Jika Sering Dikonsumsi, 5 Bumbu Makanan Ini Bisa Bahayakan Kesehatan

Saat masak, diperlukan bahan atau bumbu tambahan agar rasanya lebih nikmat. Tetapi sayang, beberapa bumbu itu justru membahayakan, seperti 5 bumbu ini.

Banyak orang lebih memilih makanan yang penuh bumbu dan kaya rasa, terlebih orang Indonesia yang sudah terbiasa dengan makanan berbumbu medok dan gurih.

Biasanya makanan dengan rasa kuat itu didapatkan dari penggunaan beberapa bahan atau bumbu tambahan. Tak hanya bumbu alami, tapi juga bumbu atau bahan penyedap lain yang diproses secara kimiawi.

Proses tersebut rupanya menimbulkan risiko kesehatan. Untuk berjaga-jaga, merangkum Times of India (07/09), kenali 5 bumbu makanan yang sering ditemukan di banyak makanan dan berpotensi berbahaya.

1. MSG (Monosodium Glutamat)

Micin sering dipakai memasak agar rasa yang keluar lebih gurih dan kuat. Namun micin atau MSG bisa sangat berbahaya. Foto: Getty Images

Jenis penyedap ini paling sering digunakan dalam makanan, terutama jika membeli makanan dari luar. Banyak restoran yang menambahkan bumbu penyedap berupa MSG (Monosodium Glutamat) agar rasanya lebih nikmat.

Zat aditif ini memiliki efek terkait penambahan berat badan dan sindrom metabolik. Banyak juga orang yang mengaitkan MSG dengan fungsi otak. Mereka menganggap terlalu banyak makan micin bisa membuat bodoh.

Hal ini sebenarnya memang berkaitan tetapi tidak ada dasar ilmiah yang menyebutkan efek negatif dari MSG ini, seperti yang diungkap oleh Harry Nazarudin selaku penulis Kimiasutra mengungkap pada Kelas Balado (30/08).

Namun Harry Nazarudin menyatakan bahwa memang terlalu makan banyak micin bisa menyebabkan beberapa efek seperti pusing, kesemutan, atau penyakit yang berhubungan dengan saraf.

2. Pewarna Makanan Buatan

Pewarna buatan memang lebih praktis dan pilihan warnanya lebih banyak. Namun pewarna makanan buatan bisa berbahaya, bahkan ke anak-anak. Foto: Getty Images

Beberapa makanan juga sering ditambahkan dengan pewarna makanan buatan. Memang pewarna makanan ini lebih mudah ditemukan dan jauh lebih praktis, tetapi pewarna ini bisa membahayakan kesehatan.

Pasalnya, pewarna makanan buatan dapat menyebabkan reaksi alergi. Jika pada anak-anak, pewarna makanan buatan ini bisa membuat mereka lebih hiperaktif. Salah satu jenis pewarna makanan berwarna merah telah dibuktikan dapat meningkatkan risiko tumor tiroid.