Sangat banyak pola diet yang ditawarkan untuk program penurunan berat badan. Termasuk pola diet volumetrik yang membuat perut tetap kenyang.
Setiap pola diet memiliki ciri khas khusus, seperti misalnya diet intermittent fasting yang melarang pelaku diet makan malam hingga pagi hari. Kemudian ada juga diet tinggi protein yang mengharuskan konsumsi makanan tinggi protein namun sedikit karbo.
Apapun pola dietnya, hampir seluruhnya menawarkan hasil untuk menurunkan berat badan. Namun untuk orang yang ingin diet nyaman, kamu bisa mencoba diet volumetrik. Ketika menjalani diet ini, kamu akan tetap merasa kenyang dan tidak tersiksa karena rasa lapar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Dilansir dari Eating Well (25/3) diet volumetrik bertujuan untuk mengurangi rasa lapar dengan berfokus pada makanan padat nutrisi. Sehingga pelaku diet volumetrik bisa tetap kenyang dengan makanan yang rendah kalori.
Berikut pola diet volumetrik yang bisa jadi pilihan diet untuk menurunkan berat badan:
1. Mengenal diet volumetrik
Diet volumetrik diciptakan oleh Barbara Rolls, Ph.D., seorang profesor, peneliti dan direktur Laboratorium untuk Studi Perilaku Pencernaan Manusia di Penn State University. Barbara Rolls juga menulis buku seputar diet volumetrik 'The Ultimate Volumetrics Diet: Smart, Simple, Science-Based Strategies for Losing Weight and Keep It Off'.
Tujuan pola diet ini adalah untuk merasa kenyang dengan asupan sedikit kalori. Caranya yakni makan makanan rendah kalori namun tinggi nutrisi. Beberapa diantaranya berupa buah-buahan dan sayuran.
Diet ini tidak mengharuskan menghitung jumlah kalori atau gram makronutrien seperti lemak, karbohidrat atau protein. Diet ini terbilang simpel namun tetap harus dilakukan secara konsisten untuk mendapatkan hasil maksimal.
2. Makan makanan padat kalori
Saat menjalani diet ini kamu bisa makan dalam jumlah banyak asalkan jenis makanannya padat kalori. Makanan jenis ini bisa membuat kamu kenyang lebih lama sehingga menurunkan risiko lapar.
Misalnya, 5 cangkir popcorn dan 15 keping keripik kentang sama-sama memiliki sekitar 160 kalori. Kamu dapat memilih popcorn karena jumlahnya lebih banyak namun kalorinya sama dengan keripik kentang. Hal inilah yang membuat pola diet ini disebut diet volumetrik.
3. Kategori jenis makanan
Tidak ada makanan yang dilarang ketika menjalani diet volumetrik, asalkan makanan ini memiliki kalori rendah. Seperti buah-buahan, sayuran, sup dan salad yang memiliki kalori lebih rendah dibandingkan gorengan, keju atau makanan penutup yang rasanya manis.
Diet volumetrik mengkategorikan makanan menjadi empat kategori berdasarkan kepadatan energi.
Kategori 1: Makanan Sangat Rendah Energi (kurang dari 0,6 kalori per gram). Contoh makanan dengan kepadatan energi yang sangat rendah termasuk sup mie ayam, buah-buahan, yogurt tanpa lemak, dan sayuran seperti tomat, paprika, jamur, brokoli dan asparagus.
Kategori 2: Makanan Densitas Rendah Energi (0,6-1,5 kalori per gram). Contoh makanan ini termasuk sup kacang polong, sup krim kerang, tahu, kentang, kacang-kacangan, anggur, pisang, yogurt rendah lemak, sereal, pasta gandum utuh, tuna, dada kalkun, saus pasta tomat
Kategori 3: Makanan Kepadatan Energi Sedang (1,6-3,9 kalori per gram). Contoh makanan dengan kepadatan energi sedang termasuk hummus, alpukat, keju feta, mozzarella, tortilla, roti, dada ayam, telur, salmon, daging giling tanpa lemak, es krim, pretzel dan mayonaise.
Kategori 4: Makanan Kepadatan Energi Tinggi (4-9 kalori per gram). Contoh makanan dengan kepadatan energi tinggi termasuk mentega, biskuit gandum, bacon, makanan penutup, keripik, cokelat, selai kacang, kacang-kacangan, jeli dan minyak zaitun.
![]() |
4. Harus diimbangi olahraga fisik
Selain memilih jenis makanan, diet volumetrik juga mengharuskan untuk melakukan aktivitas fisik. Seperti berjalan santai hingga 10.000 langkah per hari. Dengan demikian kalori berlebih yang disantap akan dibakar saat melakukan olahraga.
Dengan menjalankan diet ini, kamu bisa tetap merasa kenyang. Namun diet ini membatasi asupan lemak, bahkan kelam sehat sekalipun seperti kacang-kacangan, minyak zaitun, dan alpukat.
5. Contoh menu diet volumetrik
Rencana diet volumetrik membuat pelaku diet bisa tetap sarapan, makan siang, makan malam, bahkan ada tambahan dua hingga tiga kali makanan ringan. Makanan penutup juga bisa dikonsumsi pada pola diet ini.
Saat sarapan kamu bisa makan oatmeal dengan susu skim, blueberry, kismis dan almond. Untuk camilannya kamu bisa makan yoghurt dengan tambahan buah berry.
Di jam makan siang, kami bisa makan salad sayuran, sandwich dengan roti gandum, daging dada ayam dan satu buah apel. Camilan sorenya kamu bisa makan hummus atau buah dan sayuran segar.
Untuk makan malam, kamu bisa mengonsumsi salad sayuran dan kue cokelat. Susunan menu ini bisa divariasikan sesuai selera.