dalam kulkas.
4. Menyimpan makanan dalam wadah plastik
![]() |
Makanan sisa atau stok bahan makanan seringkali disimpan dalam wadah plastik. Meskipun hal ini lumrah, tetapi ahli diet terdaftar Keri Glassman menyebutkan menyimpan makanan di dalam wadah dapat menyebabkan bahan kimia di dalam plastik masuk ke makanan. Salah satu bahan kimia yang berpotensi bahaya adalah bisphenol A atau BPA.
BPA di dalam wadah makanan bisa masuk ke dalam makanan yang disimpan di wadah tersebut. BPA juga dapat berdampak negatif pada otak dan prostat. Itu juga mampu menimbulkan masalah kesehatan lainnya, seperti penyakit kardiovaskular, diabetes tipe-3, hingga peningkatan tekanan darah.
Temuan yang diungkap Health Digest juga menunjukkan BPA bisa berdampak buruk pada janin, bayi, dan anak-anak. Jika ingin menyimpan makanan, sebaiknya masukkan ke dalam wadah selain plastik. Misalnya kaca yang menjadi pilihan lebih baik.
5. Menyimpan daging, ikan, seafood di tempat salah
![]() |
Bahan makanan seperti daging, ikan, atau seafood lainnya juga tidak boleh sembarangan disimpan. WebMd mengungkap, menyimpan bahan makanan itu di rak kulkas paling atas bisa mencemari makanan lain. Sekalipun mungkin ada sekat di antara rak.
Cairan dari daging, atau ikan dapat menetes ke makanan lain, terutama jika disimpannya di rak paling atas. Cairan ini mengandung bakteri beragam, misalnya campylobacter.
Jika makanan yang terkena tetesan cairan dari daging atau ayam mentah dikonsumsi, bisa menyebabkan gejala infeksi berupa mual, muntah, dan diare, Bakteri, seperti campylobacter juga dapat menyerang sistem kekebalan tubuh yang lemah.
(aqr/odi)