4. Berhenti Konsumsi Fast Food
Fast food atau makanan cepat saji rasanya memang lezat dan cocok dijadikan penolong rasa lapar dengan cepat. Sayangnya ada banyak ancaman di balik konsumsi makanan cepat saji atau fast food.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Fast food mengandung lemak jenuh dan lemak trans yang sangat berbahaya jika dikonsumsi secara rutin dan berlebihan. dr Shindy juga mengungkapkan bahwa godaan terbesar pelaku diet adalah hidangan fast food yang lezat rasanya.
Tetapi jika mengikuti hawa nafsu makan ini akan menjadi hal buruk yang berbalik menyerang kesehatan diri sendiri. dr Shindy mengatakan banyak sekali pelaku diet yang salah penerapannya, misalnya dengan terlalu membatasi dirinya terhadap makanan yang berujung pada kalah akan godaan fast food dan menggagalkan dietnya.
![]() |
5. Jauhi Diet Ketat
Pada setiap akhir tips yang diberikan, dr Shindy selalu menekankan bahwa tujuan dari diet bukan hanya untuk sekedar menjadi langsing dan menurunkan berat badan. Ada kepentingan yang lebih utama yaitu bagaimana caranya untuk menjaga tubuh agar tetap sehat dan fit selama menjalani diet.
dr Shindy sangat tidak menyarankan untuk melakukan diet ketat jika ingin bertujuan mendapatkan penurunan berat badan yang sehat dan permanen hasilnya. Diet yang yang terlalu ketat diungkapkan hanya memberikan hasil singkat yang tidak akan bertahan lama kecenderungan berat badan yang melonjak justru lebih besar pada pola diet yang terlalu ketat.
Diet yang baik dikatakan oleh dr Shindy merupakan pola diet yang perlahan namun penurunan berat badannya mengalami kemajuan yang stabil. Diet ketat yang terlalu membatasi tubuh akan asupan makanan justru diungkapkan dapat memengaruhi metabolisme yang membuat pembakaran energi dari lemak di dalam tubuh tidak efektif dan hasilnya hanya akan menumpuk lemak lebih banyak dan tidak membuat program diet mencapai tujuan yang diinginkan.
Baca juga: Menu Diet Tya Ariestya yang Berhasil Turun 19 Kg dalam 4 Bulan!
(dfl/adr)