3. Fakta di balik tudingan buruk pada MSG
Menanggapi penelitian MSG pada tikus, Prof. Ahmad Sulaeman, Guru Besar Keamanan Pangan dan Gizi IPB pernah memberi tanggapan. Ia menjelaskan saat itu tikus diberikan MSG dalam jumlah sangat banyak yang jika jumlahnya dikonversi ke manusia, bisa mencapai ratusan gram.
"Manusia tidak mungkin makan sebanyak itu. Karena MSG diregulasi sebagai penambah rasa dan bersifat self limiting. Tidak ada aturan penggunaan jadi silakan gunakan secukupnya," katanya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tak hanya itu, Eat This Not That juga mengungkap banyak penelitian soal MSG memiliki kekurangan yang signifikan. Menurut sebuah studi tahun 2020, sebagian besar penelitian yang menunjukkan efek buruk MSG ternyata memiliki desain yang buruk dan ukuran sampel yang kecil.
Banyak pula penelitian yang menggunakan MSG dalam jumlah sangat banyak. Jumlah itu sebenarnya tidak akan pernah ditemukan dalam makanan normal.
4. Konsumsi MSG diperbolehkan Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika
![]() |
Kini lebih banyak temuan terbaru mengungkap hal berbeda dari MSG. Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika (FDA), misalnya, telah menempatkan MSG dalam kategori GRAS yang berarti MSG diakui secara umum aman dikonsumsi.
Menurut FDA, bahkan hingga saat ini belum ada penelitian yang secara konsisten menunjukkan efek buruk dari konsumsi MSG. Bagian menariknya, hal ini berlaku juga pada orang yang mengaku memiliki sensitivitas MSG.
Terkait konsumsi MSG picu sakit kepala, sebuah tinjauan sistematis tahun 2016 dalam Journal of Headache Pain tidak menemukan korelasi antara makan makanan tinggi MSG dengan terjadinya sakit kepala. Hal serupa juga terlihat pada penelitian soal konsumsi MSG dengan penambahan berat badan.
Penelitian tersebut kabarnya tidak sepenuhnya jelas. Menurut tinjauan 2019, beberapa penelitian telah melaporkan bahwa makanan tinggi MSG dapat meningkatkan rasa lapar dan bahkan memicu obesitas. Namun penelitian yang lain menunjukkan efek sebaliknya. Faktor penentu apakah MSG membuat Anda lebih kenyang atau lebih lapar lebih mungkin terkait kandungan makronutrien dari makanan.
5. Benarkah konsumsi MSG bikin bodoh?
Anggapan konsumsi MSG bikin bodoh ternyata tidak benar. Seperti diketahui, bahan utama MSG adalah asam glutamat yang juga terkandung alami dalam beberapa makanan. Sebut saja tomat, jamur, kecap, dan keju. Mengonsumsi MSG seharusnya bukan hal yang mengkhawatirkan.
Mengutip BBC Earth Lab, rata-rata seseorang mengonsumsi asam glutamat sampai 10-20 gram per hari. Sedangkan makanan ringan yang produksinya dicampur MSG, kandungannya tak lebih dari 0,5 gram. Jumlah ini sebenarnya sangat jauh. Dengan kata lain mengonsumsi MSG sewajarnya bukanlah hal buruk untuk tubuh dan tidak akan bikin bodoh.
Simak Video "Video Siswa soal MBG Beras Dibagikan Seminggu Sekali: Cuma Cukup 2 Hari"
[Gambas:Video 20detik]
(adr/odi)