Jalani hidup hemat, seorang pria di Jepang membatasi pilihan makanannya selama 21 tahun. Ia hanya menyantap makanan-makanan sederhana demi bisa mengantongi Rp 10 miliar saat pensiun.
Beberapa orang viral karena kisahnya menjalani hidup super hemat demi mencapai tujuan-tujuan tertentu. Contohnya dibagikan pria Jepang yang identitasnya tak diketahui ini.
Dikutip dari South China Morning Post (25/7/2024), ia sudah hemat gila-gilaan untuk urusan makan selama 21 tahun terakhir. Pria berusia 45 tahun ini punya tujuan utama mengantongi 100 juta yen atau sekitar Rp 10,9 miliar ketika pensiun.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sehari-hari ia tinggal di asrama perusahaan dengan biaya sewa 30.000 yen (Rp 3,2 juta) per bulan. Untuk semua peralatan dan furniturnya mengais-ngais dari sekitarnya.
Dalam urusan makan, ia biasanya hanya menyantap buah plum asam, beberapa sayuran asin, dan semangkuk nasi untuk makan malam. Terkadang, ia hanya mengisi perutnya dengan minuman energi. Minuman itu ia dapat gratis dari poin belanja di swalayan.
Sesekali ia menyantap menu makan makan berbeda berupa cola dan biskuit. Makanan sederhana ini ia nikmati sambil menonton film bertema penjara. Sambil bercanda, ia mengibaratkan hidupnya yang dihabiskan dengan bekerja di perusahaan eksploitatif tidak berbeda dengan menjalani hukuman penjara 20 tahun.
Setelah microwave-nya rusak, ia bahkan beralih memakan ubi jalar dari musim dingin ke musim panas. Ia akan memanfaatkan panas saat musim panas untuk mematangkan ubi di kaca depan mobil rekannya.
![]() |
Ia juga tidak pernah menggunakan AC atau pemanas ruangan. Saat musim panas, ia lebih memilih pakai kaus basah. Sedangkan saat musim dingin, ia pilih menghangatkan diri dengan olahraga squat.
Usahanya membuahkan hasil awal 2024 ketika ia mengumumkan di media sosial kalau berhasil menabung 135 juta yen (Rp 14,8 miliar) setelah 20 tahun 10 bulan bekerja di perusahaan tersebut.
Selain itu, gaya hidup hematnya menginspirasinya untuk menulis buku tentang kiat-kiat menabung. Hal ini pun menjadi sumber penghasilan lainnya.
Setelah mencapai kebebasan finansial, kehidupannya sedikit membaik. Ia kini menyiapkan 4 telur rebus untuk sarapan dan telah membeli microwave agar dapat menikmati makanan hangat.
![]() |
Namun, kegembiraannya tidak bertahan lama, karena ia mengungkapkan tabungannya telah menyusut drastis akibat depresiasi yen sejak awal 2024.
"Jika yen terus terdepresiasi, saya tidak akan pernah mencapai kebebasan finansial. Untuk apa saya bekerja selama 21 tahun ini? Semuanya sia-sia, sungguh tragis," katanya.
Kisahnya pun menyedot banyak perhatian netizen, terutama pilihan makanannya. "Sungguh ajaib dia tidak jatuh sakit setelah makan dengan sangat buruk selama bertahun-tahun," kata seorang netizen.
"Hidupnya sungguh menyedihkan. Penghasilannya tidak sedikit di Jepang. Jika dia berinvestasi emas daripada hanya menabung, dia tidak akan kehilangan begitu banyak," sahut netizen lain.
(adr/adr)