Roti Gandum Kerap Dikonsumsi Saat Diet, Ini 5 Manfaatnya

Roti gandum kerap dikonsumsi saat sedang diet, karena dianggap lebih sehat dengan kandungan serat yang tinggi. Roti ini juga memiliki manfaat sehat lainnya.

Salah satu makanan yang kerap dikonsumsi saat sedang diet adalah roti gandum. Roti gandum ini sejenis roti tawar, hanya saja teksturnya lebih kasar dengan kandungan serat yang lebih tinggi.

Dilansir dari Very Well Fit (13/4), USDA juga menganjurkan kalau roti gandum masuk dalam asupan menu diet, karena adanya kandungan biji-bijian yang mengandung serat. Selain serat, gandum juga mengemas nutrisi seperti zat besi dan potasium.

Berikut 5 manfaat roti gandum untuk diet:

1. Kandungan Nutrisi Roti Gandum

roti gandum Foto: Getty Images/fcafotodigital

Nutrisi yang terkandung dalam roti gandum sangat beragam. Dalam 1 lembar roti gandum (43 gram) terdiri dari 80 kalori, 20 gram karbohidrat, 3 gram serat, 5 gram protein, 95 miligram potasium, dan lainnya.

Roti gandum ini cocok untuk diet, karena jumlah kalorinya juga rendah. Hanya sebesar 80 kcal dan bisa dikonsumsi saat sarapan.

2. Meningkatkan Kesehatan Pencernaan

Roti gandum mengandung serat tidak larut yang merupakan nutrisi penting untuk kesehatan pencernaan. Tak hanya membantu pencernaan menjadi lancar, tapi juga membuka jalan bagi bakteri usus sehat untuk berkembang.

Serat yang ada pada makanan juga dapat memperlambat pencernaan. Roti gandum yang dikonsumsi rutin ini juga dapat mencegah sembelit dan membantu tubuh dalam memproses gula.

3. Meningkatkan Kesehatan Jantung

Roti gandum diketahui mengandung biji-bijian utuh yang baik untuk menjaga kesehatan jantung. Hal ini diungkapkan dalam studi pada tahun 2016 di British Medical Journal di mana 3 porsi atau lebih biji-bijian utuh per hari dikaitkan dengan penurunan risiko penyakit kardiovaskular dan jantung koroner.

Penelitian lain juga dilakukan pada partisipan dewasa selama 18 tahun yang hasilnya menemukan bahwa asupan biji-bijian (roti gandum) ini dikaitkan dengan penurunan lemak perut, kolesterol, dan gula darah tinggi. Semua faktor tersebut berkaitan dengan kondisi jantung.