Pemerintah menetapkan harga minyak goreng seharga Rp 14.000 per liter. Dari sekian banyak jenis minyak goreng, ada jenis minyak yang tak menyehatkan.
Penetapan harga tersebut disampaikan pemerintah melalui Kementerian Perdagangan (Kemendag). Setelah sebelumnya harga minyak goreng sempat naik, kini turun menjadi Rp 14.000 per liter.
Harga itu untuk berbagai kemasan dan merek. Penurunan harga itu membuat para ibu memborong minyak goreng di sejumlah minimarket, seperti yang viral di media sosial.
Di samping penurunan harga, perlu diketahui juga tentang jenis-jenis minyak goreng. Sebab ada beberapa jenis yang berbahaya jika digoreng dalam suhu tinggi, sehingga membahayakan kesehatan.
Dikutip dari Sundrop Fuels (11/10/21) berikut 5 jenis minyak goreng yang jika dikonsumsi rutin bisa membahayakan kesehatan.
1. Minyak Kelapa Sawit
Minyak kelapa sawit sebenarnya merupakan sumber vitamin E yang baik. Namun yang membuat minyak ini tak sehat adalah kandungan lemak jenuhnya yang sangat tinggi.
Dari total kandungan lemak, jumlah lemak jenuhnya paling banyak. Bahkan hampir mencapai 40%. Dalam 100 gram minyak kelapa sawit mengandung lemak 49,3 gram.
Lemak tersebut bisa menyebabkan sejumlah penyakit yang berkaitan dengan kesehatan jantung. American Heart Association merekomendasikan untuk membatasi lemak jenuh hingga kurang dari 6% dari total kalori harian.
Peneliti menyarankan untuk membatasi kalori tersebut, bisa mengubah metode memasak. Sebab teknik menggoreng di suhu tinggi bisa meningkatkan jumlah lemak jenuhnya.
Baca Juga: Cara Baru Makan Indomie Goreng, Digoreng Garing Pakai Telur
2. Minyak Kedelai
Karena terbuat dari bahan alami, banyak yang mengira bahwa minyak sayur aman jika dipakai untuk menggoreng. Minyak sayur yang paling banyak ditemukan adalah minyak kacang kedelai.
Faktanya, jenis minyak ini termasuk yang berbahaya jika digoreng. Itu karena kedelai memiliki kandungan asam lemak Omega-6 dalam jumlah yang tinggi, hampir sekitar 54%.
Dalam 100 gram minyak kedelai mengandung asam lemak Omega-6 sebanyak 50 gram. Jumlah tersebut bisa menyebabkan masalah kesehatan dan peradangan.
Selain itu, kedelai juga memiliki jumlah inhibitortripsin dan asamfitat yang tinggi. Kandungan dua elemen tersebut bisa menghalangi penyerapan protein, mineral dan vitamin dalam tubuh.
(raf/odi)