Sebagian orang merasa kopi bisa membangkitkan semangat, namun sebagian lainnya justru menyebabkan rasa tersiksa. Ada beberapa hal yang membuat secangkir kopi justru menyebabkan sakit perut.
Selain rasa dan aromanya yang nikmat, kopi juga menjadi pilihan minuman favorit karena khasiatnya. Kandungan kafein dalam kopi terbukti ampuh membuat otak berkerja lebih maksimal dan fokus, mencegah kanker, menurunkan berat badan hingga menurunkan resiko diabetes.
Apalagi kopi juga bisa dikreasikan menjadi berbagai olahan dengan aneka campuran seperti susu, karamel ataupun cokelat. Sayangnya tidak semua bisa nyaman menikmati kopi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ada orang yang suka kopi tetapi kadang tersiksa karena merasa sakit perut usai meneguk kopi? Mungkin kopi yang kamu konsumsi terlalu kuat atau kondisi perut sedang dalam keadaan tak sehat.
Dilansir dari Drink Golden Ratio (6/1) ada beberapa alasan mengapa kopi bisa mengganggu kesehatan perut terutama pada bagian lambung. Orang yang memiliki masalah lambung memang disarankan untuk mengonsumsi kopi dalam porsi terbatas atau pilih kopi khusus yang tidak terlalu kuat.
Berikut penyebab masalah kesehatan lambung usai minum kopi:
1. Kadar keasaman kopi
![]() |
Salah satu penyebab utama sakit perut setelah minum kopi adalah keasaman. Kopi secara alami memiliki pH sekitar 5, dan semakin rendah pH kopi maka semakin asam sifatnya.
Sebagai perbandingan, air mineral memiliki pH 7 dan pH lemon sekitar 2,5. Sementara pH kopi tidak melulu di angka 5 namun ini angka rata-rata. Salah satu hal yang mempengaruhi pH kopi adalah proses roasting atau pemanggangan kopi.
Ketika kopi diminum, itu membuat lambung secara otomatis meningkatkan produksi asam lambung dan sebenarnya mengeluarkan lebih banyak asam lambung. Hal inilah yang menyebabkan rasa mulas, gangguan pencernaan, refluks asam, dan sakit perut umum.
2. Kandungan kafein yang tinggi
Alasan lain yang juga membuat kopi menyebabkan sakit perut adalah kandungan kafeinnya. Jika kamu tidak mengalami sakit perut setelah minum kopi tanpa kafein atau kopi decaf, kafein mungkin adalah sumber dari masalah pencernaan.
Salah satu efek utama kafein pada saluran pencernaan adalah iritasi lambung dan gangguan pencernaan. Kafein merangsang gerakan pada saluran pencernaan. Terlalu banyak kafein juga terkadang menyebabkan ketidaknyamanan pada saluran pencernaan bagian bawah.
![]() |
3. Minum kopi saat perut kosong
Kafein menyebabkan banyak kemungkinan, salah satunya memberi efek gelisah dan cemas. Kafein dari satu cangkir kopi dapat bertahan di sistem pencernaan selama berjam-jam. Rata-rata orang masih memiliki kandungan kafein kopi setelah 5-6 jam konsumsi kopi.
Ketika kamu menyadari memiliki perut yang sensitif terhadap kafein, sebaiknya jangan mengonsumsi kopi saat perut dalam keadaan kosong. Usahakan makan camilan sebelum minum kopi, terutama saat pagi hari.
Jika memaksa memasukkan kafein dalam keadaan perut kosong, sama artinya seperti memancing gangguan lambung. Dengan perut yang sudah terisi makanan, efek kafein menjadi tidak terlalu keras.
Simak Video "Video: Sensasi Nyeduh Kopi Langsung dari Kebun di Puncak Gunung Muria"
[Gambas:Video 20detik]