Masakan rumahan dianggap lebih sehat dibanding menu restoran cepat saji. Nyatanya, masakan rumahan juga ditambah dengan bahan dapur yang bisa mengganggu kesehatan saat dikonsumsi terlalu banyak.
Beberapa orang memilih untuk memasak sendiri di rumah dibandingkan beli makan di luar atau jajan makanan cepat saji. Hal ini dilakukan karena mereka menganggap masakan rumahan lebih sehat.
Mungkin pemikiran tersebut bisa tepat jika bahan-bahan masakan yang dipilih juga sehat. Tetapi, tidak semua bahan di dapur benar-benar sehat dan bebas dari risiko membahayakan kesehatan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk itu, mulailah perhatikan penggunaan bahan-bahan di dapur. Jangan sampai terlalu berlebihan dan justru meningkatkan risiko berbahaya bagi kesehatan.
Merangkum Times of India (31/10), berikut 5 bahan dapur yang bisa merusak kesehatan jika dikonsumsi terlalu sering:
1. Gula
![]() |
Hampir di setiap dapur memiliki satu stoples kosong yang biasanya diisi dengan gula. Gula biasa dipakai bukan hanya untuk membuat makanan manis, melainkan juga untuk mengimbangi cita rasa masakan gurih.
Gula juga biasa menyelinap ke dalam teh, kopi, maupun resep lainnya. Namun, mengonsumsi terlalu banyak gula tambahan dapat berisiko terhadap berbagai macam penyakit berbahaya mulai dari tekanan darah tinggi, peradangan , penambahan berat badan, hingga diabetes.
Penyakit-penyakit seperti itu nantinya justru akan mengarah kepada penyakit yang lebih berbahaya lagi yaitu penyakit stroke dan jantung. Jika ingin tetap menggunakan gula, sebaiknya pilih gula alami yang jauh lebih sehat seperti stevia atau madu. Atau bisa juga dengan mengurangi penggunaannya secara perlahan.
2. Garam
Tak hanya gula, konsumsi garam juga tak kalah penting diperhatikan. Apalagi mereka yang setiap harinya masak, pasti membutuhkan garam sebagai tambahan perasa gurih.
Garam mungkin bisa menyempurnakan masakan, namun pemakaiannya tidak boleh berlebihan. Terlalu banyak garam akan meningkatkan risiko tekanan darah tinggi, penyakit jantung, hingga stroke.
Menurut WHO (Organisasi Kesehatan Dunia), asupan garam harus dikurangi, Ini karena mereka menemukan kebanyakan orang mengonsumsinya terlalu banyak dengan jumlah sekitar 9-12 gram per hari.
Dengan mengurangi asupan natrium, ini juga mampu mencegah dari kematian.
3. Tepung
![]() |
Beberapa orang menggunakan tepung halus dalam masakan mereka. Bahan ini bisa digunakan sebagai pelapis makanan maupun sebagai campuran dalam pembuatan kue, roti, donat, dan lain sebagainya.
Mengonsumsi tepung berlebihan erat kaitannya dengan penambahan berat badan, masalah metabolisme, penyakit kardiovaskular, bahkan kanker.
Terlebih, tepung yang sudah melalui proses pemurnian biasanya akan kehilangan banyak serat makanan, vitamin B, zat besi, magnesium, hingga vitamin E.
4. Minyak
![]() |
Minyak jamak digunakan saat masak. Tidak hanya untuk menggoreng makanan, tapi juga digunakan untuk menumis.
Minyak mungkin akan membuat rasa makanan lebih nikmat, namun penggunaan yang terlalu banyak tentu tidak baik.
Jika konsumsi terlalu banyak makanan berminyak, hal tersebut mampu meningkatkan risiko serangan jantung, stroke, kanker payudara, hipertensi, hingga kenaikan berat badan.
Sebisa mungkin, kurangi penggunaan minyak berlebih. Selain itu, jangan terlalu sering menggunakan minyak sisa.
5. Kesimpulan
Meskipun bahan-bahan ini bisa menyempurnakan rasa makanan, tetapi jangan digunakan berlebihan.
Sebaiknya, fokus pada alternatif makanan yang lebih sehat dan konsumsi hanya dalam jumlah terbatas. Misalnya ganti gula ke pemanis alami. Pilih jenis tepung yang lebih sehat dan kaya serat seperti tepung gandum utuh (wholegrains).
Perubahan kecil ini bisa membantu dalam meningkatkan kesehatan.
Simak Video "Menikmati Masakan Rumahan Enak Khas Jatim di Kuluk Kuluk Rumahan"
[Gambas:Video 20detik]
(aqr/adr)