Makan Nasi Putih Sama Bahayanya dengan Konsumsi Makanan Tinggi Gula

ADVERTISEMENT

Makan Nasi Putih Sama Bahayanya dengan Konsumsi Makanan Tinggi Gula

Andi Annisa Dwi R - detikFood
Minggu, 09 Okt 2022 06:00 WIB
Nasi padang dan nasi putih
Foto: Getty Images/iStockphoto/Doucefleur
Jakarta -

Nasi putih jadi makanan pokok banyak orang Asia, termasuk Indonesia. Sayangnya makan nasi putih terlalu banyak tidak bagus untuk kesehatan jantung. Peneliti mengungkapkan temuan mereka.

Mengutip Must Share News (7/10), penelitian terbaru menemukan bahwa konsumsi biji-bijian olahan seperti nasi putih dapat meningkatkan risiko sakit jantung. Efek berbahayanya sama dengan pola makan tinggi gula.

Sebelumnya, penelitian juga menunjukkan adanya hubungan antara asupan berbagai jenis biji-bijian dan risiko penyakit arteri koroner. Hanya saja pada penelitian ini lebih spesifik.

Peneliti berusaha menilai hubungan antara konsumsi biji-bijian utuh dan olahan dengan risiko terjadinya penyakit serupa.

Mitos Nasi Kangkang, Nasi Putih Campur Darah Haid untuk Pelet PriaPeneliti mengungkap bahaya makan nasi putih sama seperti mengonsumsi makanan tinggi gula. Foto: Stock Photo/Site News

Studi yang digelar American College of Cardiology (ACC) ini mengungkap biji-bijian olahan telah diproses untuk memperpanjang umur simpannya. Ternyata proses ini juga mempengaruhi nutrisinya.

Proses ini tampaknya menghilangkan beberapa nutrisi "penting". Contohnya pada nasi putih. Sementara biji-bijian utuh dalam penelitian ini digambarkan sebagai yang seluruh bagian dan nutrisi dari sebuah bijian benar-benar masih lengkap.

Penelitian digelar di Iran dengan melibatkan 1.168 pasien sehat dan 1.369 pasien penyakit arteri koroner sebagai partisipan. Mereka diminta mengisi survei untuk menganalisis pola makan mereka.

Tujuan dari survei ini adalah untuk mengetahui hubungan antara mengonsumsi kedua jenis biji-bijian, dan risiko mengembangkan PCAD pada mereka yang tidak memiliki riwayat penyakit jantung.

Pada akhirnya, survei menyimpulkan bahwa konsumsi biji-bijian olahan yang lebih tinggi meningkatkan risiko PCAD pada individu tersebut. PCAD yang dimaksud adalah penyakit arteri koroner pada kalangan dewasa muda.

Sayangnya tidak diungkap seberapa banyak porsi nasi putih yang dianggap berbahaya dan bisa meningkatkan risiko penyakit arteri koroner.

Atas hal ini, penulis utama penelitian yaitu Dr Mohammad Amin Khajavi Gaskarei mengatakan pola makan tinggi biji-bijian olahan, termasuk nasi putih, sama dengan pola makan tinggi gula dan minyak yang tidak sehat.

Ilustrasi nasi putihKonsumsi nasi putih sebaiknya dikurangi dan diganti dengan sumber bijian utuh. Foto: Getty Images/iStockphoto/MonthiraYodtiwong

Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) di Amerika Serikat, tubuh manusia dengan cepat mencerna biji-bijian olahan, menyebabkan lonjakan kadar gula darah, yang secara bertahap dapat merusak pembuluh darah.

Dr Gaskarei juga menunjukkan bahwa ada beberapa alasan mengapa orang mungkin mengonsumsi lebih banyak biji-bijian olahan daripada yang utuh. Beberapa di antaranya termasuk pilihan gaya hidup pribadi dan status sosial ekonomi.

Dr Gaskarei berharap temuan penelitian ini bisa menyadarkan banyak orang untuk beralih memperbanyak konsumsi biji-bijian utuh. Caranya bisa dengan memperkenalkan pola makan lebih sehat di sekolah dan tempat umum lainnya.

"Banyak penelitian menunjukkan peningkatan konsumsi biji-bijian olahan secara global, serta dampaknya terhadap kesehatan secara keseluruhan. (Karenanya) penting bagi kita menemukan cara untuk mendorong dan mendidik masyarakat tentang manfaat konsumsi biji-bijian utuh," kata Dr Gaskarei seperti dikutip dari UPI (3/10).



Simak Video "Jelajah Sumatera, Telisik Lebih Dalam Suku Anak Dalam"
[Gambas:Video 20detik]
(adr/odi)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT