Apa Benar Diet Intermittent Fasting 5:2 Efektif? Ini Kata Pakar

Apa Benar Diet Intermittent Fasting 5:2 Efektif? Ini Kata Pakar

Andi Annisa Dwi R - detikFood
Selasa, 22 Nov 2022 06:00 WIB
Interval fasting diet. Intermittent fasting concept represented with a plate and products on gray background. Healthy lifestyle. Fat loss concept. Top view
Foto: Getty Images/iStockphoto/Yummy pic
Jakarta -

Diet intermittent fasting semakin populer. Selain pola 16:8, banyak orang juga menjalani pola 5:2 dimana pelakunya bisa 'bebas makan' selama 5 hari dan membatasi asupan makanan selama 2 hari. Apakah pola diet ini efektif?

Diet intermittent fasting dipilih banyak orang lantaran tak sulit. Pola diet ini tak membatasi asupan makanan dengan ketat, namun fokus pada pengaturan waktu untuk makan dan tidak. Istilah populernya jendela makan.

Mengutip Healthline (21/11), diet 5:2 juga populer dengan sebutan The Fast Diet. Pola diet ini dipopulerkan oleh jurnalis Inggris bernama Michael Mosley.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Prinsip utama diet intermittent fasting 5:2 adalah makan sehat seperti biasa selama 5 hari dan puasa ketat pada 2 hari. Dalam 2 hari itu, asupan kalori benar-benar dipangkas yaitu hanya boleh sekitar 500 kkal saja pada wanita dan 600 kkal pada pria.

Pelaku diet intermittent fasting 5:2 bisa memutuskan sendiri kapan mau puasa 2 hari dalam seminggu itu. Syaratnya, harus ada jeda hari nonpuasa di antaranya. Pola yang populer adalah puasa Senin dan Kamis, serta makan sehat biasa di sisa hari lainnya.

ADVERTISEMENT

Perlu digarisbawahi, pada 5 hari nonpuasa, pelaku diet intermittent fasting dianjurkan tidak tetap jaga makan. Jangan makan sembarangan atau berlebih. Usahakan tetap mengonsumsi makanan sehat dengan jumlah sama seperti biasanya.

Apakah diet intermittent fasting 5:2 efektif turunkan berat badan?

Diet Intermittent Fasting, Ini Panduan dan Menunya untuk Turunkan Berat BadanFoto: Getty Images/iStockphoto/everydayplus

Healthline mengungkap diet intermittent fasting 5:2 efektif turunkan berat badan asal dilakukan dengan benar. Hal ini karena pelaku diet sangat mungkin mengonsumsi kalori lebih sedikit.

Kuncinya adalah tidak 'balas dendam' dengan makan enak dan banyak pada hari nonpuasa. Karena jika tidak, berat badan justru mungkin bertambah.

Salah satu penelitian mengungkap manfaat diet intermittent fasting 5:2 untuk menurunkan berat badan. Partisipan penelitian alami turun berat badan 3-8% selama 3-24 minggu menjalani diet.

Dalam penelitian yang sama itu, partisipan juga kehilangan 4-7% lingkar pinggang. Artinya lemak-lemak perut membandel juga ikut terbuang.

Penelitian lain mengungkap diet intermittent fasting 5:2 juga menyebabkan pengurangan massa otot yang jauh lebih kecil jika dibandingkan dengan penurunan berat badan dengan pembatasan kalori konvensional. Hasilnya bakal lebih efektif jika dikombinasikan dengan olahraga seperti latihan ketahanan atau kekuatan.

Baca pola makan dan efek samping diet intermittent fasting 5:2 di halaman selanjutnya.

Pola makan diet intermittent fasting 5:2

Sebenarnya tak ada aturan baku soal menu dan jam makan untuk pelaku diet intermittent fasting 5:2 ketika puasa. Namun secara umum, ada 2 pola makan yang diikuti.

Pertama, 3 kali konsumsi makanan kecil yang terbagi dalam sarapan, makan siang, dan makan malam. Kedua, 2 kali konsumsi makanan besar saat makan siang dan makan malam.

Karena kalori yang dibolehkan hanya 500-600 kkal, maka pelaku diet intermittent fasting 5:2 harus bijak memilih sumber makanan. Fokus pada makanan tinggi serat dan protein sangat dianjurkan.

Menu yang bisa jadi pilihan antara lain ragam sayuran, yogurt alami dengan buah berry, telur rebus, ikan panggang, sup, kopi hitam, dan teh. Pakar mengingatkan sekali lagi, tak ada cara makan yang benar pada pola diet ini. Pelaku diet intermittent fasting 5:2 harus eksperimen dan cari tahu sendiri apa yang terbaik untuk dirinya.

Diet intermittent fasting 5:2 tidak untuk semua orang

Diet Intermittent Fasting, Ini Panduan dan Menunya untuk Turunkan Berat BadanFoto: Getty Images/iStockphoto/everydayplus

Meski hasilnya menjanjikan dan cara menjalaninya mudah, namun tak semua orang cocok jalani diet intermittent fasting 5:2. Ada beberapa golongan yang sebaiknya tidak menjalani pola diet ini.

Mereka adalah penderita gangguan makan, orang yang kadar gula darahnya sering rendah, ibu hamil, ibu menyusui, remaja, anak-anak, dan orang dengan diabetes tipe 1. Selain itu, mereka yang alami berat badan kurang, kekurangan gizi, dan sedang berusaha hamil sebaiknya juga tidak diet intermittent fasting 5:2.

Hal yang harus dilakukan ketika merasakan efek samping diet intermittent fasting 5:2

Tak bisa dipungkiri, pada awal-awal jalani diet ini, seseorang bisa alami efek samping seperti rasa lapar yang teramat sangat dan lemah lesu. Namun efek ini sebenarnya bisa cepat hilang jika ada kegiatan lain yang mengalihkan fokus.

Setelah itu, kebanyakan pelaku diet intermittent fasting 5:2 merasa hari puasa setelahnya akan menjadi lebih mudah. Jika memang tak tahan lapar, merasa lemas, atau sakit, bisa makan sedikit camilan.

Tapi jika memang rasa sakit semakin parah atau berlangsung selama berhari-hari, lebih baik hentikan diet. Coba konsultasikan pada ahli medis mengenai rencana jalani diet intermittent fasting 5:2.

Halaman 2 dari 2


Simak Video "Video Siswa soal MBG Beras Dibagikan Seminggu Sekali: Cuma Cukup 2 Hari"
[Gambas:Video 20detik]
(adr/odi)

Hide Ads