Indonesia sebagai negara maritim memiliki kekayaan sumber daya ikan yang melimpah. Kekayaan ini pun dapat mendukung anak bangsa menjadi generasi emas yang jauh dari penyakit, seperti stunting hingga risiko kematian akibat jantung koroner.
Guru Besar Ilmu Gizi IPB University dan Ketua Umum PERGIZI Pangan Indonesia, Prof. Dr. Ir. H. Hardinsyah, MS menyebut kebiasaan makan ikan memiliki segudang manfaat bagi tubuh. Menurut Hardin, seseorang perlu makan ikan paling tidak 150 gram/hari secara rutin untuk dapat mencegah penyakit dalam jangka panjang.
Bahkan, ia menyebut kebiasaan makan ikan bisa membantu seseorang hidup hingga usia 100 tahun.
"Ada kajian terhadap orang-orang di atas usia 100 tahun atau yang disebut centenarian. Salah satu rahasianya adalah kebiasaan makan ikan. Rahasia ini kajiannya panjang, tapi ikan itu punya keunikan zat gizi yang beragam. Proteinnya sangat lengkap, mudah digunakan tubuh, dan mineral serta kalsiumnya juga lengkap," terang Hardin dalam keterangannya, Kamis (26/1/2023).
Dalam Peringatan Hari Gizi Nasional sekaligus Peluncuran Sarden ABC Bumbu Serundeng Siap Goreng oleh Kraft Heinz ABC di Jakarta, Hardin menjelaskan ibu hamil perlu makan ikan 150 gram/hari minimal 4x seminggu agar bisa mencegah stunting sejak kehamilan.
Salah satu kandungan di dalam ikan, seperti kalsium dan vitamin D membantu tulang di dalam janin lebih cepat panjang sehingga tumbuh kembang anak menjadi lebih baik dan tidak stunting. Selain berpengaruh pada stunting secara fisik, nutrisi dalam ikan juga berpengaruh mencegah stunting karena membantu perkembangan otak.
Kebiasaan makan ikan juga erat kaitannya dengan kesehatan jantung serta bantu mengendalikan tekanan darah, kolesterol, hingga gula darah. Hardin menambahkan orang yang biasa makan ikan juga tingkat depresinya lebih rendah dan dapat mencegah risiko alzheimer.
"Makan ikan mencegah berbagai penyakit, termasuk kematian karena jantung koroner yang jadi penyebab kematian nomor 1 di Indonesia hingga saat ini. Ternyata dengan makan ikan 100-150 gram/hari itu menurunkan 1/5 kematian karena jantung koroner," ungkap Hardin.
"Negara kita ini luar biasa dari barat sampai timur kita kan dulu dibilang sebagai anak pelaut sebagai negara maritim. Makan ikan itu harusnya jadi kebiasaan nenek moyang yang kita lanjutkan secara terus menerus," tandasnya.
Alternatif Makan Ikan Praktis & Terjangkau
![]() |
Kebiasaan makan ikan bisa dilakukan dengan cara-cara praktis tanpa perlu repot atau merogoh kocek dalam. Salah satunya dengan hadirnya inovasi Sarden ABC Bumbu Serundeng Siap Goreng dari Kraft Heinz ABC.
Marketing Manager Easy Meals Kraft Heinz Indonesia, Diana Riaya Kusumaningrum mengungkapkan pihaknya meluncurkan produk ini untuk terus mendukung program pemerintah dalam mencegah stunting. Pihaknya berupaya menyediakan sumber protein yang baik dan aksesibel untuk semua kalangan dengan harga terjangkau.
"Kandungannya 'Nutrisea'-nya lengkap, mulai dari Omega 3 & 6, Protein, DHA, Kalsium dan Fosfor, hingga Vitamin D, D3, dan B12. Ini nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh kita, apalagi anak-anak untuk mencegah stunting," papar Diana.
Selain kandungan nutrisinya yang lengkap, Diana menyebut rasa serundengnya pun nikmat dan akrab di lidah masyarakat Indonesia. Produk baru dari Kraft Heinz ABC ini menjadi sarden goreng pertama di Indonesia yang gurih dan krispi dengan cita rasa Indonesia.
"Bicara serundeng, ini juga menarik. Karena serundeng itu salah satu jenis masakan yang sudah dikenal oleh masyarakat kita dan jadi menu harian di rumah. Ini kita buat dari bahan alami yang segar, ada kunyit, lengkuas, dan bawang yang kita ambil dari bahan-bahan alami," pungkasnya.
Adapun produk Sarden ABC Bumbu Serundeng Siap Goreng tersedia dalam dua pilihan ukuran. Yakni ukuran personal 155 gram yang sudah sesuai dengan anjuran makan ikan/hari, serta ukuran keluarga 400gr.
Simak Video "Jokowi Apresiasi Keberhasilan Sumedang Turunkan Stunting Berbasis Digital"
[Gambas:Video 20detik]
(ncm/ega)