Banyak orang menghindari nasi saat sedang menjalani program diet. Mereka melakukannya karena nasi mengandung karbohidrat tinggi. Ini faktanya menurut ahli.
Salah satu cara ampuh untuk menurunkan berat badan adalah melakukan diet. Program diet yang dapat dijalani sangat beragam, ada yang mengurangi konsumsi nasi, mengatur asupan kalori, hingga diet ekstrem.
Nasi banyak dihindari oleh pelaku diet, karena mengandung karbohidrat yang cukup tinggi. Asupan karbohidrat yang tinggi disebut dapat menambah kalori yang membuat berat badan tak kunjung turun.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Dilansir dari Food NDTV (29/8), ahli nutrisi bernama Rujuta Diwekar menjelaskan seperti apa efek yang terjadi pada tubuh saat mengonsumsi nasi. Ia menjelaskan melalui sebuah video di akun Instagram miliknya @rujuta.diwekar.
Rujuta Diwekar langsung membantah mitos umum yang berkaitan dengan buruknya nasi saat dikonsumsi untuk menurunkan berat badan. Menurutnya, nasi tidak akan membuat gemuk.
"Apakah nasi menggemukkan? Tidak, nasi tidak membuat gemuk," kata Diwekar dalam video pada Instagram miliknya.
"Jika kamu coba menurunkan berat badan, tidak perlu menghindari nasi," lanjutnya.
Diwekar juga menjelaskan kalau orang tak perlu membatasi asupan nasi dalam sehari-hari. Kamu tetap biasa mengonsumsinya seperti biasa, asalkan asupannya bersama aneka lauk yang gizinya seimbang.
Dalam videonya, Diwekar terlihat memperlihatkan sepiring nasi yang akan disantap olehnya. Nasi itu juga diberikan lauk lentil, sayuran, dan salad.
Annelie Vogt von Heselholt, selaku ahli diet juga menjelaskan kalau nasi tak buruk dikonsumsi saat diet. "Nasi, terutama nasi merah kaya serat, mangan, selenium, zat besi, magnesium, zinc, dan vitamin B. Serat secara khusus dapat membantu melancarkan pencernaan dan membantu rasa kenyang lebih lama," ungkapnya seperti dikutip dari Men's Health (22/7).
(yms/odi)