Diet vegetarian kini sedang banyak diikuti oleh pelaku hidup sehat. Sayangnya masih banyak mitos soal diet vegetarian dipercaya hingga kini.
Diet vegetarian merupakan pola makan untuk mengurangi konsumsi produk hewani. Meskipun pada beberapa orang, produk seperti telur, madu, dan keju masih dikonsumsi.
Tak sedikit orang yang melakukan diet ini karena sekedar ingin mencoba sambil mengikuti tren pola hidup sehat. Karenanya mereka pun tak benar-benar memahami mekanisme diet vegetarian ini.
Akhirnya mitos-mitos yang beredar pun dengan mudah dipercaya. Padahal dibalik mitos ada kenyataan yang lebih memberikan pemahaman pola makan ini.
Berikut ini 5 mitos diet vegetarian yang masih dipercaya dan populer.
1.Diet Vegetarian Selalu Sehat
![]() |
Buah dan sayuran menjadi makanan utama ketika melakukan diet vegetarian. Namun tak menutup kemungkinan ada beberapa orang yang masih mengonsumsi protein lain seperti daging.
Dilansir dari prevention.com (23/04/2022), beberapa penelitian menunjukkan konsumsi daging dapat meningkatkan risiko penyakit jantung dan kanker. Beberapa studi juga mengatakan konsumsi daging akan lebih bermanfaat dibandingkan makanan manis.
Makanan manis dari biji-bijian mungkin memang ada yang khusus untuk diet vegetarian. Tetapi dengan beberapa tambahan bahan, kandungan serat dan protein yang ada didalamnya akan ikut berkurang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
2. Burger Vegetarian Lebih Sehat dari Burger Daging
![]() |
Burger vegetarian yang kian digemari telah banyak dicampur bahan-bahan yang sebetulnya kurang efektif. Sodium tinggi yang ada pada beberapa burger vegetarian itu mampu meningkatkan risiko tekanan darah tinggi hingga stroke.
Karenanya burger vegetarian yang ada di toko belum tentu lebih sehat dibandingkan burger daging lainnya. Solusinya yang lebih baik yaitu membeli burger vegetarian dari gandum dan sayuran utuh rendah sodium namun tinggi protein.
3.Diet Vegetarian Sulit Mencukupi Protein dan Zat Besi
Karena makanan yang diutamakan ialah sayuran, kacang-kacangan, serta beberapa jenis biji-bijian, banyak yang menganggap bahwa diet vegetarian menghambat masuknya asupan protein dan zat besi dalam tubuh.
Nyatanya banyak vegetarian yang juga mengonsumsi produk hewani protein tinggi seperti telur dan susu. Sedangkan zat besi memang lebih sulit didapatkan para vegetarian. Karena itu menggabungkan makanan nabati kaya zat besi seperti kacang-kacangan dengan makanan tinggi vitamin C seperti buah jeruk merupakan solusi yang baik.
4. Diet Vegetarian Menghambat Pembentukan Otot
![]() |
Protein tidak hanya bisa didapat dari daging saja. Beberapa tumbuhan seperti kacang-kacangan dan kentang juga punya protein yang tak kalah hebatnya. Fakta yang didapat justru menunjukkan tidak ada perbedaan konsumsi protein hewani dengan protein nabati dari kedelai dalam pembentukan massa otot.
Cari alternatif untuk membuat protein lengkap. Bisa dengan mencampurkan nasi atau pasta dengan kacang polong atau roti gandum dengan selai kacang.
5. Menjadi Vegetarian Hanya Bermanfaat Untuk Diri Sendiri
Mitos ini tidaklah benar. Menjadi vegetarian, bukan hanya bermanfaat bagi diri sendiri, tetapi sekaligus menjaga kelestarian bumi. Sebuah studi di Jurnal Scientific Reports menemukan bahwa mengonsumsi daging yang lebih sedikit akan membantu menurunkan 1% emisi gas rumah kaca.
Sapi menjadi hewan dengan sumber gas rumah kaca nomor satu di dunia. Karenanya memelihara lebih sedikit ternak akan membantu mengurangi deforestasi secara perlahan.