Kopi panas dan es kopi sama-sama jadi favorit banyak orang, namun dari sisi nutrisi, mana sih yang lebih sehat? Begini penjelasan ilmiahnya.
Jadi salah satu minuman paling populer di dunia, kopi punya banyak penggemar. Kopi bisa dinikmati dalam keadaan panas atau dingin. Kopi panas biasanya diminum saat sarapan, sedangkan es kopi dikonsumsi jelang siang atau sore hari.
Masing-masing minuman kopi ini punya penggemar. Bagi penikmat kopi panas biasanya suka karena rasa kopi lebih 'nendang'. Lalu pencinta es kopi menyukai sensasi segar dari minuman berkafein ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun dari segi nutrisi, mana yang lebih menyehatkan? Secangkir kopi panas atau segelas es kopi?
Kandungan asam dan antioksidan kopi panas vs es kopi
![]() |
Mengutip The List (11/1/2022), membicarakan nutrisi kopi panas vs es kopi tak lepas dari cara menyiapkannya. Dr. Maheinthan Yogeswaran menjelaskan kalau es kopi mengandung lebih sedikit asam (less acidic) dan sifatnya lebih halus untuk sistem pencernaan.
Es kopi sering kali disamakan dengan cold brew, padahal metode penyeduhannya berbeda. Hal ini rupanya turut mempengaruhi kandungan nutrisinya.
Menurut penelitian yang dipublikasikan dalam Scientific Reports, kopi yang diseduh dengan air panas memiliki lebih banyak antioksidan dibanding kopi cold brew. Penelitian ini juga mencatat kalau antioksidan cold brew akan lebih sedikit saat dibuat dengan biji kopi dark roast.
Kandungan kafein kopi panas vs es kopi
Kopi juga identik dengan senyawa kafein yang bersifat sebagai stimulan alami. Berkat kafein, usai minum kopi seseorang bisa merasa lebih fokus, berenergi, bersemangat, dan lebih waspada.
Soal kafein kopi panas vs es kopi, jumlahnya lebih sedikit pada es kopi atau cold brew. Tiap 100 gram penyajian kafeinnya hanya sekitar 40 mg. Minuman ini bisa jadi pilihan pas untuk pencinta kopi yang lebih sensitif dengan kandungan kafein.
Sebaliknya, pada kopi panas, kandungan kafeinnya bisa mencapai 60 mg per 100 gram penyajian. Hal ini ternyata berkaitan dengan proses penyeduhan yang kemudian mempengaruhi tingkat pH kopi.
Simak Video "Video: Sensasi Nyeduh Kopi Langsung dari Kebun di Puncak Gunung Muria"
[Gambas:Video 20detik]