Makanan yang sudah berjamur biasanya dilarang untuk dikonsumsi karena berbahaya. Namun, ada juga makanan yang masih aman dikonsumsi meski berjamur. Apa saja ya?
Beberapa jenis makanan akan berjamur ketika terlalu lama disimpan. Misalnya roti, keju, kue, dan makanan kaleng yang sudah terbuka.
Penyebab makanan berjamur umumnya karena terlalu lama disimpan dalam suhu hangat dan lembap. Jamur sendiri memerlukan suhu hangat dan kelembapan tinggi untuk tumbuh. Tak heran jika makanan yang disimpan dalam area tersebut lebih gampang berjamur.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ketika melihat makanan yang sudah berjamur, seringkali langsung dibuang. Memang, beberapa jenis makanan yang sudah berjamur bisa berbahaya bagi kesehatan tubuh. Namun, ada juga jenis makanan yang sebenarnya masih aman dikonsumsi sekalipun sudah berjamur.
Oleh karena itu, ketahuilah jenis makanan yang masih aman dikonsumsi meski berjamur dan makanan yang sebaiknya dibuang saat sudah berjamur. Merangkum rd.com (23/12/2022), berikut daftarnya:
1. Buah dan sayuran bertekstur keras aman dikonsumsi
![]() |
Selain dibuang sepenuhnya, beberapa orang juga suka memotong atau membuang bagian yang berjamur saja. Untuk beberapa jenis makanan, cara ini sebenarnya tidak sepenuhnya menghilangkan jamur. Karena kemungkinan besar akar jamur bisa tumbuh lebih dalam ke makanan.
Namun kasus ini tidak terjadi pada beberapa jenis sayur dan buah yang memiliki tekstur lebih keras. Contohnya, wortel, kubis, buah pear, lobak, dan paprika. Buah dan sayuran bertekstur keras masih aman dikonsumsi asalkan kamu membuang bagian yang berjamur.
2. Jenis daging tertentu aman meski berjamur
![]() |
Meskipun daging segar umumnya tidak berjamur, tetapi jamur tetap bisa ditemui pada jenis daging lain, seperti daging yang diawetkan.
Daging yang diawetkan atau cured meats permukaannya kerap ditumbuhi jamur putih. Namun Lisa Richards, seorang ahli gizi mengungkap, jamur putih itu tumbuh bukan karena ketidaksengajaan, melainkan termasuk dalam proses produksi.
Lisa menjelaskan jamur pada permukaan daging yang diawetkan bisa tumbuh karena dua alasan. Keduanya adalah untuk membantu menyembuhkan dan memberikan lapisan pelindung agar terhindari dari salmonella dan bakteri lain.
Oleh karena itu, jika menemukan kondisi daging seperti ini sebaiknya jangan langsung dibuang. Kalau memang sensitif terhadap jamur, Lisa Richards merekomendasikan untuk menggosok permukaannya dan memotong bagian berjamur sebelum dikonsumsi.
Sebenarnya bukan jamur putih saja yang suka tumbuh pada permukaan daging diawetkan, melainkan juga jamur hijau dan hitam. Jenis jamur inilah yang berbahaya jika dikonsumsi.
Jamur hijau yang tumbuh pada daging yang diawetkan merupakan tanda ketika kamu menyimpannya dalam udara yang terlalu lembap. Terkadang, jamur hijau juga memiliki warna kebiru-biruan.
Kamu tetap bisa menyelamatkan daging ini dengan cara meningkatkan kelembapannya atau meningkatkan aliran udara dalam ruangan. Jika mau mengatasi jamur tersebut, sebaiknya gunakan sarung tangan untuk menghindari noda jamur menempel pada kulit.
Sedangkan jika tumbuh jamur hitam pada daging, kamu harus langsung membuangnya. Jenis jamur ini beracun dan biasanya muncul ketika kamu menyimpan daging kering di ruangan tanpa ventilasi udara dan memiliki tingkat kelembaban sangat tinggi, lapor us.carnivoreclub.co.
Daftar makanan yang aman dan tidak dikonsumsi saat sudah berjamur bisa dilihat pada halaman selanjutnya!
3. Beberapa jenis keju aman meskipun berjamur
Keju juga termasuk makanan yang mudah berjamur. Namun, beberapa jenis keju aman dikonsumsi karena diproses menggunakan bantuan jamur.
Contohnya Gorgonzola san Stilton yang memerlukan jamur dalam proses pembuatannya. Terkadang, jamur tersebut akan muncul pada beberapa permukaan kecil keju. Tenang saja, jamur tersebut tidak akan merusak kualitas keju.
Pertumbuhan jamur pada keju Asiago dan parmesan juga tidak berbahaya karena itu justru menahan penyebaran jamur yang akan mencemari makanan lain. Untuk pertumbuhan jamur pada keju tersebut, Hutching merekomendasikan untuk memotong setidaknya satu inci di sekitar area yang berjamur dan membuangnya.
4. Roti dan pastry sebaiknya dibuang saat berjamur
![]() |
Ketika disimpan dalam waktu lama, roti dan pastry mudah berjamur. Menurut USDA, sifat keropos roti dan makanan yang dipanggang menjadi kesempatan bagi jamur untuk menyebar.
Salah satu jenis jamur yang tumbuh pada roti adalah Rhizopus Stolonifer, atau sering disebut jamur hitam roti. Jenis jamur seperti ini sangat berbahaya karena bisa menyebabkan infeksi.
Daripada terkena risiko masalah kesehatan, roti atau pastry yang sudah berjamur lebih baik dibuang.
5. Kacang-kacangan sebaiknya dibuang ketika sudah berjamur
![]() |
Banyak orang mungkin berpikir jika makanan padat, khususnya kacang-kacangan dapat melindungi diri dari pertumbuhan jamur.
Namun, menurut panduan USDA, mereka memperingatkan makanan berjamur seperti kacang serta olahannya, yaitu selai kacang sebenarnya berisiko tinggi ketika terkena jamur. Jamur yang tumbuh pada makanan ini mengandung toksin atau racun berbahaya.
Pertumbuhan jamur pada jenis kacang-kacangan sekaligus selai kacang biasa disebabkan karena mereka tidak dibuat menggunakan bahan pengawet.