Benarkah Diet Detoks Menyehatkan? Ini Kata Ahli

Benarkah Diet Detoks Menyehatkan? Ini Kata Ahli

Atiqa Rana - detikFood
Jumat, 15 Jul 2022 05:00 WIB
kebenaran detoksifikasi
Foto: Getty Images

3. Efek Samping Diet Detoks

Meskipun diet detoks memiliki manfaat tersendiri, namun tetap saja ada efek samping yang bisa dihasilkan termasuk, kurangnya asupan kalori, sakit kepala, kelelahan, penurunan berat badan, dan efek lapar berlebih, hingga overdosis.

Ini disebabkan karena beberapa diet detoks merekomendasikan puasa atau pembatasan kalori yang sangat ekstrem. Puasa jangka pendek ini bisa menyebabkan sakit kepala hingga kelelahan.

Ditambah beberapa metode pembersihan usus besar yang direkomendasikan mampu menyebabkan dehidrasi, kembung, mual dan muntah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Saat melakukan detoksifikasi, beberapa orang akan mengonsumsi suplemen atau obat-obatan yang tentunya bisa berbahaya bagi tubuh. Ketika suplemen tersebut dimakan terlalu banyak, ini tentu bisa menimbulkan risiko overdosis.

Sebelum melakukan diet ini sebaiknya dipikirkan secara matang dan pastikan untuk berkonsultasi kepada para ahli gizi terlebih dahulu.

ADVERTISEMENT

4. Kebenaran Diet Detoks

kebenaran detoksifikasiAhli kesehatan mengungkapkan bahwa sebenarnya seseorang tidak perlu melakukan 'detoks' lagi karena tubuh sudah bisa melakukan detoksifikasi secara mandiri. Foto: Getty Images

Meskipun diet detoks cukup populer dan banyak diikuti, namun masih banyak dari mereka yang tidak mengetahui kebenarannya.

Melansir iol.co.za (05/07), Lila Bruk selaku ahli gizi dan anggota Association for Dietetics mengungkapkan bahwa program 'detoks' komersial yang meliputi program hanya minum jus, menghilangkan kelompok makanan utuh, hingga mengonsumsi obat, tidak perlu dilakukan karena manfaatnya tidak nyata.

Banyak juga orang yang menyalahgunakan program diet ini. Mereka melakukannya dengan makan berlebihan, lalu akan mengimbanginya dengan mengikuti ritme detoks yang ketat. Cara semacam ini tentu tidak dianjurkan.

Bruk mengungkapkan bahwa sebenarnya seseorang tidak perlu melakukan 'detoks' lagi karena tubuh sudah bisa melakukan detoksifikasi secara mandiri.

Namun memang pada sebagian orang yang memiliki variasi genetik berbeda, bisa menyebabkan proses detoksifikasi menjadi tertunda dan kurang efisien.

Untuk mengatasinya, tidak harus melakukan diet detoks, tetapi Bruk merekomendasikan untuk meningkatkan konsumsi sayuran terutama brokoli dan kembang kol.



Simak Video "Video Siswa soal MBG Beras Dibagikan Seminggu Sekali: Cuma Cukup 2 Hari"
[Gambas:Video 20detik]

(aqr/adr)

Hide Ads