Dengan pengolahan yang sederhana membuat masakan Sunda kerap dijadikan pilihan makanan sehat. Meski begitu, tetap ikuti siasat dari Ade Rai ini.
Masakan Sunda dikenal sebagai masakan rumahan yang sederhana. Racikannya kaya rempah, tetapi tidak banyak melewati berbagai proses pengolahan.
Karenanya masakan Sunda bisa disebut juga sebagai makanan alami. Hal ini pun diakui oleh binaragawan Ade Rai. "Ini masakan alami, artinya bentuknya gak berubah dari aslinya setelah diproses," ujarnya dalam video YouTube (19/11/22).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski begitu, Ade Rai tetap mengonsumsi masakan Sunda dengan berbagai siasat guna mendapatkan manfaat nutrisinya. Selain itu, juga menghindari lemak jahat.
Berikut tips makan masakan Sunda!
1. Perhatikan Sumber Karbohidrat
![]() |
Menu masakan Sunda memiliki sumber makanan yang lengkap, mulai dari karbohidrat, vitamin, protein, dan serat. Untuk karbohidrat kompleks tersedia nasi.
"Kalau di restoran Sunda kan ada nasi putih dan nasi liwet. Itu bisa jadi pilihan asalkan porsinya dikontrol. Tapi jika ingin yang lebih sehat lagi bisa pilih nasi merah," tuturnya.
Menurut Ade Rai, nasi merah memiliki kadar indeks glikemik yang rendah dan seratnya lebih tinggi dibandingkan nasi putih. "Nasi putih itu sudah dikuliti," tutur Ade Rai.
2. Sumber Serat
Sumber serat banyak ditemukan pada menu masakan Sunda. Seperti lalapan misalnya yang sudah identik dalam masakan Sunda. Lalapan terdiri dari aneka sayur dan buah segar.
Mulai dari selada, kol, kemangi, tomat, dan timun. Menurut pria kelahiran 6 Mei 1970, timun dan tomat pada lalapan mengandung gula yang rendah, jadi aman dikonsumsi.
Serat juga ditemukan pada menu sayur asem yang biasanya selalu tersedia dan aneka tumisan sayur. Khusus tumisan, Ade Rai memiliki tips tersendiri.
Tumisan tak lepas dari minyak. Karenanya Ade Rai selalu merendam sayuran yang ditumis ke dalam air hangat. Tips ini bisa mengurangi minyak sehingga tak mengasup lemak jahat.
3. Sumber Protein
![]() |
Sumber protein pada masakan Sunda bisa didapatkan dari bahan nabati, seperti tahu, tempe, dan petai. Ada pula dari bahan hewani seperti daging ayam dan ikan.
Untuk petai, yang biasanya digoreng akan lebih baik jika dibakar sebagai pelengkap makanan. Untuk ayam juga sebaiknya jangan digoreng lagi setelah diungkep.
"Saya pilih dada ayam. Nah, ini kan ayamnya sudah direbus dengan bumbu sederhana seperti kunyit, udah bisa langsung dimakan. Jadi, gak usah digoreng lagi," tutur Ade Rai.
4. Urutan Makan Masakan Sunda agar Lebih Sehat
Dari sumber makanan yang sudah dipaparkan di atas, Ade Rai memberikan urutan makan masakan Sunda agar lebih sehat. Menurutnya, urutan bisa mempengaruhi hasil akhir, terlebih yang sedang diet.
Pertama dimulai dengan mengasup serat dan menu sayuran. Ade Rai menjelaskan bahwa ketika diawali dengan serat, ketika mengonsumsi nasi akan dipecah jadi lemak.
Kemudian, bisa dilanjut dengan mengonsumsi protein baru kemudian karbohidrat. "Jika karbohidrat digabung dengan serat, maka kecepatan gula masuk ke dalam darah jadi lebih lambat," tutup Ade Rai.