Kopi dikenal memiliki sederet khasiat untuk kesehatan. Termasuk khasiatnya dalam membantu menurunkan berat badan. Apa jawaban para ahli?
Ketika sedang melakukan diet, maka asupan makanan harian pun harus dikontrol termasuk kopi. Bagi para pecinta kopi yang sudah menganggap kopi sebagai bagian dari konsumsi harian, pasti hal ini tidaklah mudah. Apalagi mereka yang menyukai kopi dengan tambahan pemanis.
Beberapa metode diet mungkin memperbolehkan minum kopi. Namun yang menjadi pertanyaan apa benar kopi tersebut bisa membantu menurunkan berat badan, atau malah menambah berat badan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebenarnya belum ada jawaban pasti mengenai hal ini. Ada penelitian yang memang mendukung bahwa kopi dapat membantu menurunkan berat badan, tetapi faktanya masih sangat kecil.
Dilansir dari womenshealthmag.com (12/04), menurut penelitian terbaru pada tahun 2019 di Scientific Reports, kafein dapat merangsang jaringan adiposa atau lemak di tubuh yang membakar kalori. Pada dasarnya para peneliti menemukan bahwa minum satu cangkir kopi dapat meningkatkan metabolisme ke titik jaringan adiposa itu berfungsi ke arah pembakaran lemak.
Penelitian tahun 2020 yang dilakukan oleh Harvard dan diterbitkan dalam American Journal of Clinical Nutrition menemukan bahwa orang yang minum empat cangkir kopi berkafein per hari mengalami penurunan 4% lemak tubuhnya. Serupa dengan penelitian sebelumnya, peneliti ini juga menduga bahwa kopi dapat meningkatkan metabolisme yang akan membuat kalori lebih banyak terbakar.
Sementara studi tahun 2020 yang dilakukan pada tikus dan diterbitkan oleh Journal of Functional Foods menunjukkan bahwa kafein yang berada pada ekstrak teh mate dapat mengurangi penambahan berat badan dan mampu mengakumulasi lemak tubuh.
![]() |
Penelitian-penelitian tersebut memang menunjukkan bahwa kopi diduga mampu menurunkan berat badan. Terlepas dari itu, adapun penelitian menunjukkan dampak negatif dari kopi yang justru menghambat penurunan berat badan.
Penelitian pada tahun 2021 yang diterbitkan dalam jurnal Food & Function, mereka melakukan uji coba kepada 661 mahasiswa dan menemukan bahwa mereka yang mengonsumsi lebih banyak minuman berkafein biasanya memiliki kebiasaan tidur lebih buruk dan memiliki BMI atau indeks masa tubuh yang lebih tinggi.
Minum kopi juga telah dikaitkan dengan peningkatan keinginan mengonsumsi gula. Ini juga bisa dilihat dari mereka yang minum kopi harus dengan pemanis seperti gula. Padahal hal itu akan menghambat penurunan berat badan.
Dampak buruk lain juga ditemukan pada studi tahun 2013 di Journal of Clinical Sleep Medicine. Minum kopi bahkan enam jam sebelum tidur dapat menyebabkan gangguan tidur dan dampaknya akan lebih besar dari yang dikira.
Berdasarkan beberapa studi di atas, bisa dikatakan bahwa belum ada kejelasan akan hal ini karena tidak ada bukti konklusif yang mendukung kopi memberikan efek menurunkan berat badan atau menambah berat badan. Karenanya bagi mereka yang suka kopi, nikmatilah kopi itu dengan porsi yang sewajarnya.
![]() |
Bagi mereka yang tidak bisa melewatkan kopi sehari saja, sebaiknya tetap mengonsumsi tetapi asupan kafeinnya harus dibatasi. Menurut ahli diet, bisa tetap minum kopi dengan asumsi jumlah kafeinnya turun atau di bawah 400 mg kafein setiap hari.
Ini berarti setiap harinya orang bisa minum dari nol hingga mencapai 5 cangkir untuk jenis kopi tertentu. Namun tetap harus diingat, sumber kafein bukan hanya berasal dari kopi. Beberapa minuman dan makanan seperti teh hijau juga harus diperhitungkan asupan hariannya.
Waktu terbaik untuk minum kopi adalah di waktu pagi dibarengi dengan sarapan yang kaya akan protein, serat, dan lemak sehat sehingga nutrisi yang masuk dalam tubuh akan lebih seimbang.
(aqr/odi)