5 Tips Konsumsi Daging Merah untuk Cukupi Kebutuhan Zat Besi

5 Tips Konsumsi Daging Merah untuk Cukupi Kebutuhan Zat Besi

Atiqa Rana - detikFood
Sabtu, 02 Sep 2023 07:00 WIB
Tips memaksimalkan zat besi daging sapi
Foto: Getty Images/grandriver
Jakarta -

Zat besi merupakan nutrisi penting bagi tubuh yang bisa didapat dari konsumsi daging merah. Untuk mendapat asupan zat besi yang cukup, ahli gizi ini beri tipsnya.

Demi menjaga kesehatan, seseorang perlu memperhatikan asupan nutrisi yang dikonsumsi setiap hari. Selain karbohidrat, protein, dan serat, kecukupan zat besi juga perlu diperhatikan.

Zat besi penting karena menentukan seberapa banyak oksigen yang dibawa sel darah merah ke seluruh tubuh. Zat besi membentuk hemoglobin yang berfungsi mengikat oksigen pada sel darah merah. Jika jumlah hemoglobin rendah, maka sel darah merah juga tidak bisa membawa cukup oksigen ke tubuh, lapor hellosehat.com.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Oleh karena itu, penting sekali mendapat asupan zat besi yang cukup. Dalam rangka mengajak dan menyadarkan banyak orang tentang pentingnya zat besi, Australia Beef and Lamb Indonesia membuat acara World Iron Week pada 28 Agustus 2023 sampai 03 September 2023.

Dalam salah satu rangkaian acara, ahli gizi Emilia E. Achmadi MS.,RDN diundang untuk memberi informasi terkait pentingnya zat besi bagi tubuh. Dalam acara talk show yang dilaksanakan di Warung Jomblo, Emilia melaporkan kurang lebih 30% anak-anak mengalami masalah anemia. Tak hanya itu, 20%-25% ibu-ibu juga mengalami masalah kekurangan zat besi.

ADVERTISEMENT

Masalah tersebut muncul karena kurangnya asupan sumber zat besi. Emilia mengungkap sumber zat besi paling baik berasal dari hewan, seperti daging merah. Daging merah tidak melulu berbahaya, karena bisa jadi bermanfaat asalkan dikonsumsi dalam jumlah cukup.

Ahli gizi Emilia E. Achmadi MS.,RDN pun membagikan beberapa tips mengonsumsi daging merah yang mampu meningkatkan asupan zat besi. Berikut tipsnya!

1. Makan daging merah secukupnya

Dapat Daging Masih Merah di Restoran, Pelanggan Ini Nekat Telepon PolisiMakan daging merah bisa meningkatkan asupan zat besi, asalkan dikonsumsi secukupnya. Foto: Facebook : Clyde Cooper's BBQ / Getty Images

Daging merah memang menjadi sumber asupan zat besi yang baik. Namun, konsumsinya perlu diperhatikan. Daging merah tidak hanya mengandung zat besi, tetapi ada juga protein, karbohidrat, hingga lemak.

Jika konsumsinya tidak dibatasi, bisa meningkatkan asupan lemak jenuh. Lemak jenuh inilah yang ikut meningkatkan kadar kolesterol jahat atau LDL. Jika kolesterol jahat menumpuk, bisa membuat pembuluh darah menyempit dan akhirnya menyebabkan risiko penyakit bahaya. Mulai dari penyakit jantung stroke, hipertensi, hingga serangan jantung.

Oleh sebab itu, ahli gizi Emilia menyarankan hanya perlu makan daging sekitar 400-500 gram dalam satu minggu. Beliau mencontohkan, biasanya ia makan daging 3 kali dalam seminggu, dengan porsi yang sudah disesuaikan.

2. Kombinasikan daging merah dengan sayuran hijau

Iron weekAhli gizi Emilia mengungkap daging merah bisa dikombinasikan dengan sayuran hijau. Foto: Detikcom / Atiqa Rana

Agar asupan nutrisi yang didapat seimbang, Emilia menyarankan mengonsumsi daging merah dengan campuran sayuran hijau. Hal ini menjadi penting karena di dalam sayuran hijau terdapat banyak vitamin C. Vitamin C juga mampu mempercepat penyerapan zat besi yang diperoleh dari daging.

Emilia juga menyarankan, setelah makan daging merah, sebaiknya minum jus jeruk atau jus lemon yang mengandung banyak vitamin C.

"Nah kalau mau mempercepat proses penyerapan, cari vitamin C. Selain dikombinasikan dengan sayur hijau, paling pas abis makan daging minumnya jus jeruk atau lemonade," ujar Emilia pada acara talk show World Iron Week (29/08).

Tips meningkatkan asupan zat besi dengan makan daging merah bisa dilihat pada halaman selanjutnya!

3. Hindari makan daging merah dengan minum es teh

Eucalyptus leaves and herbal tea on white tray. Selective focus. Taken in daylight.Kalau habis makan daging sebaiknya jangan minum teh. Foto: Getty Images/iStockphoto/Pat_Hastings

Ketika makan steak atau olahan daging enak di rumah maupun restoran, seseorang suka menyeimbanginya dengan minum teh. Mereka kerap memesan es teh segar sebagai penghilang dahaga setelah makan daging.

Namun, minum teh bukan pilihan tepat. Emilia mengungkap di dalam teh terdapat kandungan tanin yang justru membuat zat besi tidak menyerap dengan baik.

"Hati-hati dengan tanin. Not good idea makan steak dengan es teh. Tanin dalam teh bikin zat besi tidak menyerap dengan baik. Put it aside," ujarnya kepada detikFood (29/08).

Seseorang tetap bisa minum teh, tetapi harus diberi jeda cukup panjang. Menurut Emilia, teh sebaiknya dikonsumsi paling lambat 45 menit sebelum makan daging. Namun, waktu terbaiknya yaitu 4 jam sebelumnya.

4. Imbangi dengan nutrisi lain

Ilustrasi Makan SehatJangan lupa menyeimbangi daging merah dengan asupan nutrisi lain. Foto: Shutterstock/

Daging merah memang penting untuk meningkatkan asupan zat besi, tetapi Emilia menekankan untuk selalu mendapat asupan gizi seimbang.

Dalam sepiring makanan, pastikan ada buah-buahan, sayuran, karbohidrat, hingga protein. Sayuran dan buah-buahan mengandung vitamin dan mineral penting, sekaligus serat yang baik untuk kesehatan pencernaan.

Daging merah menjadi sumber zat besi dan protein yang baik. Sedangkan karbohidrat menjadi sumber energi yang baik bagi tubuh untuk menjalankan fungsi organ.

Emilia mengungkap, "Pastikan mendapat semua dari 4 food group. The best animal product, tapi harus seimbang. Ada sayuran, ada karbohidratnya juga."

5. Cerdas dalam mengonsumsi makanan

Tips terakhir yang dibagikan oleh Emilia yaitu seseorang harus cerdas dalam mengonsumsi makanan. Mulai dari memilih jenis makanan hingga menentukan porsinya.

Bagi sebagian orang, hal ini mungkin sulit dilakukan. Oleh karena itu, Emilia ingin setiap individu mengenal diri mereka terlebih dahulu. Apa yang sebenarnya diinginkan hingga target apa yang ingin dicapai kedepannya.

Jika sudah mengenal diri sendiri, akan lebih mudah menentukan dan membatasi asupan makanan.

"Be a smart eater. Kapan makannya, seberapa banyak makannya. Ketahui siapa kamu dan tahu goalsnya apa," ujar Emilia.

Dalam rangka menjaga tubuh yang sehat, ahli gizi ini pun tidak menyarankan konsumsi suplemen maupun serbuk. Menurutnya, suplemen itu adalah pilihan terakhir. 80% asupan nutrisi harus didapat dari makanan.

"Suplemen itu hanya bisa jadi opsi paling akhir. 80% harus masuk dari makanan. Atau bahkan serbuk atau shake itu juga gak baik. Cobalah untuk konsumsi makanan asli," jelas Emilia.

(aqr/adr)

Hide Ads